BAB 6

521 51 3
                                    

Setelah kejadian semalam yang cukup memalukan untuk Rossyta ingat,dia menghindari Ryan untuk beberapa waktu hingga membuat Joseph heran.

"Rossyta tidak menemani anda tuan hari ini??" Tanya Joseph ketika mereka akan pergi terapi. Ryan juga merasakan hal sama jadi dia juga lebih memilih menjauhi Rossyta sesaat hari itu.

"Dia pulang menemui ibunya jadi hari ini dia libur" Joseph merasa heran. Tidak biasanya Ryan memberikan Rossyta libur cukup lama namun dia mengabaikan nya.

"Baiklah jika begitu mari pergi" Saat Joseph dan Ryan akan masuk ke mobil,Mobil milik Daniel dan Damian datang berkunjung ke diaman Ryan.

"Tuan bukan kah itu mobil tuan Daniel dan Tuan Demian" Ryan menatap kearah dua mobil mewah yang memasuki pekarangan rumahnya. Kedua mobil langsung berhenti ketika melihat Ryan akan masuk ke mobil.

"Heyy tunggu kami" Daniel keluar dari mobil dan bergegas ke arah Joseph dan  Ryan yang menatap bingung ke arah keduanya.

"Ryan tunggu..!! kami ikut" Keduanya langsung menghampiri Ryan.

"Ada apa??"

"Kami akan menemanimu terapi hari ini" Ryan mengeryitkan dahinya ke arah Demian.

"Benar,hari ini kami yang akan menemani mu,Rossyta memberitahu kau akan melakukan terapi,dia bilang kau sekarang rutin terapi" Ujar Daniel bersemangat ke arah Ryan.

"Rossyta mengatakan itu kepada kalian??"

"Kami yang bertanya jadi jangan salahkan dia,sudah ayo kita pergi"

"Terserah kalian" Ryan beranjak masuk ke limosin disusul Daniel dan Damian. Mereka pun berangkat menuju tempat terapi.

"Kau tahu Ryan ini adalah kabar terbaik aku tidak sabar menunggu kau hadir di pernikahan ku dan cintia" Ujar Damian bersemangat.

"Benar,Damian kini berniat menikah setelah melihat kau mulai hidup lagi" Ryan terdiam mendengar hal itu. Para sahabatnya begitu setia menunggunya bangkit dari keterpurukan.

"Kapan pernikahanmu akan dilangsungkan??"

"Sampai kau  bisa berjalan kembali" Ujar Damian mantap ke arah Ryan.

"Kau yakin?? Bagaimana jika tiga tahun lagi aku baru bisa berjalan??"

"Aiihh..tidak masalah selama lima tahun aku sudah menuggu,menunggu tiga tahun lagi itu tidak masalah" Daniel terkekeh mendengar pernyataan Damian.

"Itu hanya alasan mu tidak ingin segera menikahi Cintia,ingat Damian jangan menyesal jika Cintia pergi"

"Dia tidak akan pergi.."

"Dasar percaya diri sekali,sudah Ryan akan sembuh dalam waktu dekat jadi aku sarankan kau segera bersiap menikah" Ryan hanya diam mendengae kedua sahabatnya berdebat.

"Ryan bagaimana kondisi mu sekarang?? Rossyta bilang kau sudah mulai belajar berjalan"

"Hmm" Hanya ada deheman pelan jawaban dari Ryan. Ryan memang tidak banyak bicara jika bersama para sahabatnya.

"Rossyta memang ajaib" Ujar Damian membuat Ryan menoleh.

"Ajaib??"

"Iya dia wanita ajaib kami yang sudah bersama mu bertahun-tahun tidak bisa mengerak kan hatimu untuk berobat tapi dia hanya dalam hitungan bulan sudah membuat kau hampir sembuh"

"Benar..bagaimana cara dia menakluk kan keras kepalamu??" Ryan hanya menatap kedua sahabatnya lagi.

"Dia lebih keras kepala" Ujar Ryan membuat Daniel dan Damian saling bertatap.

She is Beautiful 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang