O9.

1K 126 25
                                    

Hari Minggu. Jisoo sudah memiliki rencana untuk keluar hari ini. Ia bangun seperti hari biasa, selesai mencuci muka ia pergi ke halaman samping rumah.

Jimin pastinya sedang berolahraga pagi tentunya sementara Jisoo melakukan beberapa gerakan stretching.

Wuff! Wuff!

Dalgeom menggonggong dan berlari ke halaman melihat eomma-nya sudah bangun. Ia mengitari kaki Jisoo manja.

Jisoo berjongkok. "Waktunya kau mandi, ayo kita ke salon bersama," tutur Jisoo sambil memeluk Dalgeom.

Sinar mentari menyapa perlahan, tubuh Jisoo perlahan terasa hangat. Musim panas telah tiba, satu yang ia sukai di musim panas yaitu ketika hujan turun.

Setelah mandi dan berganti baju, Jisoo memasangkan tali kekang pada Dalgeom. Ia keluar dari rumah dengan membiarkan Dalgeom berjalan.

Binatang juga mahkluk hidup, Dalgeom dan hewan peliharaan mana pun akan stress jika terlalu lama di dalam rumah atau kandang. Begitulah yang Jisoo baca dalam suatu buku.

Sampai di jalanan raya, Jisoo menggendong Dalgeom naik taksi. Prinsipnya adalah hari libur tidak perlu menyetir, lagi pula Jisoo tidak ketergantungan pada mobil pribadi meski ia memilikinya.

"Jalan Mapo-gu, nomor xx, salon hewan XX, ya, pak."

Sambil mengeluh Dalgeom di pangkuannya, Jisoo memandang lalu lintas yang tetap sibuk meski akhir pekan. "Setelah membersihkanmu, bagaimana jika siang nanti bermain, Dalgeom-aa?"

"Hm? Kau suka?" Dalgeom yang ditanya seakan mengerti memeletkan lidah dan menggonggong pelan.

"Good boy!" puji Jisoo.

Sesampainya di salon hewan, Jisoo melepaskan tali kekang dan menitipkan Dalgeom pada karyawan yang biasa mengurusnya. Dalgeom menyala girang karena datang ke tempat yang asyik.

"Yang baik di sini, eomma akan segera menjemputmu, arra?"  Jisoo mengusap puncak kepala Dalgeom sekali lagi.

Wuff! Wuff!

"Geureom Dalgeom-aa, waktunya kamu mandi!"  tutur Haneul, pengasuh Dalgeom.

"Haneul-ssi, aku akan kembali sekitar jam 10. Tolong jaga Dalgeom hingga aku kembali."

Karyawan itu tersenyum. "Tentu saja. Semoga harimu menyenangkan."

"Kau juga. Annyeong." Jisoo melambaikan tangan pada Dalgeom. "Bye-bye Dalgeom-ku."

Jisoo menarik nafas begitu keluar dari salon anjing. Ia berniat ke tempat spa langganan secepatnya, tapi karena cuaca yang indah, Jisoo terpikirkan untuk berjalan kaki dulu.

Berakhirlah Jisoo berjalan kaki menyusui trotoar dengan pejalan kaki yang lain di Mapo-gu itu. Cuaca cerah dan nyaman sebab itu banyak orang juga yang berjalan kaki.

Ia melewati banyak toko dan outlet dengan langkah ringan.

"Jisoo-aa!"

Jisoo langsung menoleh ke belakang mendengar namanya dipanggil akrab.

Pria jangkung dengan alis tebal dan garis wajah tegas namun tersenyum padanya sambil memegang sebuah buket di salahsatu tangannya. Pria itu berjalan menghampiri Jisoo.

"Sunbaenim, anyeong haseyeo!" sapa Jisoo setengah terkejut melihat sosok tersebut kemudian membungkuk.

"Nado anyeong, Jisoo-aa." Pria itu tetap tersenyum. "Uwah, sudah lama tidak melihatmu, tidak banyak yang berubah."

Dengan sengaja Jisoo berekspresi jengkel. "Kau selalu meledek setiap bertemu denganku, Sehun-sunbaenim! Aku curiga di masa lalu sunbae adalah musuhku."

Oh Sehun. Pria itu tertawa mendengar perkataan Jisoo tersebut. "Hm, menjadi musuh, ya? Itu hal bagus, karena musuh biasanya orang yang sangat mengetahui dirimu dibanding dirimu sendiri."

"Sunbaenim!" rajuk Jisoo cemberut.

"Hahaha, arraseo, arraseo. Yaa, aku tidak menyangka kau menikah duluan dariku? Eoh? Bagaimana bisa?"

"Tentu saja." Jisoo tersenyum sombong. "Yeoja mana mau sama sunbae yang hanya sibuk mengurusi mayat kasus-kasus polisi."

"Aish, menyebalkanmu ini diajarkan oleh siapa?" Jisoo hanya tertawa ditanya seperti itu.

"Tapi aku masih marah kau tidak mengundangku ke pernikahanmu, padahal aku senior yang sangat memanjakanmu dulu di klub." Kini Sehun berpura-pura cemberut.

"Aku sudah mengirim undangan ke alamatmu, tapi kata anggota klub Buku yang lain sunbae sedang bertugas di California. Jadi, ini salahku atau sunbae yang tidak menginformasikan, hm?"

"Salahmu. Cih, padahal aku ingin mengajak lari pengantin wanitanya, gagal sudah rencanaku."

Jisoo tertawa mendengar lelucon itu. "Mengkhayal di siang bolong.

"Ini masih pagi, Jisoo-aa."

"Ku kira kau menolakku dan akan berakhir dengan Eunwoo—pria yang mengikutimu kemana saja itu—tapi ternyata orang lain. Bahkan orang yang tidak ku kenal, heol, daebak!"

"Sudah, sudah, jangan dibahas lagi. Sudah tiga bulan berlalu, sunbae hobi sekali ketinggalan berita sejak dulu." Jisoo tertawa lagi karena mengingat jaman kuliah.

"Oke. Sekarang kau kemana? Biar ku antar sekalian."

Jisoo merasa lega dalam hati. Akhirnya Sehun tidak lagi membahas pernikahannya.

"Assa! Akan ku traktir kopi, sunbae!" seru Jisoo.

Jisoo mengikuti Sehun dimana mobilnya terparkir, pria itu membukakan pintu untuk Jisoo dan menutupnya kembali. Setelah itu keduanya pergi, lebih tepatnya, Sehun mengantar Jisoo ke tempat spa.

Selama perjalanan keduanya banyak mengobrol, membahas anggota klub Buku yang lain, hingga tak terasa spa tujuan Jisoo sudah didepan mata.

"Geomaweoyeo, sunbaenim. Ayo turun, sekalian ku traktir kopi."

"Lain kali akan ku tagih traktirannya. Sana, kau pasti sudah menunda jam reservasinya."

Jisoo terkekeh. "Geureom, hati-hati di jalan, sunbaenim, semoga sunbaenim cepat menyusulku menikah!"

Begitu Jisoo menutup pintu mobil dan melambaikan tangan, Sehun segera menginjak pedal gas. Ia tau wanita itu tidak akan pergi sebelum ia pergi lebih dahulu.

Setelah Jisoo sudah tak terlihat lagi di spion samping, Sehun menepi. Ia menghela nafas.

"Ah, jinjja, sudah berapa tahun lewat rasa sakitnya lebih menyesakkan dibanding saat ia menolakku dulu."

Sial! Sehun memukul setirnya kasar. Jika Jisoo menikah dengan Eunwoo, Sehun rasa ia mengerti, pria itu gimana pun sudah di sisi Jisoo sangat lama.

Tapi, Jisoo justru menikah dengan chaebol muda yang sangat tak disangkanya.

***

jarang jarang kan

author update malem malem heheee

iyaaadongdsss





lagi in a gudmud nih!

gegara jimin update pastinya 😭😭😭😭😍😍😍😍😍😍😍

kangen banget sama dia tuh heran ish jdi bikin kesel gegara bikin kangen mulu c-cih!

enjoy read all ♡

vomment? haha, author kalem dibaca aja udah seneng vomment aku anggap bonus aja kok

ohya readers, kalo aku bikin cerit non-ff alias fiksi remaja biasa bakal pada baca gak nih??

mau memulai debut ku di fiksi remaha hhee..

Life After Marriage [Jimsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang