#6

42.3K 620 18
                                    

Shen Yanfei menatap Gu Xiang dengan mata memutar sembari menuju ke meja resepsionis yang sedang bertugas dan sedang tersenyum pada pengunjung yang datang bertanya.

"Permisi, kunci kamar saya belum saya ambil. Saya pemilik kamar 1076 lantai 77." Shen Yanfei tersenyum sembari mengeluarkan kartu dan bukti pembelian yang telah dia lakukan.

"Tunggu sebentar!" Resepsionis itu tersenyum dan mencoba melihat bukti kepemilikan Shen Yanfei dan bukti yang mereka miliki si resepsionis mengambil kunci berbentuk ATM dari dalam laci dan menyerahkan benda itu pada Shen Yanfei.

"Nanti untuk keamanan lain dan agar teman atau saudara Anda bisa masuk. Anda bisa menggunakan kunci lain seperti sidik jari dan sandi, sedangkan kunci ini hanya ada dua saja." Resepsionis itu menjelaskan dengan cermat dan pelan.

"Saya mengerti!" Shen Yanfei mengangguk dan mengambil kunci itu untuk segera masuk ke kamarnya.

Shen Yanfei menaiki lift untuk mempermudah dirinya segera sampai di lantai kamarnya. Shen Yanfei meletakkan kunci itu di pemindai segera setelah ia sampai di kamar miliknya.

Di belakang, Gu Xiang mengikuti dengan cermat serta dipenuhi dengan kebahagiaan. Dia melihat keamanan di tempat Shen Yanfei yang bagus sehingga melahirkan sebuah ide untuk membeli sebuah kamar juga di sini atau setidaknya dia bisa ikut menyewa.

Di lantai tempat Shen Yanfei tinggal hanya ada lima kamar yang ternyata di dalamnya ekstra besar dan sesuai dengan harga yang tertera.

"Berapa harga kamar di setiap lantai?" Gu Xiang bertanya saat ke-duanya sudah memasuki kamar dan pintu telah terkunci.

"Tidak mahal hanya menghabiskan dua tahun belanjaku." Shen Yanfei menjawab santai.

"Itu sepadan. Aku akan meminta Ayah untuk membeli sebuah kamar juga di tempat ini nanti." Gu Xiang terlihat senang.

"Kau tidur di kamar itu saja! Itu kamar untuk tamu." Shen Yanfei menunjuk pada kamar paling ujung.

Sedangkan dirinya menuju ke kamar utama. Ada satu lagi kamar kosong dan itu untuk kedua kakaknya jika ingin berkunjung dan menginap.

Gu Xiang mengangguk dan buru-buru masuk ke kamar untuk mandi dan istirahat. Tanpa sadar ke-duanya tertidur hingga malam hari dan terpaksa membeli makanan di luar.

Pagi esoknya Shen Yanfei bersiap untuk berbelanja di lantai bawah. Melihat kalau Gu Xiang belum bangun, Shen Yanfei meninggalkan Gu Xiang secarik kertas di pintu. Setelah memastikan kalau Shen Yanfei bisa melihat kertas itu barulah Shen Yanfei pergi ke luar dengan tenang.

Di rumah baru yang Shen Yanfei tinggali sudah disediakan kulkas besar oleh kakaknya. Di ruang tamu, ruang televisi dan juga setiap kamar masing-masing memiliki pengatur ruangan otomatis. Sedangkan di dapur sendiri sudah ada alat pencuci piring dan bahkan ada mesin cuci otomatis juga yang langsung bisa mengeringkan pakaian.

Setiap bagian memiliki tempat meletakkan barang di atas kepala hingga tidak terlalu memenuhi ruang dapur yang terlihat kecil dan sempit.

Ya iyalah sempit wong di setiap sudut sudah diisi semua sama kakak Shen Yanfei agar mempermudah hidup Shen Yanfei di luar Sono. Jadi pengen punya kakak kayak gitu juga 😔😔😔

Meja makan terletak di sebelah dapur. Di sana hanya ada empat kursi dengan meja berukuran sedang. Di dapur kompor gas memiliki empat tungku untuk memasak. Di bawah tungku ada oven khusus yang disatukan dengan kompor untuk menghangatkan makanan.

Di sebelah kompor ada rak piring kaca dengan ukuran yang tidak seberapa. Di sebelah kanan ada rak yang digunakan untuk meletakkan wajan dan alat-alat masak lainnya.

Shen Yanfei ke luar kamar berbarengan dengan pemilik dua kamar lain juga ikut ke luar. Mereka bertegur sapa secara santai sebelum masuk ke dalam lift untuk turun.

"Kau pemilik kamar 1076 yang baru ya? Berapa dia menjual padamu? Renovasi di kamar itu terlihat megah hanya untuk dijual kembali ternyata." Pria pemilik kamar 1078 menatap Shen Yanfei dengan alis mengkerut.

"Ah bukan! Yang membeli kakakku dan kamar yang dulu tidak sesuai dengan seleraku itu sebabnya di renovasi." Shen Yanfei menjelaskan dan dia sendiri tidak mengerti kenapa dia melakukan semua itu.

Shen Yanfei kali ini muncul dengan penampilan alaminya. Sudah lama dia tidak melepas riasan ke luar dan wajahnya terasa sejuk sekaligus ringan. Pria itu mengangguk dan kembali tidak peduli sedangkan pria di sebelah pemilik kamar 1079 hanya diam dan tidak banyak berbicara.

Shen Yanfei menuju ke bagian pusat perbelanjaan dengan kereta dorong di tangannya. Banyak barang yang harus ia beli agar bisa memenuhi stok di lemari pendingin serta barang yang tahan lama tanpa perlu masuk ke dalam kulkas.

Shen Yanfei memilih barang dengan sesuka hati tanpa melihat kalau beberapa mata melihat ke arahnya. Meski berpakaian sederhana Shen Yanfei dengan rambut tergerai begitu cantik dan menawan. Saat ia memilih barang dengan serius pusat perhatian terlihat berputar-putar di sekitarnya.

Pandangan mata Shen Yanfei pada suatu barang menimbulkan sensasi aneh pada mata-mata tajam yang mengamati kegiatannya dari jauh.

Setelah membayar semua belanjaan dan membawa beberapa untuk memasak sarapan, Shen Yanfei meninggalkan barang belanjaannya yang lain untuk diantar oleh petugas yang bertanggung jawab. Shen Yanfei menaiki lift secara santai menuju ke kamarnya kembali.

"Besok aku sudah mulai bekerja tidak ada waktu untuk berbelanja." Shen Yanfei bergumam pelan dan mengingat apakah dia sudah membeli pakaian kantor yang sesuai dengan kebutuhannya.

My  Wife Is A DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang