1.7

24K 6.7K 4.1K
                                    

Disini lah mereka, di depan gerbang rumah mewah bercat putih, terlihat sepi. Sudah lima menit Yeonjun dan Soobin berdiri disana, mau masuk pun ragu.

Soalnya, dilihat dari luar rumah tersebut terlihat sepi dan tertutup, seperti tidak ada penghuninya. Mereka yakin tidak salah alamat kok, kmereka pernah lewat sini saat pulang dari acara pemakaman Taehyun dulu.

"Bin, ayo masuk," ajak Yeonjun seraya mendorong gerbang yang tidak dikunci.

Soobin yang sedang sibuk dengan ponselnya itu mengangguk singkat, tapi tidak mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

Sepertinya dia sedang mengerjakan sesuatu yang penting, terlihat dari ekspresi wajahnya sih...

"Njun, kenapa gue tiba-tiba pengen ketemu Sanha ya..."

Yeonjun kaget mendengarnya, pundak Soobin dipukul keras sampai empunya mengaduh kencang.

"Ngomong tuh dijaga, gak lucu. Omongan adalah doa."

"Ya maaf, gue kangen Sanha. Gue belum terbiasa hidup tanpa ocehan gak jelasnya dia."

Soobin berubah murung, wajar saja karena hidupnya mendadak sepi karena tidak ada Sanha. Setiap hari Sanha selalu berteriak menggedor-gedor pintu kamarnya untuk mengingatkannya makan, tapi sekarang tidak.

"Bin, jangan bengong."

Lamunan Soobin buyar, dia berdeham pelan dan menyadari kalau kini ia dan Yeonjun berada di depan pintu rumah.

Yeonjun mengintip lewat jendela, tapi tidak terlalu jelas karena di dalam gelap. Mereka tidak salah rumah, kan?

"Simpan dulu hpnya," suruh Yeonjun tanpa menoleh.

"Ini penting, serius. Peta di komputer tadi tersambung ke hp gue, tapi sinyalnya jelek banget."

"Ketuk pintu dulu, gak enak kalau langsung masuk."

"Oke."

Saat tangan Soobin terangkat untuk mengetuk pintu, tiba-tiba pintunya terbuka dari dalam. Soobin yang kagetan orangnya langsung terlonjak kaget dan berteriak sampai menabrak Yeonjun.

"Cari siapa, ya?"

"Loh, Kang Seulgi?!"

Yang disebut namanya terheran-heran. "Iya, kok kalian kenal saya?"

Loh, kenapa jadi Kang Seulgi? Bukannya ditelepon tadi suaranya laki-laki walaupun disamarkan?

"Kita temennya Taehyun, saya Choi Yeonjun, dia Yoon Soobin," ucap Yeonjun melangkah sedikit ke depan.

"Ohh, kalian yang temenin Taehyun selama saya di luar negeri, ya? Wah, ganteng-ganteng ya."

Tunggu sebentar, mereka jadi pusing. Ini beneran kakaknya Taehyun -teman mereka- atau kakaknya Taehyun si penunggu pohon itu?

Soalnya, wajahnya sama persis dengan foto yang ditunjukan Beomgyu, yang katanya ban mobilnya dicopot sama dia.

"Anda kerja di rumah sakit milik Kak Namjoon yang cabangnya ada di Inggris, saya benar?" Tanya Yeonjun, Seulgi mengangguk menjawabnya.

"Iya, kenapa ya?"

"Gak apa-apa, tujuan kita kesini bukan untuk tanya-tanya soal itu. Saya cuma mau Anda jawab pertanyaan saya dengan jujur, apa yang Anda sembunyikan di dalam rumah Anda?"

Soobin dapat melihat keterkejutan di wajah Seulgi, tapi wanita tersebut menutupinya dengan baik sehingga Yeonjun tidak menyadarinya.

"Gak ada apa-apa, cuma ada adik saya yang lagi sibuk ngurusin ularnya," jawab Seulgi berbohong disertai senyuman manisnya.

The Phone 3 | TXT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang