Kehidupan seorang manusia memang tidak bisa di tebak, tanpa seorang pun di dunia ini yang tau akan bagaimana kehidupan mereka kedepannya, semuanya sudah di atur oleh yang maha kuasa, takdir, jodoh, rezeki maupun ajal semuanya sudah di tetapkan sebelum kita lahir.
Begitupun juga dengan gadis cantik yakni Im Nayeon, ia sama sekali tak tahu kalau hidupnya akan berakhir seperti ini dan sesingkat ini.
Tepat pukul 1:35 WKS, Nayeon menghembuskan nafas terakhirnya di Rs.Hallym, wanita malang ini kini telah menutup matanya untuk selama lamanya.
" Kenapa secepat ini Nayeon-ah, kenapa secepat ini kau pergi? Bahkan kau belum sempat bertemu dengan keluargamu?" lirik Minhyuk sembari terus menatap wajah ayu Nayeon yang kini sudah pucat.
" Apa yang harus aku lakukan Nayeon-ah? APA???" pria berprofesi sebagai dokter itupun meluapkan air matanya yang sedari tadi ia tahan, tak peduli dengan beberapa suster yang melihatnya karena dirinya kini juga tengah terluka melihat sahabatnya yang kini telah tiada, dapat ia rasakan penderitaan dan perjuangan Nayeon melawan penyakitnya sendirian sampai harus meninggalkan orang-orang yang ia cintai demi menyembunyikan penyakit tersebut.
" Permisi Dokter, apa wanita ini adalah keluarga Anda?" tanya salah seorang suster pada Minhyuk membuat lelaki itu segera menghapus air matanya.
" Ah Benar, dia adalah keluargaku, aku akan mengurus pemakamannya".
" Baiklah Kalau begitu Dok".
ketiga suster yang sedari tadi menemani Minhyuk kini telah keluar dari ruangan menyisakan dirinya dan Jazad sahabatnya itu.
" Aku harus memberi tahu Paman dan Bibi Im" ucapnya kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi yang di maksud barusan.
.
.
.
Selang beberapa menit kelurga Im bahkan keluarga Jeon datang ke rumah sakit di mana Nayeon berada, memang tak butuh waktu lama karena tempat mereka dari rumah sakit tidaklah jauh, dan bertepatan saat Minhyuk menelpon keluarga Jeon sedang berada di kediaman keluarga Im, jadi setelah mendapat kabar duka ini mereka akhirnya berangkat bersama.
tak butuh waktu lama kedua keluarga ini menemukan ruangan Nayeon, dengan segera mereka memasuki ruangan tersebut.
Minhyuk yang melihat kedatangan keluarga Im dan Jeon hanya bisa menunduk dengan rasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan Nayeon, apalagi saat melihat wajah Ny.Im dan Tuan Im yang kini tidak bisa di artikan, sepasang suami istri itupun kini memeluk jazad putrinya dengan tangisan yang menggema.
Minhyuk memang sudah memberitahu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Nayeon, itulah yang membuat keluarga Im benar-benar merasa terpukul.
" Ini tidak mungkin, Ini tidak Mungkin, PUTRIKU!!!!" Histeris Ny.Im sembari terus mengguncang tubuh putrinya berharap gadis itu terbangun kembali.
" Yeobo, Ini hanya Mimpi kan, katakan ini hanya Mimpi, putriku Nayeon masih hidup, ia tidak mati, Hikss" Ny.Im semakin menggila, sementara Tuan Im hanya bisa memeluk istrinya untuk menenangkannya.
" Tenang Sayang, mungkin ini sudah jalannya Putri kita, kita hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk nya" Tuan Im bersikap seolah olah dirinya tegar padahal hatinya sangatlah rapuh melihat Putrinya yang kini sudah kembali namun dengan keadaan seperti ini.
Tuan Jeon dan Ny.Jeon turut berduka menyaksikan pemandangan ini, ia tak habis fikir gadis yang hampir menjadi menantunya menghilang ternyata menyembunyikan penyakitnya selama ini dan kini telah tiada, mereka sadar bahwa gadis itu pergi dengan alasan yang memilukan dan kembali dengan keadaan menyakitkan
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIM
Romance[ "Aku menjadi korban pelampiasan dendam mantan calon suami kakakku" CTZ ]