BAB 7

562 46 1
                                    

Seperti yang sudah di janjikan. Rossyta dan Ryan akan mengujungi kediaman utama keluarga Ryan. Rossyta sedang bersiap di kamarnya ketika pintu kamarnya di ketuk oleh Joseph.

Toktoktok

"Iya siapa??" teriak Rossyta dari dalam kamar.

"Joseph,apa kau sudah siap?? Tuan sudah menunggu di mobil"

"Iya aku segera keluar" Rossyta menyambar tasnya dan membuka pintu. Joseph menunggu di depan pintu.

"Ayo pergi"

"Tunggu Joseph"

"Iya ada apa??"

"Apa aku harus benar ikut kesana??" Tanya Rossyta tampak ragu ke arah Joseph.

"Tuan menginginkan dirimu ikut ya tentu harus ikut"

"Huh dasar pria meyusahkan padahal cukup kau dan dia saja yang pergi"

"Sudah lah jangan membantah tidak ada gunanya,ayo" Rossyta mendengus malas dan beranjak bersama Joseph menuju limosin Ryan.

Ryan sudah menunggu di dalam limosin sembari membaca buku di tangan nya. Sesekali dia mengecek keluar jendela melihat kedatangan Rosstyta. Dari arah jauh dia melihat Joseph dan Rossyta menuju limosin. Ryan membenarkan posisi duduknya. Dia melihat ke arah kakinya yang kini sudah mulai bisa berjalan perlahan. Seulas senyum terpatri di wajah tampan nya.

Joseph membuka pintu limosin. Tampak wajah Rossyta disana yang kemudian masuk ke limosin. Ryan mengabaikan nya dan fokus kembali membaca buku di tangan. Rossyta melirik sekilas ke arah Ryan dan duduk di dekatnya. Joseph duduk di depan mendampingi sang supir.

Limosin mulai begerak menjauh meninggalkan kediaman Ryan menuju kediaman orang tuanya. Rossyta tampak tegang di tempatnya. Dia tidak tahu mengapa dia merasa gugup dan tegang padahal itu hanyalah kunjungan biasa.

"Jangan terlalu tegang" Ujar Ryan menyadari ketengan Rossyta. Rossyta menoleh ke arah Ryan.

"Aku tidak tegang" Ujar Rossyta malas ke arah Ryan.

"Ini hanya acara makan biasa jadi santai lah"

"Ini pertemuan keluarga kalian kenapa aku harus ikut" protes Rossyta ke arah Ryan.

"Hanya menemani tidak ada yang salah"

"Tapi..."

"Ini bagian dari pekerjaan jadi berhenti lah mengeluh" Rossyta menatap masam ke arah Ryan dan membuang wajahnya.

Limosin terus begerak menuju kediaman utama. Tidak ada lagi pembicaraan diantara keduanya sampai mereka tiba di rumah orang tua Ryan.

****

Ryan dan Rossyta sampai di kediaman utama. Rossyta memperhatikan kesekeliling ruangan rumah mewah itu. Rumah utama lebih mewah dari yang bisa Rossyta bayangkan. Mereka langsung menuju ruang makan dimana Calrisa dan Raynold sudah menunggu.

Calrisa tersenyum hangat menyambut kedatangan Ryan dan Rossyta begitu juga dengan Raynold.

"Oh Rossyta senang melihat mu kemari,ayo silahakan duduk" Rossyta tersenyum canggung dan melirik Ryan yang kini sudah berada di meja makan.

"Terima kasih nyonya"

"Ah kau begitu formal sekali panggil aku tante" Rossyta melonggo mendengar hal itu pasalnya bagaimana mungkin dia memanggil ibunya Ryan seakrab itu.

"Tapi nyonya.."

"Sudah tidak masalah panggil saja begitu"

"Hmm iya tante" Rossyta jadi tidak nyaman dan duduk di kursi. Raynold mengulum senyum melihat kelakuan Calrisa.

She is Beautiful 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang