BAB 5

476 54 4
                                    

Hari-hari yang Ryan jalani kini penuh dengan terapi dan omelan dari Rossyta,dia tidak menyangka jika wanita yang terlihat tomboy tersebut ternyata hoby sekali mengomel bahkan dia tidak memperdulikan jika Ryan akan marah atau merajuk

"Ryan ayo minum obatnya,kamu itu selalu susah minum obat ya,apa mesti di suapin terus" Kini Rossyta sudah tidak secanggung saat awal bertemu dengn Ryan dia bahkan kini memanggil Ryan dengan nama depan nya seperti permintaan Ryan

"Letak kan saja disitu aku akan meminum nya nanti"

"Ngak minum sekarang?? ini sudah waktunya minum obat" Rossyta menuangkan air ke dalam gelas dan memberikan obat ke tangan Ryan,Ryan mendengus malas dia menatap Rossyta

"Nanti aja ya" Ryan mencoba memelas ke arah Rossyta,cara jitu itu cukup efektif ketika Ryan mulai bosan menjalani terapi karena percuma mendebat Rossyta wanita itu sama kerasnya jika di lawan

"Ngak,minum sekarang atau besok kita terapi lagi"

"Okee aku minum sekarang" Ryan mengambil dengan cepat gelas dari tangan Rossyta dan meneguk obatnya,dia lebih memilih meminum obat teratur dari pada setiap minggu melakukan terapi,Rossyta menyungingkan senyum senang

"Kalau nurut kan enak,sekarang tidur,tidak baik bergadang untuk kesembuhan kakimu"

"Aku harus mengerjakan laporan perusahaan"

"Joseph sudah mengerjakan semua pekerajaan mu jadi kau hanya fokus untuk pulih,ayo jangan membantah aku sedang lelah berdebat"

Ryan menatap lekat ke arah Rossy,mereka sudah terlihat seperti pasangan atau lebih tepat nya rossy sudah seperti ibu nya

"Kau jadi cerewet sekali" Ryan mendorong kursi rodanya ke arah tempat tidur Rossyta membantunya  bangun dan berpindah ke tempat tidur

Ryan berbaring di kasurnya sementara itu Rossyta berniat akan keluar kamar,namun pangilan dari Ryan menghentikan langkah kakinya

"Tunggu" Rossyta menoleh ke arah Ryan

"Ada apa??"

"Bacakan sebuah buku untuk ku"

"Buku??"

"Hmm sebelum tidur aku terbiasa membaca buku" Rossyta menghela nafas menatap ke arah Ryan

"Yang sakit hanya kaki mu,bukan tangan dan matamu,jadi apa kau tidak bisa membaca sendiri??"

"Tidak bisa,karena kau memintaku beristirahat jadi kau harus menemani ku hingga aku tidur" Rossyta mendesah kasar,terkadang Ryan bisa jadi seperti anak kecil yang sedang sakit semua permintaan harus di turuti tapi sekali di perintah sangat sulit menurut

"Baiklah,aku akan ambil bukunya dulu" Rossyta berlalu dari hadapan Ryan mengambil sebuah buku dari rak bacaan Ryan,namun kening Rossyta megerjit ketika melihat pilihan buku Ryan yang isinya justru kebanyakan buku mengenai bisnis dan Filsafat,tapi dia menemukan dua buah buku yang cukup unik

"Hujan di musim semi dan Rayuan malam" Rossyta mengeryit ketika dia membaca judul buku itu dia pun memilih rayuan malam sebagai pengantar tidur Ryan

"Buku mu kenapa isinya aneh semua" Protes Rossyta dan mengambil kursi duduk di dekat ranjang Ryan

"Aneh bagaimana??"

"Bagaimana bisa kau tertidur dengan membaca semua buku tentang bisnis dan filsafat,tapi untung aku menemukan ini ternyata kau membaca buku begini juga" Rossyta memperlihatkan buku yang diambilnya,Ryan menatap sekilas buku di tangan Rossyta

"Itu buku yang salah Joseph belikan dia membeli dua buah buku ketika aku memintanya mencari buku bacaan,aku tidak pernah membacanya"

"Benarkah?? Well selera Joseph cukup bagus setidaknya menujuk kan jika pria berhati hangat" Ujar Rossyta tersenyum kecil,rossyta pun mulai membuka lembaran buku tersebut,Ryan mulai mendengarkan cerita yang Rossyta baca di dekat ranjang nya

She is Beautiful 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang