Chapter 1: Fired and Come Back Home

308 31 9
                                    

Hello again readers😀

I hope you enjoy the story😁
.
.
.
.
.
.

Mata kelabu gelap itu menatap hamparan rerumputan di seberang jalan yang ia lewati. Untuk sesaat ia teringat kembali alasan ia bisa sampai disini, yang mana itu mengingatkannya pada apa yang terjadi saat ia dikantor komandan militernya..
.
.
.
.
.

"anda mengeluarkan saya dari tim dan bagian militer ini, hanya karena saya menghajar anak anda yang kurang ajar itu?!"

Bentakan keras dan tatapan tajam, dalam posisi tegak itu begitu mengintimidasi. Gadis tinggi dengan seragam militer itu adalah Authria Mea, umur 28 tahun. Ia dikeluarkan dari tentara militer, karena ia menghajar anak komandannya yang memang kurang ajar.

Pasalnya, Robert Lewandowski anak dari komandannya itu. Dengan berani menyentuh tubuhnya sembarangan, dan berkata bahwa ia diperbolehkan atas itu. Mea yang memang adalah korban di tempat itu, menghajar Robert hingga ia dibawa kerumah sakit akibat pendarahan di selangkangan.

"Lencana mu... " Ujar sang komandan, Edward. Tak ada basa basi atau pembelaan, ia mengulurkannya meminta lencana yang menggantung di saku Mea.

Tanpa bisa membantah kembali. Mea menyerahkan lencananya dengan terpaksa. Membuatnya, hari itu juga harus meninggalkan kamp pelatihan militer. Sebuah hal yang memalukan baginya...
.
.
.
.
.

Sekarang ia dalam perjalanan menuju kota kelahirannya. Kota besar dan ramai. Entah pekerjaan apa yang akan ia cari di kota itu, namun ia ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebelumnya...

Ah, memikirkannya saja, membuat mea tak sadar bahwa bis yang ia tumpangi sudah berhenti di depan sebuah halte.

Mea bergegas mengambil tasnya dan turun. Dari halte itu ia masih harus berjalan beberapa meter kedepan. Hingga ia tiba di depan sebuah rumah yang cukup mewah. Ya itu rumahnya...

"Ahaha kau bisa saja Adam~ ah~"

ya, yang sedang tertawa sembari memeluk seorang pria didepan teras itu adalah ibu Mea. Meski Mea benci untuk mengakuinya. Maka tanpa menyapa ataupun menoleh, ia berjalan tanpa basa basi apapun masuk kerumah.

Didalam rumah tak jauh berbeda, sebuah rumah yang berantakan, dan botol alkohol dimana-mana. Juga seorang remaja perempuan yang sedang mengecat kuku di ruang tengah. Mea memasang wajah masam saat melihat pakaian perempuan remaja itu begitu terbuka dan tipis. Hanya berupa tank top dan jeans sejengkal dari pangkal pahanya.

Mea melangkah meninggalkan ruangan itu, ia naik ke lantai dua dan mendengar sesuatu yang sangat menjijikkan disebuah kamar. ia bisa menebak apa yang terjadi didalam sana tanpa harus mengintipnya. mea mengulurkan tangannya pada sebuah lubang kunci diatas langit-langit lorong, Mea mengeluarkan sebuah kunci dari kalung yang memiliki kode militernya. perlahan ia memasukan kunci itu dan membukanya, sebuah tangga menuju loteng pun turun.

Tanpa membuang waktu, Mea bergegas naik dan menarik tangga itu hingga kembali keatas dan menutup pintu loteng. ruangan yang tidak berubah meski telah ia tinggalkan kurang lebih 10 tahun. sebuah ranjang kecil yang nampak masih empuk walau berdebu, dan sebuah rak buku dan meja kecil yang berada didekat jendela loteng.

Sejauh ini tempat ini terlihat sangat bagus, hanya saja sedikit perlu dibersihkan dari debu. Mea meletakan tasnya diatas ranjang berdebu itu, membuat bunyi derit pelan yang menandakan ia tidak boleh tidur diatas ranjang itu. Mea hanya mendesah pelan, ia mendekati jendela dan membukanya sedikit, membiarkan udara segar masuk.

"hufh.... melelahkan..." gumamnya.

setelah beberapa menit duduk di dekat jendela, Mea mulai mengemasi ruangannya itu. ia mengambil seprai dari atas ranjangnya dan menumpuknya kedalam sebuah keranjang. sementara untuk ranjangnya sendiri. ternyata memang sudah tidak  bisa digunakan, jadi ia mematahkan ranjangnya dan menumpuknya kesudut ruangan untuk dibuang nantinya.

Shotgun and Roses ( Offenderman X Oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang