CHAPTER 79: kepercayaan

99 5 0
                                    

Pada besok harinya....

Seperti biasa semua berjalan sesuai kegiatan mereka dan sedikit berbeda dari sebelumnya di sekolah Lida dan mey-mey belajar seperti biasanya begitu pula dengan gendar yang juga mengikuti pelajaran yang berlangsung.

Sisi tempat sekolah, ada garis polisi yang di ketahui tempat lokasi kejadian yang menimpa sahabat mereka, sampai sekarang tidak tahu siapakah yang tega melakukan hal itu sehingga meninggalkan rasa duka sendiri di setiap siswa.

Kali ini mereka pulang lebih awal dari sebelumnya karena sekarang kepala sekolah berkeinginan untuk membatasi kegiatan yang ada di sekolah bahkan jam belajar juga di kurangkan agar para polisi bisa memeriksa lebih leluasa sehingga jam kegiatan di sekolah tampak di kurangi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sementara itu...

Lida, mey-mey dan gender sudah berencana untuk ke rumah sakit, namun sebelum berangkat gendar harus menjemput Astri di sekolahnya sembari untuk berangkat ke rumah sakit.

"Aku bawa ini buat dia"ucap Lida yang membawa tentengan

"Hm kalau aku jelas bunga untuknya"ucap mey-mey

"Begitu ya"ucap gendar

"Kalau kamu sepertinya bawa makanan"ucap mey-mey

"Ya ini buat Astri dan ada makan cemilan buat kita selama di rumah sakit"ucap lida

"Wah...bagus ada cemilan"ucap ucap gendar

"Sepertinya banyak?"ucap mey-mey

"Ya ibuku ingin kita makan bersama, selama di rumah sakit"ucap gendar

"Hmmmm... begitu"Ucap gendar

Setelah mereka sampai, semua murid di sekolah dasar sudah waktunya pulang mereka menunggu seseorang.

"Dimana dia?"ucap Lida

"Sebentar lagi nanti juga kelihatan"ucap mey-mey

"Nah itu dia"ucap gendar

"Kak gendar!"ucap Astri

"Astri"ucap gendar menyapa

"Udah lama menunggu ya...?"ucap Astri

"Enggak baru saja kok"ucap gendar

"Kakak?"ucap Renia melihat kakaknya

"Renia?"ucap mey-mey

"Kakak kok sudah...." Renia yang bingung

"Hm Kakak tahu, kenapa kakak pulang lebih awal darimu bukan?"ucap mey-mey

"... uh-huh.."ucap renia

"Ya di sekolah ada masalah, jadi kakak pulang lebih awal dari jam seharusnya, jadi maaf ya tidak beritahu padamu"ucap mey-mey

"Iya gak apa-apa kakak"ucap Renia

"Terima kasih" mey-mey tersenyum

"Hm...kakak"ucap Renia

"Ya?"ucap mey-mey

"Itu... bunga buat siapa?"ucap Renia yang melihat serangkai bunga

"Oh...ini buat teman kakak yang sedang sakit"ucap mey-mey

"Memang siapa yang sakit kakak?"ucap Renia

"Hm...anu..dia kakak dari temanmu"ucap mey-mey

"Temanku?"ucap Renia

"Iya siapa lagi temanmu yang sangat dekat dengan kamu"ucap mey-mey

"Eh...Astri?"ucap Renia

"Ya kamu tahu sekarang siapa yang kakak maksud"ucap mey-mey

"Hm ya aku mengerti, pantas saja hari ini Astri tampak murung"ucap Renia

"Murung?"ucap mey-mey

"Eh...apa benar begitu?"ucap Lida

"Iya, tadi di sekolah dia tampak murung sekali dan aku selalu temani dia"ucap Renia

"Hm..ya kerja yang bagus, kamu peduli hari ini Renia"ucap mey-mey

"Tentu saja, kalau ada teman yang sedih maka aku akan temani dia"ucap Renia

"Adik pintar"ucap Mey-mey yang tersenyum senang

"Kalau begitu kita bisa ke rumah sakit sekarang?"ucap gendar

"Ya ayo"ucap Lida

"Renia kamu mau ikut atau pulang?"ucap mey-mey

"Renia ikut!"ucap Astri mengajak

"Huh... Astri..."ucap Renia

"Gak apa-apa, sebelumnya Kakak udah bilang kok ke mama agar bisa temani Astri"ucap mey-mey

"Apa benar kakak udah bilang ke mama?"ucap Renia

"Tentu saja sudah"ucap mey-mey

"Renia..."ucap Astri meraih tangan Renia

"Iya...ayo"ucap Renia menggenggam tangannya

"Omong-omong bukankah kalian selalu bertiga ya kalau pulang?"ucap Lida

"Oh...Teo ya, dia hari ini ada kegiatan sepak bola sama teman-temannya"ucap Renia

"Hm begitu ya.."ucap Lida

"Ayo jalan"ucap gendar

Oke!

Mereka akhirnya jalan menuju ke rumah sakit.

.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

.

Di rumah sakit.....

Mereka sampai di rumah sakit dan di saat di depan ruangannya, gendar langsung menggeser pintu, di saat di buka...

Tampaknya ternyata Novita belum bangun dari pasca operasi yang di lakukan semalam sehingga belum sadar dari tidurnya.

Sementara itu mereka masuk ke ruangan dimana mereka akan menunggu Novita bangun dari masa tidurnya pasca operasi tersebut.

Jelas infusan itu melekat pada Novita dimana berbagai peralatan medis melekat di tangannya serta suara mesin yang menunjukkan detak jantungnya yang masih berbunyi.

Astri yang memegang tangan kakaknya yang masih terbaring di ranjangnya, jelas mereka bisa melihat kesedihannya itu.

"Sungguh aku tidak tega melihatnya seperti itu"ucap Lida

"Uh-huh" mey-mey yang setuju

"Seandainya aku tahu siapa yang melakukannya dan begitu....tega melukainya"ucap gendar

"Aku ingin sekali melihat pelakunya segera mungkin"ucap Lida

"Aku tahu, tapi ini masih masa penyelidikan oleh polisi serta ada detektif yang sudah menangani lokasi kejadian"ucap mey-mey

"Ya mungkin kita akan menunggu hasilnya"ucap Lida

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG....

THE ELEMENT'S GIRLS SEASON 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang