HEAVEN AND EARTH

HEAVEN AND EARTH (Chapter 8)

Sasuke sedang berjalan sendirian di sekitaran pasar karna dia ingin mencari sesuatu tapi karna dia bukan orang situ maka dari itu dia tidak tau tempat yang akan dia tuju "Dimana tempatnya ya? apa perlu aku tanya seseorang?" Gumam Sasuke sambil celingukan ke kanan dan ke kiri.

Dan akhirnya pemuda emo itu menghampiri salah satu pedagang buah-buahan, awalnya dia hanya ingin bertanya saja namun karna dia gengsi maka dari itu dia sekalian membeli buah yang ada di sana "Permisi paman, apakah di sini ada buah tomat juga?" Tanya Sasuke dengan kalem.

"Oh, buah tomat yang biasa di jus? ada di sini, tunggu sebentar biar aku ambilkan" Kata si penjual buah-buahan itu sambil mecari buah tomat yang diminta Sasuke "Nah ini, kau mau beli berapa?" Tanya Paman tersebut "Aku beli 10 saja, sama buah apel dan jeruk ini sekalian" Kata Sasuke sambil menunjuk ke keranjang buah yang dia pilih.

"Baiklah, biar aku bungkuskan" Kata si paman tersebut dan di sela-sela dia membungkus Sasuke mulai menanyakan sesuatu yang dia cari "Paman, apa kau tau dimana toko perhiasan berada?" Tanya Sasuke sedikit malu.

"Hah toko perhiasan? dari sini kau tinggal melewati 3 kedai setelah ku nah di sana ada toko perhiasan bernama Beuty Dinamon toko nya kecil sih tapi disana di menjual perhiasan yang bagus-bagus. Jawab si penjual buah itu. Dan Sasuke menganggukan kepalanya mengerti "Kalo begitu terimakasih paman, dan ini duitnya" Kata Sasuke lalu menyerahkan uangnya setelah menerima belanjaanya.

Setelah itu Sasuke pergi untuk menuju toko perhiasan yang dia cari, tak perlu waktu lama akhirnya pemuda Uchiha itu menemukan toko perhiasan nya lalu dia masuk kedalam dan kedatangannya di sambut ramah oleh pegawai disana.

"Selamat datang di toko kami tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pegai wanita dengan ramah "Hn, aku mencari cincin untuk melamar seseorang menurutmu yang mana yang bagus?" Kata Sasuke mengajukan usulan sambil matanya terus melihat-lihat jejeran cincin yang berkilau di estalase.

Sontak perkataan polos Sasuke membuat sang pegawai sedikit bersemu merah lalu akhirnya dia membantu menacarikan cincin yang di inginkan Sasuke "Hmmm, menurut anda bagaimana dengan ketiga cincin ini? siapa tau ada yang cocok" Kata si pegawai itu sambil menaruh tiga jenis cincin cantik di atas kaca estalase.

Sasuke melihat-lihat cincin itu "Memangnya ini cincim untuk lamaran?" Tanya Sasuke dengan polos pasalnya dia memang tidak pernah tau dengan hal semacam ini. Awalnya dia ingin meminta bantuan Naruto untuk mencarikan cincin di Konoha namun hal itu dia urungkan karna sifat ceroboh Naruto akan sangat merepotkannya nanti, maka dari itu dia memilih untuk mencarinya sendiri.

"Semua cincin sama saja tuan, tergantung selera anda" Jawab si pegawai itu dengan sabar. Sasuke merasa sangat bingung sekarang yang mana yang akan dia pilih karna cincin yang di tawarkan tidak ada yang menarik menurutnya.

Lama berdiam diri dan hampir menyerah namun mata hitam Sasuke melihat sebuah cincin yang unik yaitu cincin berlapis emas putih dan bermata warna biru dongker yang sangat berkilau warnanya sangat menarik perhatiannya. "Bolehkah aku melihat cincin yang itu?" Tanya Sasuke sambil menunjuk cincin yang dia lihat.

"Maksud anda cincin bermata biru dongker ini?" Tanya sang pegawai memastikan dan Sasuke hanya menganggukan kepalanya. Sang pegawai mengeluarkan cincin itu dari estalase dan menyetahkan ke pada Sasuke "Itu cincin langka tuan...cincin ini tersedia limitid edition hanya ada 5 unit saja, 4 sudah di beli dan hanya tinggal satu ini saja, dan yang membelinya pun bukan orang sembarangan meraka para pejabat dan bangsawan yang memebeli cincin ini, dan harganya nya pu kami tawar dengan harga cukup tinggi tuan, jadi bagaimana apa anda tertarik?" Kata si pegawai itu menjelasakan panjang lebar.

"Kalau begitu aku ambil yang ini saja...jadi berapa harga cincin ini?" Tanya Sasuke dengan pasti dan sang pegawai pun tersenyum ramah "Sebenarnya harga aslinya 10jt yen tapi karna anda ini seorang yang istimewa maka kami kasih harga setengahnya yaitu 5jt yen, bagaiamana sepakat?" Tanya si pegawai itu.