Setelah pukul enam

16 0 0
                                    

Ranjangmu sudah tua
Termakan habis oleh masa
Tulang-tulang meronta sudah sisa
Merangkak berdiri tak berdaya

Helai rambutmu kian bercahaya
Rona rupa siapa yang percaya
Lipstik merah sudah tak berguna
Dinding rumah yang mengatakannya

Dibawah pohon yang tak bernama
Kita mulai bercengkrama
Menyaksikan cinta tumbuh dewasa
Saat tenggorokan meneguk Surya

Kita bertukar jiwa
Bercerita perihal lupa
Memainkan peran bagai Boneka
Untuk peran yang berharga

Tanah merah melambai-lambai
Bagai kebun yang akan dituai
Jiwaku dan jiwamu segera berdamai
Kayu dan batu mulai merangkai

Usia tuliskan cerita yang tersisa
Diatas kayu dan setumpuk langit jingga
Entah siapa yang menulisnya
Siapa yang peduli dengan harganya.

Pukul setengah enam
Mata terbenam
Satu titik cahaya bertabrakan
Dua senyuman ia berikan.




Aksara GusarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang