#2

61.2K 788 13
                                    

Long Ze duduk termenung di meja kebesarannya matanya memandang jauh ke depan, dia memang dijodohkan dengan Shen Yanfei DNA memiliki perjanjian pernikahan yang harus dipenuhi namun untuk sekarang dia belum ingin berdamai Shen Yanfei.

Di sisi lain, setelah kepergian Gu Xiang, Shen Yanfei kembali termenung. Pikirannya berkelana pada kejadian kemarin, di mana dia seharusnya tidak ikut campur dengan masalah orang lain.

Keinginannya untuk menjauh dari Long Ze pasti akan terpenuhi jika dia tidak bertindak gegabah dan asal. Kenangan kemarin merasuk pikirannya lagi membuat Shen Yanfei duduk dengan tangan menopang dagu.

Shen Yanfei merapikan pakaiannya dan memperbaiki lapisan bedak di wajahnya di depan cermin, saat ini dia hendak keluar dari kamarnya yang ada di asrama kampus untuk bisa menuju ke kelasnya. Lapisan tebal itu, membuat wajah Shen Yanfei terlihat kusam dan tidak memiliki rona sama sekali.

Shen Yanfei keluar kamar dengan tangan memegang beberapa buku tebal, Meski memakai pakaian mahal dan berkualitas tapi dengan wajah jelek dan kulit busuk seperti itu siapa yang mau dengannya.

Dia hanya mendapatkan hinaan dan pandangan meremehkan, orang-orang itu tidak berani menyentuh Shen Yanfei lantaran kekuatan orang tuanya yang belum mereka lihat secara nyata.

Shen Yanfei dengan langkah mantap berjalan dengan tenang menuju ke salah satu ruangan yang menjadi ruang kelasnya selama beberapa semester ini. Memasuki ruangan itu Shen Yanfei dengan tenang duduk di kursi miliknya yang tidak pernah disentuh oleh siapa pun.

Mungkin orang-orang itu jijik serta enggan untuk berteman dengannya yang kotor, atau mungkin orang-orang itu tidak yakin dengan kekayaan yang dimiliki oleh orang tua Shen Yanfei.

"Hei kutu buku kaya, gunakan uangmu untuk perawatan dong. Lihat tubuhmu, kotor, dekil dan jelek. Siapa yang mau berkencan denganmu?" Suara ejekan itu memasuki telinga Shen Yanfei saat dirinya sudah duduk di tempatnya.

Shen Yanfei tidak ambil pusing dan mulai membuka buku tebal yang dibawanya, Shen Yanfei dengan tenang mulai membaca buku dan berpura-pura tidak mendengar apa yang diucapkan orang-orang sekelilingnya.

Masa bodoh, dia sudah terbiasa melakukan itu semua selama beberapa tahun ini, tepatnya setelah dia dipermalukan di pesta mewah Long Ze kala itu.

Sore ini, sekali lagi Shen Yanfei melewati hari-harinya dengan tenang dan penuh semangat. Setelah melewati pelajaran Shen Yanfei berjalan ke luar kelas menuju ke toilet wanita saat di tengah jalan Shen Yanfei menemukan beberapa pria muda playboy tengah berbicara satu sama lain. Di tangannya ada sebotol minuman yang telah dicampur dengan obat-obatan terlarang.

"Berikan minuman ini pada si sombong Gu Xiang sepulang kampus nanti dan pastikan dia meminum ini setelah seluruh pelajaran selesai. Setelah itu kita bisa menikmati tubuhnya bersama-sama," Suara nakal yang diiringi tawa itu memasuki telinga Shen Yanfei sebelum ia dengan cepat berlalu pergi ke toilet.

Ke luar dari toilet Shen Yanfei mencoba untuk tetap tidak peduli tapi sayang, rasa kemanusiaan dan akibat tidak adanya permusuhan antara dia dan bunga sekolah membuat Shen Yanfei tidak tega dan akhirnya berjalan menuju ke tempat Gu Xiang selalu duduk menyendiri.

"Hei gadis Gu, bolehkah aku memberimu saran!" Shen Yanfei berbisik di telinga Gu Xiang dengan suara pelan takut didengar oleh orang lain.

"Kenapa?" Gu Xiang yang selama ini selalu memperhatikan tindakan aneh Shen Yanfei bertanya dengan wajah penasaran. Biasanya Shen Yanfei tidak akan berinteraksi dekat dengan orang lain.

Shen Yanfei selalu menjaga jarak aman dengan siapapun, meski ada yang mengajaknya bicara Shen Yanfei pasti hanya mengangguk pertanda iya saja. Dia tidak pernah melihat Shen Yanfei mendekati seseorang selama beberapa tahun ini.

"Hei Gu Xiang, kenapa kau belum meminum air segar yang aku berikan?" Seorang lelaki dengan penampilan culun mendekati Gu Xiang yang sibuk menatap Shen Yanfei.

Sapaan yang ia lontarkan membuat Shen Yanfei tidak jadi memberikan jawaban atas pertanyaan yang Gu Xiang lemparkan padanya barusan. Gu Xiang mengambil minuman di atas mejanya dan hendak meminum cairan itu sebelum sempat mengenai mulutnya Shen Yanfei mengambil minuman itu dan menelannya segera.

Gu Xiang terkejut bukan main saat melihat tindakan aneh Shen Yanfei, begitu juga dengan sepasang mata yang tengah melihat interaksi ke-duanya dari lantai atas gedung. Si culun yang melihat apa yang dilakukan Shen Yanfei melenggang pergi untuk melapor pada pemberi minuman.

Shen Yanfei yang merasa aneh dengan dirinya, ia mulai merasa gerah dan kepanasan. Rona merah samar muncul di wajahnya membuat Gu Xiang mengerti dengan apa yang ingin dikatakan oleh Shen Yanfei tadi.

Segera, Gu Xiang membawa Shen Yanfei menuju ke mobilnya untuk bisa diperiksa ke rumah sakit terdekat di mana dokter pasti memiliki obat untuk membantu Shen Yanfei. Shen Yanfei merasa dunianya berputar dengan warna-warna cerah terlihat muncul di dalam benaknya.

Sebelum sampai di parkiran kampus mereka melewati beberapa pria dan Gu Xiang mencoba melindungi Shen Yanfei dengan baik. Saat mereka sudah hampir mencapai tempat mobil Gu Xiang terparkir sebuah tangan ramping meraih tubuh Shen Yanfei menariknya ke dalam sebuah mobil mahal dengan harga fantastis.

Gu Xiang yang khawatir ingin masuk ke dalam mobil itu juga tapi pria itu tidak memberi Gu Xiang kesempatan sama sekali, saat Gu Xiang ingin berteriak meminta pertolongan pria itu melihat Gu Xiang dengan tatapan peringatan.

"Jangan berteriak!" ucapnya penuh peringatan dengan nada berbahaya.

Pria itu dengan dingin tersenyum menakutkan dan menyilangkan kedua tangannya di dada menatap Gu Xiang penuh selidik.

"Aku harus membawanya ke rumah sakit segera, dia butuh obat!" Gu Xiang berseru dan mencoba untuk membuka pintu mobil di mana Shen Yanfei didudukkan.

"Dia seperti itu karena ulahmu yang menerima minuman secara sembarangan. Lain kali jika kau menerima sesuatu periksalah lebih dulu, kali ini biarkan aku yang membantunya dan kau pergilah! Anggap saja semua ini tidak pernah terjadi."

Setelah mengatakan itu, pria tampan nan dingin itu langsung masuk ke dalam mobil itu. Gu Xiang masih merasa cemas, tapi dia sepertinya tidak mampu menghadapi pria itu dan dia menyetir juga pelan sehingga ragu tidak akan bisa menolong Shen Yanfei tepat waktu.

Shen Yanfei yang kepanasan bergerak gelisah di atas tempat duduk. baju yang dikenakannya telah berantakan dengan keringat mengalir di tubuhnya. Wajah dan bedak tebal yang digunakan Shen Yanfei sudah berantakan dan mengotori pakaian putih yang ia kenakan.

Pria itu masuk dan melihat keadaan Shen Yanfei yang menyedihkan, Shen Yanfei bergerak gelisah di tempat duduk dan sudah kehilangan akal sehatnya.

My  Wife Is A DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang