"Yeh Shuhua! Cepetan kesini!"
Shuhua sedang santai sambil rebahan di kamar ketika mamanya memanggilnya beberapa kali.
"Apa, Ma?" tanyanya males-malesan
"Ini anterin ke rumah Hangyul. Bunda nya tadi pesen suruh dikasihin Hangyul pas kalian pulang tadi tapi lupa."
"Besok aja Hangyul suruh kesini,"
"Sekarang aja," Mama Shuhua tak mau kalah.
"Harus banget Ma malem-malem gini?"
"Yaampun belum ada jam delapan ini, Shuhua."
Shuhua berdecak lalu berjalan dengan malas menuju kamar
Mamanya juga masih sempat-sempatnya bilang, "Yang ikhlas kalau disuruh Mama, uang jajan masih Mama yang kasih."
----
Rumah Hangyul sama Shuhua hanya berbeda gang. Sepuluh menit pasti sampai. Toh saat keluar gang juga langsung jalan raya, jadi jalanan ramai dan Shuhua nggak takut.Tapi perasaan takutnya muncul ketika sudah masuk ke gang rumah Hangyul. Ada beberapa cowok yang nongkrong, ini yang paling Shuhua benci.
Shuhua mencoba mengambil langkah cepat tapi tetap santai saat melewati kerumunan itu. Dan saut-sautan bernada menggoda itu benar terdengar.
"Cewek,"
"Swit, Swit, kok sendirian,"
"aduh cantiknya."
Shuhua mengeratkan pegangananmya pada kresek dan semakin mempercepat langkah. Tidak menghiraukan cowok-cowok kurang kerjaan yang ngumpul malam-malam. Padahal Shuhua dari atas sampai bawah sudah tertutup, juga sudah menutup kepalanya dengan hoodie kebesarannya, tapi nyatanya seru-seruan bercanda dengan menggoda itu membuat Shuhua jijik. Coba kalau berani Shuhua sudah pasti akan memberi pelajaran karena sudah melakukan tindakan catcalling padanya.
Shuhua menghela napas lega ketika sudah melewati mereka dan rumah Hangyul terlihat di depan sana.
----
Hangyul langsung keluar dari kamar setelah Bunda bilang kalau Shuhua ada di bawah.
"Ngapain nganter malem-malem? besok pagi kan bisa?" Tanya Hangyul.
"Di suruh Mama."
"Gue anter pulang."
"Ngapain?"
"Lo tadi emang gak di gangguin sama cowok-cowok yang nongkrong di depan?"
Melihat Shuhua yang terdiam, Hangyul tahu bahwa ucapannya benar.
"Gue anterin, biar lo gak di gangguin lagi."
Shuhua diam menatap Hangyul. Hangyul tadi khawatir sama Shuhua? Shuhua gak salah denger kan? Muka Hangyul sekarang juga muka serius bukan muka becandaan kayak biasanya.
"Hangyul, kamu anter itu Shuhua pulang ke rumahnya," Suruh Bunda setelah menaruh kue di dapur.
Hangyul mengangguk.
"Nggak usah, Tante. Shuhua pulang sendiri aja," Kata Shuhua menolak.
"Loh jangan dong, anak gadis gak boleh sendirian malem-malem."
"Gakpa-"
"Nurut sama Bunda!" Kata Hangyul final.
Ia lalu salim ke Bunda nya, diikuti Shuhua yang setelahnya langsung ditarik oleh Hangyul ke depan.
"Besok pagi-pagi kan bisa," Kata Hangyul ketika mereka sudah keluar pagar dan berjalan.
"Mama yang maksa," Kata Shuhua. Tangannya ia masukkan ke dua saku hoodie nya.
Hangyul cuma melirik ketika Shuhua bergerak memakai tudung hoodie nya ketika mereka semakin mendekati gang.
"Woy! Jangan digangguin!" Kata Hangyul ketika mereka sampai di depan kerumunan cowok-cowok nongkrong itu.
Shuhua menunduk di belakang punggung Hangyul.
"Oalah cewek lo, Gyul," Kata salah satu dari mereka.
Hangyul memutar mata.
"Cantik juga. Kenalin napa,"
"Kok lo biarin sendirian sih malem-malem."
"Hai ceweknya Hangyul, kok sembunyi aja?"
"Sini dong mampir dulu,"
Hangyul mendadak emosi, "Lo ngajakin gue gelut disini?! Ayo!"
Kerumunan cowok-cowok itu malah ketawa.
Shuhua makin kesal. Mulut cowok-cowok itu emang minta ditampar biar paham gimana ngomong yang sopan ke cewek.
Hangyul menoleh ketika dirasakannya tarikan pada kaosnya.
"Gyul... ayo pulang," Kata Shuhua seperti mau menangis.
.
.
.
.to be continue ...
Hai!!
Hangyul-Shuhua ketika kumpul acara karang taruna
[ r u n n a a y y, 17th June 20 ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Mesra [Hangyul-Shuhua]
FanfictionHangyul sama Shuhua itu cuma temen. Shuhua mana berani ngomong suka ke Hangyul. . . [ runnaayy, started 15th June 2020 ]