BAB 9

216 25 2
                                    

Rossyta sudah siap dengan gaun ungu yang dia kenakan. Dia melihat pantulan dirinya di cermin yang terasa aneh mengenakan gaun. Rambutnya yang sudah panjang sebahu Rossyta biarkan tergerai. Seumur hidup dia belum pernah menghadiri pesta mewah sebuah perusahaan dan mendampingi pria seperti Ryan.

"Sudah siap? ". Ryan berdiri diambang pintu dengan tampilan jas lengkap yang melekat di tubuhnya. Rossyta menoleh ke arah Ryan dan terpaku.

Mata mereka saling bertatapan untuk beberapa saat. Rossyta terpaku bagaimana tampan dan berkarismanya Ryan dalam balutan jas pesta itu. Selama bersamanya Rossyta belum pernah melihat segagah saat ini terutama berdiri di hadapan nya. Seolah rumor yang mengatakam bahwa dirinya sangat tampan dan mempesona itu benar adanya.

"Siap.. Hanya sedikit gugup? ". Ryan berjalan mendekati Rossyta dan menyerah kan sebuah topeng.

"Untuk apa ini? ". Rossyta mengeryitkan dahinya menatap topeng di tangan nya.

"Xen mengadakan pesta menggunakan topeng. Jadi kau tidak perlu khawatir mereka mengetahui wajahmu".

"Syukurlah setidaknya ini jauh lebih melegakan. Tapi apa mereka akan bisa mengenalimu? ".

"Tentu.. Kita membawa undangan. Ayo Joseph sudah menunggu kita.

Rossyta dan Ryan pun datang menghadiri pesta. Disisi lain Rossyta tetap bersikap waspada. Bagaimana pun ini kali pertamanya lagi Ryan datang ke khalayak ramai.

Namun, diluar dugaan Rossyta. Ryan bisa menghandel dirinya dengan baik. Dia berbaur dengan nyaman bersama para koleganya. Rossyta bisa bernafas lega. Setidaknya dia tidak perlu khawatir Ryan akan gugup dan tidak nyaman kembali ke lingkaran sosialnya.

Para wanita di pesta sepertinya ingin mendekati Ryan. Namun, pria itu tidak memperdulikan mereka dan seolah mengatakan bahwa dia sudah mempunyai wanita. Bagaimana tidak tangan Ryan terus saja memegang pinggul Rossyta. Membuat Rossyta harus menahan malu. Terlebih itu terasa tidak nyaman.

Disisi lain ada yang diam-diam mengamati pergerakan mereka. Bagaimana pun ini kali pertama Ryan datang kepesta lagi. Tentu saja itu menjadi buah bibir dan menarik perhatian banyak kalangan. Apa lagi para musuhnya.

Rossyta berjalan bersama Ryan namun disisi lain matanya terus mengawasi setiap ruangan. Mencoba untuk waspada kepada siapapun yang mereka temui. Termasuk kepada Xen sang pemilik pesta malam itu. Ada sisi lain dari Rossyta yang belum Ryan ketahui. Sisi lain yang mungkin akan sulit Rossyta beritahu kepada Ryan. Karena itu adalah rahasia dirinya.

To be continue.. Dont forget to vote thank you

She is Beautiful 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang