EMPAT BELAS

1.2K 156 41
                                    

Pesawat membawa mereka dari Jogja menuju Jakarta. Di Jakarta, rumah orang tua Gia telah di hias untuk pernikahan Gia dan Hafiz.

Sedari awal perginya Gia ke Jogja, diam-diam Laila dan Wisnu menghubungi Danu dan Ayu, melamar Gia untuk Hafiz.

Rencana yang Sasa atur sejak awal, dan kepergian Hafiz yang menyusul Gia ke Jogja atas paksaannya justru membuat rencana itu kian sempurna.

Sasa mendapatkan informasi dari Angga setelah meninggalkan Hafiz berdua dengan Gia. Ya, Sasa mengorek informasi dari Alina bahwa di Jogja Gia ditemani Angga saudara sepupunya untuk mengelilingi Jogja. Sasa tak pernah membiarkan sesuatu terlewat dari pengawasannya.

"Buk, Abang nih di Jogja malah nakal lagi. Ayuk kita grebeg sekalian." Sasa mengerling nakal pada Ibunya.

"Abang kamu itu memang kudu dinikahin sama Gia. Udah kamu pesan tiketnya, kita berangkat ke bandara sekarang!"

Begitulah Sasa dan Ibunya menangkap basah Gia dan Hafiz berdua dalam kamar hotel pagi itu.

🕊🕊🕊🕊

Gia terkejut saat pulang ke rumah orang tuanya dan menyaksikan tenda telah di pasang di halaman depan yang luas. Jadi benar apa yang Bu Laila katakan, jika ia dan Hafiz akan dinikahkan besok lusa.

Danu dan Ayu menunggu putrinya serta calon menantunya datang. Setibanya di Jakarta, Laila Fitri Aditama mengirimkan pesan kepada calon besannya bahwa mereka sekeluarga akan datang. Bahkan Laila sudah memesan perias untuk merias Gia yang akan dilamar secara resmi oleh Hafiz sore nanti.

Wisnu Aditama menyusul datang bersama Dimas menantunya dan Alfa cucunya.

"Mah, maafin Gia yah! Gia nggak jujur kalau... "

"Gia Sayang, kamu nggak salah kok. Kamu cinta kan sama Hafiz? Mau kan menikah sama dia?"

Ibu dan anak itu berada di kamar Gia yang ada di rumah orang tua Gia. Mereka mengobrol dari hati ke hati sambil menunggu kedatangan perias.

"Gia belum yakin kalau Abang cinta sama Gia." Gia menitikan air mata. Dirinya takut jika masa lalu Hafiz belum bisa di lepaskan.

"Kalau Hafiz belum cinta, pasti Gia bisa kok buat Hafiz jatuh cinta. Anak Mamah jangan cengeng dong!" Mamah Gia menghapus air mata yang membasahi pipi putri satu-satunya.

"Dan kalau Hafiz nyakitin kamu, Papa yang bakal buat dia menyesal karena sudah nyakitin Putri Papa!" Danu Danarjaya berdiri di pintu kamar Gia.

"Papa!" Gia turun dari ranjang memeluk Papanya.

Ibu Astuti, sang perias berdiri di belakang Papa Gia. Tersenyum menyaksikan kasih sayang orang tua kepada putrinya.

"Oke, saya sudah disini, Mbak Gia sudah siap jadi wanita tercantik kan?" Bu Astuti menengahi haru keluarga Gia. Mengambil alih Gia untuk di rias.

Di kamar lain di rumah Danu, keluarga Hafiz berkumpul. Selama menunggu Sasa dan Bu Laila yang di rias juga oleh perias lainnya, Bu Laila mengomeli putra sulungnya.

"Ibuk nggak terima penolakan kamu ya Bang! Semua sudah Ibuk siapkan, dan sore ini juga kamu harus melamar Gia!"

Hafiz masih tak menyangka akan seperti ini akhirnya. Hatinya masih ragu karena takut dikhianati kembali, namun tak bisa mengecewakan sang Ibu yang telah melahirkannya maka Hafiz terpaksa menerima semua ini, cinta atau tidak cinta.

Cinta? Cintakah aku pada Gia??

"Abang! Kamu dengar Ibuk kan! Kamu tega kalau Ibuk harus masuk rumah sakit lagi saat seperti Sasa dulu?" jerit Bu Laila kesal.

Dulu, tragedi yang menimpa Sasa membuat Sasa hamil. Ya, tragedi saat Dimas memperkosa Sasa di bawah pengaruh obat perangsang. Sasa sempat menghilang setelah kejadian itu. Dirinya mencoba menenangkan diri di Australia hampir dua bulan, dan Sasa menyadari dirinya hamil.

Saat kembali ke Jakarta untuk menemui Dimas di apartemen calon suaminya, namun justru Sasa salah paham saat melihat Clara mantan kekasih Dimas sedang berciuman dengan Dimas di depan pintu apartemen Dimas.

Sasa berbalik dan ingin berlari namun justru kakinya yang gemetar membuatnya terpeleset. Dan Sasa keguguran.

Bu Laila yang saat itu syok mendengar kabar tentang Sasa, pingsan dan harus di rawat di rumah sakit.

"Kalau Gia hamil, kamu mau Gia mengalami hal yang sama seperti Sasa? Kamu mau Bang!"

"Sayang, ingat jangan marah-marah. Kamu bisa sakit lagi." Wisnu mengelus bahu istrinya.

"Anak kamu Mas! Bodoh kalau dia sampai menyakiti Gia!"

Hafiz tersadar, bahwa apa yang telah dilakukannya telah menyakiti Ibu yang paling dicintainya. Dan jika Hafiz menolak pernikahannya dengan Gia, maka Ibunya tak akan menganggap dirinya lagi.

Berlutut di kaki Ibunya, Hafiz memohon ampunan Ibunya. "Maafkan Abang Buk! Abang bersedia nikahin Gia, Abang janji kejadian Sasa nggak akan terulang lagi."

Sasa memeluk suaminya, Dimas. Terkenang akan masa lalu mereka yang menyakitkan. Sasa pernah kehilangan bayinya. Inilah mengapa Sasa tak akan membiarkan Hafiz meninggalkan Gia, karena Gia tak boleh melalui apa yang telah di alami Sasa di masa lalu. Dan Abangnya pun harus tahu, bahwa bersama Gia nantinya tak akan ada kekecewaan seperti saat bersama Rumi. Itu janji Sasa kepada Abang dan calon kakak iparnya.


Huhuhu.. Aku kok nangis sendiri yah.

Jadi beneran nih Gia sama Hafiz mau nikah?

Enaknya gimana? Kok cepet banget yah?

Oke baiklah nanti kita tunggu di part selanjutnya aja yah..

Jayapura, 17 Juni 2020
21.43 WIT

Salam Sayang
-ghee-

Kamu (PDF Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang