Hangyul baru memasuki rumah sekitar selesai maghrib. Dia hari ini sibuk banget ngurusin acara organisasi di kampus.
Hangyul seneng-seneng aja ikut banyak kegiatan. Pas ngelakuin sih gak kerasa capek, tapi pas pulang dan sampe rumah gini nih yang baru kerasa capeknya.
Setelah mandi sebentar cuman buat ngilangin capeknya dan bikin badannya segar lagi, Hangyul buru-buru ke dapur cari makanan.
"Nda, makan," Minta Hangyul pada Bunda nya yang sibuk goreng-goreng.
"Ambil nasi dulu, Bang, sama itu ada sayur sop. Ini masih Bunda gorengin tempe, kamu makan aja dulu,"
Hangyul menuruti Bunda nya lalu duduk dengan tenang sambil menyantap makanan. Sesekali mengecek ponselnya, membalas pesan dari beberapa temannya yang dari tadi siang tidak sempat terbaca.
"Kelinci siapa?" Guman Hangyul pada dirinya sendiri ketika melihat story Shuhua di instagram.
Video berdurasi lima belas detik Shuhua sedang memberi makan wortel pada kelinci warna putih itu.
"Untung kamu gak jadi jalan-jalan sekarang sama Shuhua, Bang." Kata Bunda yang gak sengaja liat ponsel Hangyul ketika menaruh tempe di piring Hangyul.
"Kenapa, Nda?"
"Shuhua lagi sakit,"
"Sakit apa?"
"Kata Mamanya sih diare, tadi ketemu di abahmart,"
"Kok tumben? Dia kan suka banget pedes,"
Bunda cuma mengendikkan bahu, "Siapa tau kebanyakan makan pedes,"
"Kok aneh, bukan Shuhua banget,"
Pasalnya Hangyul pernah makan Ceker pedes bareng Shuhua, dan Shuhua baik-baik saja setelahnya bahkan setelah memakan dua porsi ceker pedas level tertinggi yaitu level sepuluh. Hangyul yang pesan level satu karena memang dia amat sangat tidak toleran terhadap makanan pedas saja sudah menyerah di ceker ketiga.
Shuhua makan apa memang kok sampai diare?
"Ciee, udah kenal banget berarti sama Shuhua ya?"
Perkataan Bunda mengalihkan fokus Hangyul.
"Apa?" Kata Bunda ketika Hangyul menatapnya.
Hangyul menggeleng. Fokus pada makanannya kembali.
Bunda menghela napas, "Kamu beneran cuma temenan sama Shuhua?"
Hangyul mengangguk, "Iya, Nda."
"Bunda kira kamu bakal ngajak Shuhua pacaran,"
"Enggak, Nda. Jangan ngomong gitu,"
"Kenapa?"
"Hangyul gak akan ngajak Shuhua pacaran," Kata Hangyul serius.
Bunda mengernyit bingung, "Kamu balikan sama Hyewon? Apa gimana?"
Hangyul menggeleng, "Udah ya, Nda?" mintanya. Berharap Bunda mengakhiri percakapan yang bikin Hangyul gak nyaman ini.
"Kenapa sih, Bang? Apa yang bikin kamu kayak gini? Cewek yang pernah kamu kenalin ke Bunda cuma Hyewon sama Shuhua, kamu nggak sadar itu?
"Emang kalau abang ajak mereka ke rumah kenapa?"
"Itu tandanya kalau kamu serius sama mereka. Kamu mau Bunda juga kenal sama orang yang dekat samu. Kamu beneran nggak sadar?"
Hangyul tertegun sejenak.
Riwayat pertemanan Hangyul yang tidak main-main membuat teman-temannya menyebar dimana-mana. Dari teman cewek yang jumlahnya tidak sebanyak teman-teman cowoknya membuat Hangyul tidak pernah punya alasan untuk mengajak mereka sekedar dikenalkan secara pribadi ke Bunda.
Kalau teman-teman cowok Hangyul sih jangan ditanya, mereka selalu rombongan kalau ke rumah Hangyul, minta makan pada Bunda seperti di rumahnya sendiri.
Hanya Hyewon dan Shuhua. Yang datang berdua dengan Hangyul dan ia kenalkan secara pribadi ke Bunda.
"Semua temen kamu udah pernah kamu ajak ke rumah, cowok-cowok. Mangkannya Bunda kaget pas kamu bawa Hyewon pertama kali ke rumah, Bunda pikir Shuhua juga-"
"Bun, maaf," Hangyul memotong perkataan Bunda, mencium kepala Bunda nya dengan sayang, "Hangyul capek, mau ke kamar. Sop nya enak banget kayak biasanya," Katanya lalu berdiri sambil membawa piring makannya.
Bunda menghela napas lagi.
"Abang," Panggilnya pada Hangyul.
"Ya?"
"Maafin Bunda,"
Hangyul tersenyum menenangkan, "Gapapa, Nda."
Bunda nggak salah. Hanya saja bunda nggak tau alasan Hangyul dibaliknya.
.
.
.to be continue ...
Haii!
Kira-kira seperti ini gambaran story Shuhua
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Mesra [Hangyul-Shuhua]
Fiksi PenggemarHangyul sama Shuhua itu cuma temen. Shuhua mana berani ngomong suka ke Hangyul. . . [ runnaayy, started 15th June 2020 ]