xxv. please, don't hurt yourself

36.9K 7.1K 2.3K
                                    

Sorot terang seorang perempuan tampak
memindai seisi kamar yang terlihat sama selama beberapa hari belakangan ini. Napasnya terembus, tergiring angin samar-samar di sekitar. Tiga hari lamanya ia tidak bersitatap wajah dengan sosok pria itu, sosok yang akhir-akhir ini kerap menemani benaknya tanpa berkesudahan. Lana tak lagi tahu-menahu pasal keadaan Jeffrien dan segala hal tentangnya. Malam berpeluk pekat amisnya darah menjadi malam terakhir kedua pasang mata mereka sempat bertemu tanpa sepatah ucapan.

Tidak ada manusia yang boleh mengunjungi ruangan pribadinya selain Jennof merupakan sebuah titah mutlak Jeffrien setelah kejadian itu yang membuat seluruh mansion terasa lebih sepi. Kini wanita tersebut hanya dapat menatap lurus pada pantulan cermin mengkilat di kamarnya, melirik bayangan terdiam berhias kalung pualam.

Lana tetap menjalankan tugas keduanya sebagai seorang taster seperti biasa. Bedanya hanya terletak pada fakta bila kini makanan Jeffrien akan dibawa menuju kamar Lana terlebih dahulu untuk ia cicipi sebelum pada akhirnya akan disuguhkan pada Jeffrien di ruangan pribadi pria itu.

Dentingan waktu telah masuk pada pertengahan malam dan sepasang kelopak mata Lana tetap tak kunjung dapat terkatup tidur. Garis matanya justru teralih melirik daun pintu di ujung sana, seolah-olah tengah menimbang beberapa keputusan untuk ia lakukan. Ujung kain satin gaun tidurnya bergelombang dan bergerak ke sana kemari ketika langkah kaki Lana berjalan mendekati pintu di tengah kesunyian.

Lana tidak tahu dan sama sekali tidak dapat menebak mengapa Jeffrien memutuskan untuk melarang seorang pun untuk memasuki kediaman pribadinya. Wanita itu juga tak kunjung ikut paham mengenai alasan atas perasaannya yang bergejolak, terasa bergerumuh tak menentu memikirkan kejadian malam itu. Pergulatan ego dan sebuah rasa tak dikenal menghujami hari-harinya tanpa berkesudahan.

Berkali-kali Lana berusaha meyakinkan dirinya sendiri bila ia hanya sekedar merasa bersalah pada Jeffrien. Tidak peduli apa pun status di antara mereka, Jeffrien tetaplah seorang penyelamat hidupnya. Hal ini lantas menyulut ingatan Lana akan sesosok pria paruh baya yang sampai kapan pun takkan pernah terlupa dari benaknya, Victor Revise,  pria bermanik hijau kecokelatan dengan senyum merekah yang telah berhasil menjadi sesosok figur ayah sempurna bagi Lana.

Tak pernah terkikis dari ingatannya mengenai bagaimana Victor harus merelakan nyawa untuk menyelamatkan Lana dari tembakan salah seorang tentara pembelot Amerika. Tiada seorang pun yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut membuat Lana dan adik laki-lakinya dipaksa oleh dunia untuk tetap bernapas dan hidup tanpa arah. Sedari kecil ia telah merasakan bagaimana sukarnya untuk mencuri sebuah apel merah atau roti tawar yang telah mengeras. Napas wanita itu selalu terasa tercekat tatkala seuntai kenangan lama kembali terbesit, mencengkram tubuhnya kuat hingga tak lagi ada rasa kokoh tersisa.

Buru-buru Lana menggeleng. Bukan saatnya untuk tertelan dalam nelangsa. Ia harus bergegas menuntaskan segala riuhnya rasa yang sedari tadi telah memenuhi rongga dadanya. Sontak daun pintu bergaris geometris itu berderit terbuka, seiring dengan kepala yang menyembul keluar dari balik kayu tebal terukir.

Manik cokelat Lana berpendar ke sekeliling dan menemukan beberapa pasukan penjaga tengah berdiri di sepanjang lorong tanpa ada satu pun akses keluar baginya. Lana mendecak. Ternyata bukan hanya sekedar melarang seseorang untuk masuk ke dalam ruangannya, Jeffrien juga semakin memperketat penjagaan yang ada.

"Maaf Nona, Jenderal telah mentitahkan—" Belum selesai menuntaskan penuturannya, pria berseragam kehijauan itu terdiam tatkala Lana menuturkan kalimat yang terdengar memotong tegas. "Jangan melarangku. Aku hanya ingin menemui Bibi Marla," lontarnya sembari masih terpaku di tempat tanpa berniat membalikkan tubuh dan kembali ke kamar meskipun sang penjaga tak juga memberi jalan untuknya.

ICARUS HAS FALLEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang