"Udah gausah ngambek lagi," Kata Hangyul menyerahkan chatime ke Shuhua.
Shuhua menerimanya dengan muka cemberut.
Hangyul menepuk kepala Shuhua pelan setelah Shuhua meminum minumannya.
"Nggak enak, Gyul."
"Nih tuker sama punya gue aja," Hangyul menyerahkan chatime miliknya yang memang belum dibuka.
"Jangan,"
"Gapapa, mana punya lo," Hangyul mengambil chatime milik Shuhua lalu dengan santai meminumnya.
"Ih, itu kan sedotannya bekas gue!"
"Lo gak habis ngonsumsi barang berbahaya kan?"
"Maksud lo?"
"Yaudah gapapa, sedotan doang aja ribet."
Shuhua menyerah lalu meminum chatime milik Hangyul. Yang ini rasanya lebih bisa diterima lidah Shuhua.
Mereka sudah sampai di tempat Hangyul mau beli jaket. Salah satu distro baru tapi sudah cukup terkenal yang ada di Malang, kebetulan toko nya sebelahan dengan chatime.
"Kalau nggak habis, masukin kresek lagi, taruh di motor," Kata Hangyul yang sudah menghabiskan chatime nya.
Shuhua nurut. Masih sisa setengah. Mereka lalu bergegas masuk ke tempat distro.
Hangyul berkali-kali tanya ke Shuhua lebih bagus yang mana. Lalu pilihan Shuhua jatuh pada jaket warna maroon. Hangyul nggak tanggung-tanggung kalau belanja. Katanya cuma beli jaket tapi berakhir beli beberapa kaos dan dua kemeja.
"Banyak juga kalo belanja,"
"Mumpung ada lo yang milihin," Kata Hangyul ketika mereka antri untuk membayar.
Shuhua boleh nggak merasa dirinya penting buat Hangyul?
"Beneran gamau, Sha? Gue yang beliin,"
Daritadi Hangyul sudah menawarkan Shuhua. Barangkali Shuhua mau beli satu atau dua potong pakaian.
Shuhua menggeleng, "Bukan gue banget tau, Gyul."
Hangyul nya ketawa. Shuhua biasanya pakai dress cantik selutut kalo gak kemeja sama jeans warna soft doang.
Saat memilih tadi pun nggak hanya satu dua orang yang mengenali Hangyul. Mereka melakukan salaman khas cowok lalu menyapa Shuhua seadanya, menggoda Hangyul dengan bertanya apakah Shuhua pacar barunya. Hangyul sendiri sih cuma senyum sambil ngomong, "bisa aja lo."
"Gue kira lo balikan sama yang dulu,"
Shuhua refleks menoleh ke Hangyul.
"Ngawur omongan lo!" Respon Hangyul membuat teman didepannya tertawa. Temannya itu lalu pamit pada Hangyul dan Shuhua.
Setelahnya Shuhua diam aja. Mulutnya gatel mau nanya Hangyul, tapi dia tahan. Saat di perjalanan pulang pun Shuhua diem aja liatin jalanan. Sampai motor Hangyul menepi dan Hangyul mengangkat telephone.
"Halo?" Suara Hangyul terdengar.
"..."
"Iya ini lagi diluar. Kenapa?"
"..."
"Lo dimana?"
"..."
"Hyewon nya ada gak?"
Eh? Shuhua gak salah denger? Hyewon?
"Yaudah gue kesana, bentar doang tapi," Lalu Hangyul mengakhiri panggilan dan menoleh menatap Shuhua.
"Mampir ke temen-temen gue bentar ya, Sha? Urgent soalnya, janji cuman bentar."
Shuhua mengangguk. Dia deg-deg an mau ketemu temen-temen Hangyul. Hangyul ngenalin Shuhua sebagai apa ya?
Padahal Shuhua jelas sudah tau jawabannya.
"Sha, jangan diem aja dong,"
"Masa mau teriak-teriak?"
"Yaa lo cerita apa gitu kek,"
"Gamau, Gyul."
"Yaudah peluk pinggang gue aja sini,"
BUG!
Shuhua menoyor helm belakang Hangyul membuat Hangyul ketawa sambil nyetir.
"Lo cantik tau tau, Sha, kalau lagi ngamuk gitu."
"Yeu, emang keliatan? Lo kan lagi nyetir,"
"Mata gue juga ada yang di belakang!"
"Ngawur!" Shuhua menghadiahkan satu toyoran lagi.
.
.
.
.Haii!!!
kalian setuju2 aja gak sih kalo di ttm in?
[ r u n n a a y y, 30th June 20 ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Mesra [Hangyul-Shuhua]
FanfictionHangyul sama Shuhua itu cuma temen. Shuhua mana berani ngomong suka ke Hangyul. . . [ runnaayy, started 15th June 2020 ]