O3.

1.4K 165 21
                                    

Pertemuan kedua Jimin dan Jisoo selanjutnya adalah sesi pemotretan pre-wedding. Kabar keduanya menikah ternyata mengguncang lingkaran bisnis dalam negeri.

Jisoo yang memang tidak memiliki minat pada bisnis, tidak mengetahui pengaruh Jimin terhadap dunia bisnis di Korea Selatan.

Ternyata impact-nya luar biasa. Tree Holdings, memiliki banyak saham tertanam dibanyak perusahaan yang berhasil di pasar internasional.

Jika harus dirangkumkan, Jimin adalah salahsatu pengusaha dan pebisnis Korea Selatan yang masuk dalam Hot List 50 Bussines Man versi Times.

Dengan menikahnya Jimin dengan anak bungsu keluarga Kim alias putri dari pemilik KJ Group—yang menguasai banyak gedung di pusat kota provinsi juga terkenal dengan citra sebagai donatur dan memiliki saham tertanam tertinggi ketiga di SK—Jimin dan Jisoo menjadi bahan perbincangan hangat oleh Knet dan Kmedia.

Srak.

Tirai dimana Jisoo berganti baju menjadi gaun pernikahan terbuka, Jisoo sangat terkejut akan hal tersebut. Perlahan Jisoo turun dari pijakan dibantu dengan pegawai yang memapahnya berjalan.

Jimin menatap Jisoo yang kesulitan melangkah dari sofa ia duduk.

"Apa kau sudah membacanya?" tanya Jisoo. "Yah, tapi itu tidak bisa disebut kontrak karena hanya berisi beberapa syarat dan peraturan dasar dariku."

Jisoo menghela nafas begitu akhirnya ia bisa duduk. Ada jarak satu meter antara keduanya. Jimin memperhatikan reaksi pegawai toko yang bingung dengan interaksi keduanya, akhirnya Jimin menyuruh pegawai meninggalkan keduanya disana.

"Ternyata gaun pernikahan akan membuat wanita mana pun terlihat semakin cantik."

Jisoo yang mendengarnya langsung bergidik geli. "Jangan bilang kau sedang menggodaku!" cegah Jisoo duluan.

"Yah, anggap saja itu pujian dariku. Bagaimana pun aku masih seorang pria yang bisa melihat wanita cantik seperti apa."

Jisoo semakin bergidik mendengarnya. Karena ia berpikir hubungan antara mereka bukanlah hubungan untuk saling menggoda, yah kalau pujian akan ia toleransi sebagai bentuk hubungan antar manusia.

"Coba ku lihat kontrakmu."

Jimin menyerahkan. Kini keduanya sibuk meneliti apa yang tertulis di masing-masing kertas yang mereka pegang. Meski hanya sebuah syarat, keduanya menganggap lebih baik menghafalnya sekaligus daripada nanti membuat kesalahan.

"Hehehe...." Jimin terkekeh.

"Ada yang lucu?" tanya Jisoo ketus.

"Tidak ada. Kontrak, ani, syarat-syarat ini benar-benar demi kenyamanan dirimu sendiri. Meski disatu sisi aku tidak mempermasalahkan isinya, tapi, siapa itu Dalgeom?"

"Anjingku," jawab Jisoo singkat.

"Poin nomor 2 dan 3, sepertinya hanya menyusahkanku saja? Kenapa aku harus menurutimu dalam hal 'aku harus datang'? Lalu poin tiga sudah ku sebutkan dalam kontrakmu, bukan?"

"Pekerjaanku disoroti oleh press dan media, ada saat dimana aku harus membawa pasangan dalam suatu acara atau pertemuan. Dan jika aku menikah, bukankah seharusnya kau menjadi pasanganku menghadirinya? Kurasa ini tidak merugikan dirimu. Di acara itu kau juga bisa mempromosikan brand dan tokomu, 'kan?"

Jisoo manggut-manggut memahaminya.

"Dan untuk nomor 3, alasan yang tidak berbeda jauh. Jika sekiranya konflik pekerjaanmu menuai sorotan media, karena bagaimanapun kau istriku kelak akan mendapat banyak perhatian dari mana saja, dan sorotan itu berakibat buruk kau harus lebih dulu bilang padaku masalahnya agar aku bisa menanganinya."

Life After Marriage [Jimsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang