#7

40.7K 626 9
                                    

Shen Yanfei sekarang telah berada di dapur dan sedang memotong sayuran dan bahan-bahan lain yang akan dimasak. Sedangkan Gu Xiang belum memiliki tanda-tanda untuk bangun dalam waktu dekat.

Shen Yanfei dengan cekatan memasak semua bahan makanan yang sudah dipersiapkan dan dipotongnya. Setelah semua masakan selesai disatukan Shen Yanfei menunggu semuanya masak untuk dihidangkan menjadi santapan paginya.

Tepat saat masakan diangkat dan dimasukkan ke dalam piring, Gu Xiang muncul dengan wajah penuh senyuman. Aroma shampo memenuhi ruangan menandakan kalau Gu Xiang telah selesai mandi.

"Aku hebat!" Gu Xiang memuji dirinya sendiri dengan senyuman di bibirnya.

Akan tetapi saat melihat gadis cantik di depannya yang berbalik Gu Xiang terkejut bukan main, tanpa sadar Gu Xiang mundur dan hampir saja kakinya tersandung oleh meja. Gu Xiang menatap takjub pada gadis cantik di depannya, mata besar, bibir berwarna merah muda alami, pipi merah tanpa perona dan rambut panjang yang diikat ke atas memperlihatkan leher jenjangnya yang putih mulus.

"Kau-kau si-si-siapa?" Gu Xiang bertanya dengan nada khawatir.

Matanya menelusuri dapur kecil untuk mencari keberadaan sahabatnya Shen Yanfei. Shen Yanfei tersenyum dan tidak mau menjawab apa yang dipertanyakan oleh Gu Xiang.

"Duduk dan makanlah sebelum dingin!" Shen Yanfei meludahkan beberapa kata sebelum dengan tidak peduli mengambil mangkuk dan makan dengan sesuka itu.

"Kenapa suaranya terdengar sama? Apa kau sepupu sahabatku?" Gu Xiang duduk di depan Shen Yanfei dengan tangan mengambil mangkuk ikut makan.

Gu Xiang tidak akan pernah berpikir kalau gadis cantik di depannya adalah Shen Yanfei yang selama ini selalu bersamanya. Gu Xiang melahap makanan dengan seksama dan santai, setelah itu membantu mencuci piring bekas makan.

Setelah semua selesai dia duduk menunggu orang di depannya selesai makan. Gu Xiang menunggu dengan sabar gadis cantik di depannya makan sampai kenyang.

"Di mana sahabatku?" Sekali lagi Gu Xiang bertanya dengan nada khawatir yang jelas.

"Itu aku!" jawab Shen Yanfei jujur.

Gu Xiang terdiam cukup lama sebelum berdiri dengan tidak percaya. Gu Xiang berjalan mendekat ke arah Shen Yanfei memeriksa setiap inci tubuhnya dengan teliti.

Gu Xiang pertama kali memeriksa rambut Shen Yanfei sebelum turun ke wajah dan memegang tangan Shen Yanfei. Terakhir mata Gu Xiang menatap payudara lembut milik Shen Yanfei mengukur dengan seksama.

"Memang tidak ada perbedaan tapi kenapa kulit ini menjadi putih bersih dan begitu lembut? Kenapa wajah ini kehilangan bintik-bintik hitam serta warnanya kenapa begitu putih cerah? Kenapa tidak ada kulit hitam dan dekil kemarin?" tanya Gu Xiang bertubi-tubi membuat Shen Yanfei kesal.

"Ini memang aku yang asli, aku yang selama ini kau lihat adalah aku yang bersembunyi dibalik make-up tebal dan mengesankan." Shen Yanfei memutar matanya malas dan ingin melangkah ke kamarnya untuk beristirahat sebelum siang nanti pergi berbelanja.

Di kamar Shen Yanfei melihat wajahnya yang cantik terlebih dahulu di cermin. Wajah ini menjadi olok-olokan oleh para remaja di kotanya akibat dipermalukan oleh Long Ze di depan umum. Selama ini, dia menyembunyikan wajahnya ini bukan karena malu tapi dia hanya merasa takut orang-orang akan menunjuk dirinya akibat bodoh dan naif.

Shen Yanfei berbaring di kasur dengan mata yang tidak mau terpejam, Shen Yanfei takut dirinya akan ditertawakan oleh Gu Xiang dan dia tidak akan memiliki teman yang mau menerima dirinya apa adanya lagi.

Sepanjang hari sampai siang menjelang Shen Yanfei hanya berguling-guling di tempat tidur, ketika merasakan lapar dia ke luar untuk membuat makanan lain dengan cara mengendap-endap.

"Kau seperti maling di rumahmu sendiri!" tegur Gu Xiang dengan wajah masam.

Sejak pagi, Gu Xiang selalu menunggu Shen Yanfei ke luar kamar dan mereka akan berbicara. Gu Xiang juga mencari di internet tentang kasus masa lalu dan menemukan kalau itu sepenuhnya juga bukan karena kesalahan Shen Yanfei remaja.

"A-a-aku," tergagap, Shen Yanfei hanya bisa menunduk dengan wajah sedih seperti teraniaya.

"Apa salahnya mengejar laki-laki yang kau cintai? Lagipula kau tidak melukai orang lain. Lalu apa yang membuatmu malu untuk memperlihatkan wajah cantikmu itu di depan orang lain?" Gu Xiang menatap Shen Yanfei tajama seolah ia bisa memakannya sekali lahap.

"A-a-aku hanya takut diejek dan tidak diterima. Aku waktu itu hanya mengikuti keinginan kecil hatiku untuk mengakui perasaan yang aku punya. Siapa kira dia mempermalukan diriku di depan orang lain dan mengatakan kalau aku yang menyebabkan teman wanitanya jatuh." Shen Yanfei membela diri karena memang dia tidak bersalah.

"Angkat kepalamu! Di mana sikap berani yang kau tunjukkan di kampus? Di mana si gadis kutu buku yang pemberani? Harusnya kau bangga memiliki wajah cantik itu. Tunjukkan pada pria itu kalau kau bisa mendapatkan pria yang lebih tampan dan lebih kaya darinya." Gu Xiang berbicara dengan nada berapi-api.

Matanya berkobar dengan kemarahan dan juga rasa benci. Beraninya pria itu menghina wanita yang sudah menolongnya.

"Mulai hari ini berdandanlah semakin cantik dan perlihatkan pada dunia dan dirinya kalau kau pantas mendapatkan yang terbaik. Aku heran, kenapa dalam bentuk jelek kau begitu berani," ejek Gu Xiang dengan cibiran.

"Baiklah, aku akan mendengarkanmu mulai sekarang." Shen Yanfei tertawa senang dan memeluk Gu Xiang dengan penuh semangat.

Keduanya berjalan ke dapur dan mulai memasak makanan yang banyak agar memiliki energi untuk mengotak-atik pusat perbelanjaan di kota. Setelah makan keduanya berganti pakaian dan berdandan secantik mungkin.

Keduanya berpikir untuk mencari suami di kota ini dan pulang dengan bangga. Setelah selesai berdandan Shen Yanfei menghubungi kakaknya untuk menanyakan mobil yang bisa di pakai dan kakaknya memberi tahu dia sesuatu.

"Sepertinya kita harus pergi ke tempat teman kakakku terlebih dahulu. Mobil milikku dititipkan oleh kakak padanya," ujar Shen Yanfei dengan wajah yang hampir kehilangan semangat.

Keduanya menaiki taksi untuk sampai ke sebuah gedung perkantoran yang megah. Shen Yanfei dan Gu Xiang mencari bagian resepsionis untuk bertanya tentang orang yang disebutkan kakaknya.

"Permisi, apakah Anda Nona Yan adik dari Tuan Yanhui?" Petugas keamanan yang melihat kedatangan Shen Yanfei langsung mendekati dirinya.

Sebelum naik tadi, bos besar perusahaan telah mengatakan kalau adik temannya akan datang ke perusahaan mencari dirinya dan dia menyebutkan ciri-ciri yang sesuai dengan petunjuk yang Shen Yanfei berikan pada Shen Yanhui tadi sebelum berangkat.

"Iya, di mana ruangan Tuan Anda berada?" tanya Shen Yanfei penuh semangat.

My  Wife Is A DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang