Halo semuanya apa kabar?
Maaf ya seminggu ini hiatus karena sibuk banget di rl.
Masih pd nunggu ga?
Karena aku mendahulukan kalian, jadi aku up dlu ceritanya baru rep komen. Gapapa ya?
Enjoy reading~
•
Pagi ini akan menjadi pagi yang sangat luar biasa bagi Jaemin. Pertama, ia harus bolos jam kuliah demi mencari dalang dari semua ini. Kedua, ia lelah karena harus kejar materi yang akan terlewat nantinya. Dan ketiga, tubuhnya demam sejak pukul dua pagi.
Jika bukan karena Chenle yang memaksanya ikut, mungkin lelaki itu sedang tidur di ranjang dengan plester demam yang menempel.
"Serius mau ikut? Gak akan pingsan kan lo?" Tanya Renjun yang dijawab anggukan lemas dari Jaemin.
Kedua gadis yang akan ikut hari ini memberantas sedang menyiapkan bekal makanan. Sedangkan ketiga lelaki itu menunggu di mobil.
Chenle masih sibuk dengan ponselnya sejak tadi pagi. Entah ada apa di dalamnya. "Em, Sanha itu siapa ya?"
Renjun menoleh sambil mengeryit, tangan yang ia letakkan di atas stir turun perlahan. "Sanha? Dia sahabat gue. Kenapa?"
Yang ditanya terkejut, ia menepuk jidatnya. "Kemarin kan dikirim kode 'S' sama anak buah gue. Dan ternyata bukan Soobin mantan Kak Lia yang kita curigain, tapi Sanha ini!"
"Sanha?! Lo yakin dia? Mana mungkin tega banget."
"Gak ada yang gak mungkin, coba aja dulu." Jaemin bersuara dari kursi penumpang di belakang.
Keduanya terdiam dan saling tatap hingga Ryujin dan Chaeryeong masuk.
Para gadis Ananta itu tersenyum puas karena beberapa makanan yang mereka siapkan tidak mengecewakan.
"Kenapa kok pada tegang?" Tanya Ryujin.Tanpa menjawab, Renjun segera melajukan mobilnya. Ia masih bingung, Sanha atau Soobin?
Chenle juga mulai sibuk kembali, ia beberapa kali mengetik. Sedangkan Jaemin, ia sudah tertidur pulas di belakang.
"Target pertama, rumah Kak Soobin kan?" Tanya Chaeryeong, tangannya dengan aktif menyumpal mulut sang kekasih dengan roti.
Renjun mengangguk ragu, ia menjadi tidak yakin seketika saat melihat penampakan rumah Soobin yang ada di depan mata.
Ryujin membuka pintu mobil, ia keluar lebih dulu. "Kenapa pada gak gerak? Katanya mau cepat selesai."
Gadis itu berdecak karena tidak ada pergerakan dari keempatnya. Untung saja, si pemilik rumah sedang berkebun di pekarangan depan. "KAK SOOBIN!"
Chenle akhirnya membuka seatbelt dan keluar dari mobil. Disusul Renjun dan juga Chaeryeong.
Mereka masih menatap bingung, Ryujin dengan santai melontarkan kalimat candaan pada Soobin.
"Lah ini mau ngapain dah? Kenapa jadi rame?"
Chaeryeong tersenyum canggung, "kita mau ngobrol sih Kak, sebenarnya..."
Soobin terkekeh, dua lubang pipinya menambah kesan manis pada lelaki itu. Renjun semakin insecure, karena jika membandingkan fisik, ia kalah telak. "Boleh, di taman? Gue lagi banyak kerjaan kantor, pusing. Makanya ditinggal berkebun."
Mereka mengangguk dan membuntuti tuan rumah.
Chaeryeong dan Ryujin masih saja berdecak kagum pada miniatur rumah Soobin, beda dengan Chenle yang menatap datar apa yang ia lihat.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙊𝙥𝙚𝙧𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙒𝙚𝙙𝙙𝙞𝙣𝙜 ✅
Ficción General[ C O M P L E T E D ] Ketika kalian beranjak dewasa tapi ayah kalian yang notabenenya seorang single parents pensiunan militer melarang keras untuk punya pendamping, akankah ada pelanggaran? 𝐈𝐧𝐬𝐩𝐢𝐫𝐚𝐭𝐞𝐝 𝐛𝐲 '𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 𝑾𝒆𝒅𝒅𝒊𝒏...