[ C O M P L E T E D ]
Ketika kalian beranjak dewasa tapi ayah kalian yang notabenenya seorang single parents pensiunan militer melarang keras untuk punya pendamping, akankah ada pelanggaran?
𝐈𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐚𝐭𝐞𝐝 𝐛𝐲 '𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 𝑾𝒆𝒅𝒅𝒊𝒏...
Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Yeji sudah masuk ke alam mimpinya. Gadis itu menarik selimut perlahan saat rasa dingin dari air conditioner menyapu kulit.
Ting!
Notifikasi pelan dari ponsel membangunkan Yeji, ia memang harus tidur dengan keadaan hening. Beda dengan Ryujin yang bisa tidur dalam keadaan apapun.
Pesan masuk dari Jeno, ia segera memperjelas penglihatan kucingnya. "Jeno? Jam segini ngapain? Tadi kan terakhir udah free call."
Sebelum tidur lelaki itu memang memainkan gitar sambil bernyanyi untuk sang kekasih, namun tiba-tiba ia mengirim suatu pesan lagi.
Mata gadis itu benar-benar akan keluar sekarang, dengan cepat ia segera menarik koper dan mengambil baju asal-asalan dari lemari.
Yeji juga memasukkan beberapa skin care yang ada di meja riasnya. Belum selesai dengan packing, lagi-lagi ia terkejut karena pintu kamar yang terbuka.
Jinyoung berdiri di depan pintu, menatap galak anak keduanya. "Mau ke mana? Udah malam."
"Eh Ayah, enggak kok gak ke mana-mana. Ini lagi beres-beres baju yang udah gak dipakai. Kenapa Yah? Gak bisa tidur?"
Sang ayah tersenyum dan ikut membantu anaknya memasukkan baju-baju. "Emang udah jarang dipakai ya? Kenapa? Nanti kamu kurang baju loh. Mau beli lagi?"
Gadis itu menggeleng cepat sambil nyengir canggung. "Gak gitu, ini baju Yeji udah banyak banget jadinya sebagian disimpan di koper aja. Pusing kalau ngambil nanti ketarik semua."
Jinyoung mengangguk, ia mengusak pelan rambut anaknya. "Ayah mau tidur ya? Kalau mau belanja call, nanti kita belanja bareng."
"I-iya Yah..."
Sepeninggalan Jinyoung, Yeji kini malah menatap sedih koper yang ia pegang. Jika ia harus pergi bersama Jeno, apakah ayahnya akan menerima gadis itu lagi nanti?
"Maaf Yah... Yeji sayang banget sama Ayah. Tapi buat kali ini, bukannya Yeji gak nurut, tapi Yeji juga mau bahagia sama Jeno."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
Ryujin tertawa terpingkal-pingkal di ranjangnya. Walau sudah malam, mode siangnya masih full karena seharian hanya rebahan di rumah. Belum lagi, mood-nya naik saat Jaemin meminta panggilan video sekarang.