•PROLOG•

374 16 0
                                    

FOLLOW AKUN NYA DULU SEBELUM BACA!
SIAPA TAU NANTI BAKAL ADA CHAPTER YANG DIPRIVATE.

Happy Reading🌷
Semoga kalian suka😍

|||

Dimana ada pertemuan disitulah bermulai nya kisah.

●●●

"Lo tuh kalo jalan pake mata dong!" bentak Clara di depan cowok culun.

"Maaf" ujar cowok itu singkat baru saja cowok tersebut ingin pergi dari tempatnya sudah ada tangan yang menahan kepergiannya. Maaf katanya? Apa dia tidak tau dia sedang bicara dengan siapa?

"Lo pikir maaf lo bisa bikin baju gue kering?! Mao langsung pergi gitu aja lagi!" Clara masih berbicara dengan nada membentak. Cowok berkaca mata tebal itu kembali bersuara dengan santai.

"Tapi gue ga sengaja" balas cowok itu dingin. Lagi lagi cowok itu yang ingin pergi langsung ditahan lagi oleh tangan mungil Clara.

"Oke okeee" ujar Clara mengangguk anggukan kepala nya seraya melepas tangan nya pada tangan cowok tadi.

"Tapi istirahat gue tunggu dimeja pojok sana, kalo lo ga dateng gue akan bikin lo nyesel" lanjut Clara berbisik pada cowok itu akhir kata. Cowok itu mengikuti arah tunjuk Clara, hanya sebentar.

Seakan tidak peduli cowok itu langsung pergi tanpa mengucapkan apa apa.

"Woy songong lo ya!" teriak Clara pada cowok itu yang sudah keluar pintu kantin.

Clara kesal, ralat, sangat kesal. Baru kali ini ada orang yang berani mengacuhkan nya, apalagi cowok culun seperti cowok tadi.

"Clar udah dia ga sengaja Clar" ucap Feby menenangkan Clara yang terlihat sangan marah seraya mengelus punggung Clara.

"Baju gue bahas jing, ini baru pertama kita masuk sekolah lagi, masa gue udah harus bolos?!" balas Clara menyentak tangan Feby yang ada dipunggung nya.  Akhirnya sahabat nya pun terkena imbas amarah Clara.

●●●

Huuaaa seneng bisa bikin cerita kedua.

Ga seru lho kalo cuma baca prolog aja.

So, langsung aja kita lanjut ke part 1👇

Maaf banget kalo tulisannya masih acak acakan maklum pemula hehe.

Jangan lupa vote, koment dan shere ke temen temen kalian.

13 Agustus

RafaelClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang