HEAVEN AND EARTH (Chapter 4)

1.9K 114 11
                                    

Malam ini Naruto sangat lelah sekali sehabis diklat yang sangat padat maka dari itu putra tunggal dari Minato ini memilih untuk memanjakan dirinya dengan memakan ramen di kedai favoritnya yaitu Iciraku ramen.

"Selamat malam Paman...seperi biasa ya aku pesan ramen jumbo dan kali ini dua mangkok ya" Kata Naruto sambil duduk di bangku kedai "Baiklah Naruto" Jawab paman Teuchi yang tidak kalah semangatnya dari Naruto.

Dan ketika pemuda itu baru duduk tiba-tiba bahunya di tepak oleh seseorang 'TAP' dan Naruto menolehkan wajahnya "Hey Naruto sudah lama aku tidak melihatmu" Sapa Shino si pengendali seranggah "Oh Hey Shino...ya maklum aku sangat sibuk belakangan ini dengan tugas diklat ku" Kata Naruto menjawb sapaan Shino.

"Waaah...si calon hokage kita ini sangat sibuk sekali yak sepertinya" Tiba-tiba Kiba ikut nimbrung dalam pembicaraan "Oh hey Kiba....ya beginilah adanya lagipula ini sudah menjadi kewajibanku dattebayoo hehe" Jawab Naruto dengan semangat. Lalu paman Teuchi datang dengan membawa dua mangkuk ramen jumbo "Nah ini dua mangkuk ramen jumbo untuk calon hokage kita" Kata paman Teuchi sambil menghidangkan ramennya "Terimakasih Paman" Kata Naruto dan langsung melahap ramen tersebut.

"Oh iya, ada acara apa kalian tim 8 makan bersama di kedai ramen?" Tanya Naruto di sela makannya "Oh kami habis berkunjung ke rumah Kurinei sensi...yaa hanya sekedar reunian kecil-kecilan" Jawab Kiba dan Naruto hanya menganggukan kepalanya.

"Hinata, kau tidak ingin menyapa Naruto kah?" Tanya Kiba menggoda teman setim nya itu sambil menyenggol bahu nya dan gaidis berponi rata itu gelalapan salah tingkah "A-a...H-hey Na-naruto-kun" Sapa Hinata dengan tergagap dan Naruto hanya memebalas dengan ancungan jempol saja.

Lalu tiba-tiba Hinata berdiri dari bangku nya dan berpamitan untuk pulang duluan "Te-teman-teman, ak-aku izin p-pulang duluan ya" Kata Hinata bersiap untuk pergi "Sebentar sekali....mau ku antar pulang?" Tawar Kiba kepada gadis berponi itu "Ti-tidak usah a-aku pulang sendiri s-saja" Jawab Hinata lalu dia meninggalkan kedai ramen itu.

"Yaa begitulah Hinata, selalu ingin bertindak sendiri" Kata Kiba sambil meminum oca nya "Hey Kiba, kenapa kau tidak ikuti saja dia? untuk berjaga-jaga saja kalau tiba-tiba terjadi sesuatu padanya nanti di jalan" Kata Naruto memperingati. "Hn, apa yang di katakan Naruto benar lebih baik kau ikuti saja Hinata untuk menjaga dia selama di perjalanan" Kata Shino sepakat dengan perkataan Naruto.

"Yasudah kalau begitu aku akan susul Hinata...aku duluan ya teman-teman jaa-na" Kata Kiba sambil melambaikan tangan meninggalkan kedai ramen itu untuk menyusul Hinata. Dan di balas lambaian tangan juga oleh Naruto dan Shino.

"Hey Shino, kalo di lihat-lihat Kiba itu sepertinya menyukai Hinata ya" Celetuk Naruto sambil menenggak habis oca nya "Ya memang seperti itu kelihatannya selama ini hanya Kiba yang paling perhatian kepada Hinata....namun sepertinya Hinata belum menyadari itu semua" Jawab Shino mejelaskan keadaan yang sebenarnya.

Dan Naruto hanya menganggukan kepalanya mengerti "Hmmm...Kiba itu sepertiku, perhatian kepada wanita yang kita sukai tapi belum terbalaskan perasaan nya....dikarnakan sang wanita menyukai laki-laki lain" Kata Naruto sambil menuangkan oca lagi ke cangkir kecil nya "Kau ini tidak sadar ya? atau pura-pura bodoh?....jelas-jelas Hinata menyukai mu Naruto bahkan dia sudah mengungkapkan perasaannya kan kepadamu" Kata Shino dengan nada menyindir.

"Aku tau dan aku masih ingat dengan kejadian itu....tapi aku masih belum bisa menerima perasaanya karna aku masih mencintai Sakura" Kata Naruto dengan santai nya "Setidaknya berilah sedikit harapan padanya...cobalah dulu mungkin lama-lama kau akan terbiasa dengannya" Kata Shino memberi saran.

Naruto menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju "Tidak bisa Shino....aku tidak bisa memaksakan perasaan ku terhadap seseorang yang tidak aku cintai...jadi aku tidak ingin membohongi diriku sendiri" Jawab Naruto dengan pasti dan Shino hanya menghela nafasnya pasrah. Mau bagaimana lagi memang benar apa yang dikatakan Naruto soal perasaan itu bukan perkara yang bisa main-main jadi dia setuju dengan perkataan Naruto kita tidak bisa membohongi perasaan kita sendiri apalagi mengorbankannya.

Sedangkan di apartemen Sakura, gadis berambut merah muda itu baru keluar dari kamar mandi dia habis mandi melepas penat setelah seharian di sibukan dengan kegitannya di rumah sakit. Tubuh rampingnya masih di balutkan oleh anduk setengah dada dia berdiri di depan meja rias nya sambil mengeringkan rambut nya yang mulai panjang.

Setelah itu dia terdiam dan terus memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Benar apa kata Ino tempo hari dia sudah banya berubah Sakura yang dulu terlihat tomboy dengan rambut pendeknya sekarang makin terlihat anggun dan cantik setelah dia memanjangkan rambut merah mudanya.

Lalu Sakura perlahan membuka lilitan handuk di tubuh nya dan semakin terpampang jelas lekukan tubuhnya di cermin dan dia baru sadar kalau tubuhnya sedikit berisi tidak terlalu kurus seperti masih Chunin dulu dan kedua tangannya memegang kedua buah dadanya yang sekarang mulai mengembang "Sudah berkembang rupanya" Gumam Sakura pelan.

Jujur saja dia baru sadar dengan perkembangan bentuk tubuh nya ini karna Sakura terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai ninja medis makanya dia tidak terlalu memperhatikan dirinya sendiri, pantas saja setiap dia lewat banyak para pemuda Konoha menatap takjub pada nya jadi hanya orang lain saja yang sering memperhatikan tubuhnya itu.

"Tapi percumah saja kalau aku masih menjomblo hingga sekarang" Kata Sakura sambil memakai baju tidurnya dengan sedikit kasar lalu dia pergi menuju kasurnya dan langsung terlelap tidur.

Karna terlalu penat Sakura sampai lupa menutup tirai jendelanya hingga Sakura tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan di balik pohon. Seorang peria berambut pirang jabrik dan bermata biru itu terus mengelap hidungnya yang berdarah karna melihat kejadian tadi "S-sakura-chan, kau sangat cantik dan juga indah" Kata Naruto seorang pemuda yang sedari tadi memperhatikan kegiatan Sakura dari kejauhan.

Bukan di sengaja dia mengintip Sakura karna tadi setelah Naruto selesai makan ramen dia langsung pulang dan ingin menuju apartemennya, namun di pertengahan jalan Naruto melihat Sakura yang baru pulang dari rumah sakit. Di karnakan Naruto penasaran dimana lokasi apartemen Sakura, Naruto akhirnya mengikuti Sakura diam-diam.

Dan disinilah dia sekarang masih terus mematung di balik pohon dia masih terbayang-bayang dengan kejadian tadi terutama dia melihat dengan jelas tubuh Sakura yang indah itu, Sepertinya malam ini dia tidak akan bisa tidur karna terus terbayangi oleh Sakura.

T

B

C

HEAVEN AND EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang