#3 Kejadian Malam itu.

56.9K 742 1
                                    

Shen Yanfei terbangun dari lamunannya, dia menggelengkan kepala mencoba menghalau kenangan buruk itu di kepalanya.

Ya bagi Shen Yanfei itu adalah kenangan buruk yang tidak akan mau dia ingat-ingat lagi seumur hidup ini, sudah cukup dia dihina oleh Long Ze hari itu, dia tidak ingin mendapatkan hinaan lain lagi.

Sedangkan Long Ze mengenang kebodohannya semalam, dia termenung memikirkan tindakannya.

Melihat keadaan Shen Yanfei yang menyedihkan Long Ze membawa Shen Yanfei menuju ke hotel terdekat dan memesan kamar paling mewah. Setelah memasuki kamar dia meletakkan Shen Yanfei di tempat tidur dan menghubungi seseorang dengan segera.

"Datang ke hotel Santika kamar 1007 sekarang dan bawa peralatan milikmu! Jika kau terlambat maka bersiaplah untuk terbang ke Afrika besok," ancaman itu terdengar jelas membuat pria di seberang langsung berdiri ketakutan.

Panggilan diputuskan sepihak dan dia melirik Shen Yanfei dengan mata penuh keraguan. Dia menolong Shen Yanfei hanya karena Shen Yanfei adalah adik temannya. Dan Shen Yanfei sejak dulu suka mengikuti langkahnya ke manapun dia pergi.

Dia meletakkan tubuh Shen Yanfei di bathtub dan mengalirkan air dingin untuk mengurangi rasa panas yang menyakiti tubuhnya.

Shen Yanfei yang mendapat air dingin merasa lega tapi panas di tubuhnya masih tidak berkurang. Dengan sembarangan Shen Yanfei menarik pakaiannya ke sana-kemari. Melihat tindakan itu, mata si pria menjadi gelap dan tenggorokannya terasa kering.

Air yang mengenai wajah Shen Yanfei membuat bedak tebal yang selama ini menyembunyikan kulit putih mulusnya sedikit demi sedikit terbuka. Dengan segera, Long Ze memberi sabun ke dalam bathtub hanya untuk menemukan kalau warna air menghitam dengan cepat.

Kulit hitam dan tidak terawat Shen Yanfei langsung terbuka dan memperlihatkan putih porselen yang begitu memikat. Wajah manis Shen Yanfei juga dibersihkan hingga menampilkan keindahan yang menghancurkan kota.

Long Ze mendengus, semua orang selama ini sudah ditipu habis-habisan oleh rubah kecil sialan ini. Long Ze tidak menyangka kalau Shen Yanfei berkamuflase dengan baik dan bahkan tidak menimbulkan kecurigaan semua orang.
Beruntung dia bisa melihat kejadian hari ini hingga dia bisa melihat sosok asli dibalik kulit kusam tidak terawat itu.

Meski sejak dulu dia sudah tahu bagaimana rupa Shen Yanfei tapi melihatnya sekarang darahnya terasa mendidih dengan benjolan di bagian bawahnya terasa mengeras.

"Sial, kenapa aku bisa memikirkan hal bodoh ini!" rutuknya dengan wajah kesal.

Sejak dulu, dia memang tidak suka dengan kehadiran Shen Yanfei, baginya gadis lucu dan imut itu berubah menyebalkan dan membuat dia mual dan muntah melihat tindakan nakalnya.

Dia bahkan tidak tahan setiap kali melihat kecentilan dan kegenitan Shen Yanfei padanya. Hingga suatu hari, dia dengan kesal memaki Shen Yanfei di depan umum membuat Shen Yanfei malu dan akhirnya mengubah penampilan indahnya menjadi seperti sekarang.

Dia semakin kesal saat mengetahui kalau dirinya dan Shen Yanfei ternyata memiliki kontrak pernikahan. Pernikahan itu akan berlangsung setelah Shen Yanfei menyelesaikan studinya.

Akan tetapi semenjak Shen Yanfei dipermalukan, Shen Yanfei tidak pernah muncul lagi di depan pria dingin ini.

"Panas," rintih Shen Yanfei saat lehernya tidak terkena air. Shen Yanfei membenamkan seluruh wajahnya di dalam air hanya untuk ditarik ke luar oleh Long Ze.

"Kakak Long tolong bantu aku!" Shen Yanfei memohon dengan mata berair.

Melihat rasa sakit dan penderitaan di wajah gadis kecil yang dulu selalu mengekornya kemanapun membuat Long Ze tidak tega dan akhirnya mengangkat gadis itu ke luar bathub.

Long Ze melepas semua yang Shen Yanfei kenakan dan membawa gadis itu ke tempat tidur. Long Ze meletakkan Shen Yanfei di ranjang dan mulai berpikir konsekuensi yang akan dia hadapi.

Long Ze takut kalau Shen Yanfei akan meminta pertanggung jawaban dan memaksa mereka untuk segera menikah. Namun, long Ze benar-benar tidak tega melihat air matanya yang jatuh.

Long Ze akhirnya melepas pakaian yang ia kenakan dan mulai menjalankan niatnya yang baik untuk membantu Shen Yanfei.

Long Ze membalik Shen Yanfei di atas tempat tidur sampai efek obat memudar dan Shen Yanfei akhirnya tertidur pulas, Long Ze memandang wajah cantik yang memerah di sampingnya. Napas Shen Yanfei begitu teratur, dia tidak tahu dari mana Shen Yanfei mendapatkan keberanian seperti ini dan dengan mudahnya meminum cairan itu secara sembarangan.

"Kau beruntung aku ada di sana, bagaimana kalau orang lain yang mengambil kesempatan itu ha?" tanya Long Ze dengan alis terangkat sebelah.

Tidak ada jawaban, Shen Yanfei masih tertidur dengan nyenyak. Matanya terpejam dengan indah dan tidak ada tanda-tanda untuk bangun sama sekali.

Telepon Long Ze berdering, dia melihat nama si pemanggil dan dengan kesal mengangkat panggilan itu dengan segera.

"Ada apa?" tanya Long Ze tidak bersahabat, tidak ada keramahan sedikitpun dalam nada bicaranya itu.

"Aku ada di depan ruangan yang kau sebutkan, buka pintunya dan biarkan aku masuk! Ada apa sebenarnya?" Pria yang dihubungi Long Ze ternyata sudah berada di depan pintu kamar yang Long Ze pesan.

Long Ze menepuk keningnya, dia mengerucutkan bibir menatap Shen Yanfei yang tertidur lelap dan pakaian mereka yang berserakan di lantai. Tepatnya bukan pakaian mereka melainkan hanya pakaiannya saja.

"Tidak jadi, kau bisa pergi meninggalkan tempat itu sekarang. Aku sudah pergi dari sana, kau lambat sekali." Dia terpaksa berbohong, dia tidak ingin ada orang lain yang tahu apa yang terjadi antara dirinya dan Shen Yanfei.

"Oh, baiklah kalau begitu. Setidaknya kabari aku kalau kau sudah pergi, bagaimana kalau aku mengganggu penghuni yang sedang membelah duren." Pria itu berceloteh lalu pergi meninggalkan hotel dengan cepat.

Dia memutuskan sambungan telepon secara sepihak lantaran kesal dengan sikap Long Ze yang suka seenak hatinya itu.

Long Ze mengurut dada, dia mengembuskan napas lega lalu berbaring di samping Shen Yanfei. Mereka berdua tertidur karena kelelahan.

"Hei sobat, apa yang kau pikirkan ha?" Sahabat Long Ze menepuk bahunya.

Hal itu membuat Long Ze terlonjak kaget, 

My  Wife Is A DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang