2. TENTANG KLARA

12 3 0
                                    

Aku ketukkan jemari tanganku memandang kedua pria di hadapanku, saling pandang-memandang dengan tatapan tajamnya. Entah apa yang mereka pikirkan yang jelas aku tidak nyaman berada di sini.

Rasanya aku ingin pulang, aku kangen dengan keluargaku.

Namun bagaimana caraku pulang?

Aku hela nafasku, meratapi nasib.
Aku tidak kenal mereka, mereka orang asing bagiku dan sekarang aku harus tinggal bersama mereka.

Aku hela nafasku lagi,..

Haruskah aku mengucapkan satu kata, dua kata untuk menyairkan suasana?  Ini sedikit canggung kalau kita hanya diam, mau sampai kapan?
Aku tekankan sekali lagi, mereka orang asing bagiku namun situasi mengharuskanku tinggal bersama mereka dan sekarang kita hanya diam tanpa ada yang membuka obrolan.

“Bolehkah Klara memperkenalkan diri secara resmi.” Celetukku.

Aku lihat muka datar Anjelo yang berada di sebelah kiriku dan aku lihat senyum menawan Kevin di sebelah kananku. Kita bertiga duduk di ruang makan rumah ini sekarang. Entah ini rumah siapa yang jelas Kevin dan Anjelo tinggal di rumah ini. Rumah mewah yang setelah ini akan aku tempati dengan mereka.

“Aku Klara Welson kalian bisa memanggilku Klara.” Aku tersenyum kikuk. “Dan hidupku dibatas ambang,..” Lanjutku menggantung.

Aku tidak mati dan aku juga tidak hidup, aku sekarat. Apa itu dapat menjelaskan status kehidupanku sekarang?

Semua berasa cepat.

Saat aku membuka mata. Saat itu aku kira aku bermimpi dalam mimpi. Aku melihat diriku yang tertidur pulas tidak ada gerakan ataupun suara hanya ada bising suara alat di sebelah ranjang tempatku tertidur.

###

Seperti yang aku sebutkan tadi. Namaku Klara, Klara Wadson. Aku anak tunggal di keluargaku dan aku bukanlah siapa-siapa.

Aku hanyalah seorang gadis biasa yang selalu berharap tuhan akan mengabulkan keinginanku untuk menjadikanku salah satu dari milyaran gadis istimewah yang menjalani hidup layaknya para gadis pada umumnya.

Aku hanyalah seorang gadis biasa yang selalu mengingatkan diriku sendiri bahwa aku gadis istimewa Papa dan Mamaku. Mereka selalu berkata, kamu istimewah, gadis istimewah harus kuat.

Aku hanyalah seorang gadis biasa yang ingin sembuh dari penyakit, penyakit yang sudah aku derita sejak aku lahir. Penyakit jantung yang menjadikan keistimewaanku menjadi bumerang tersendiri buatku.

Aku hanyalah seorang gadis biasa yang selalu merasa jika hidup itu tidak adil.

Namun tidak, seharusnya aku bersyukur karena aku masih diberi kesempatan untuk merasakan apa itu kehidupan, apa itu kebahagian dan aku harus bersyukur akan itu.

Sejak kecil aku tidak terlalu banyak memiliki teman, jarang mengikuti kelas dan kurang bisa bergaul. Namun itu tidak masalah buatku, karena aku istimewah. Aku istimewah di mata Papa dan Mama. Aku gadis kecil kesayangan bahkan sampai aku lulus SMA aku tetaplah gadis kecil kesayangan.

Selain Papa dan Mama aku juga memiliki Kakek Lee dan Kak Zhafran yang begitu sangat menyayangi dan perhatian kepadaku. Meskipun mereka bukan keluarga kandungku. Tapi aku senang mereka selalu ada untukku. Indahnya kebahagian hidup selalu mereka berikan untukku.

Saat aku mengetahui aku berada diambang, hidupku berasa runtuh. Aku belum bisa membalas kebaikan Kakek Lee dan Kak Zhafran. Aku juga belum bisa membahagiakan dan membalas seluruh kasih sayang yang diberikan kedua orang tuaku meskipun aku sangat berusaha menjadi gadis ceriah membuang semua ego, keinginanku dan kesedihanku akan tetapi itu berasa kurang.

Oh My, I'M A Ghost? (Me and Kamu Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang