Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun sedang memperhatikan Haechan yang membolak-balikan halaman majalah di kursi kecilnya. Bibirnya mengerucut dan matanya memandang serius ke foto-foto para model yang terpampang di tiap halaman majalah itu. Jaehyun tersenyum kecil melihatnya.
Jaehyun masih ingin memperhatikan tingkah Haechan tetapi suara bel menginterupsinya.
"Haechan," Jaehyun memanggil, "Mau menemani appa melihat siapa yang baru saja datang?"
Suara kertas yang timbul saat memindahkan halaman terdengar keras. Haechan masih asyik membolak-balikan halaman majalah dengan tenaga penuh.
"No," Haechan bergumam, mata masih fokus pada majalah.
"Apa kamu yakin?"
"Appa," Haechan menghela nafas, "Aku sedang membaca buku."
"Majalah," Jaehyun membenarkan, tapi diabaikan oleh Haechan.
Menurut Jaehyun itu lucu. Tingkah Haechan yang berlagak seperti orang dewasa tetapi juga membuatnya ingin memutarkan bola matanya sekaligus.
"Bagaimana kalau yang sedang di depan pintu adalah daddy?"
Sekarang Haechan menaruh atensi penuhnya pada Jaehyun. Dia melirik Jaehyun beberapa kali, mempertimbangkannya, tapi akhirnya dia menolak.
"No. Ini bukan jadwal daddy untuk datang."
"Okay," Jaehyun menyerah, bergerak untuk membuka pintu sendirian karena Johnny mulai dengan tidak sabaran memencet bel apartemennya.
Jaehyun membuka pintunya, senyum kecil terpampang di wajahnya.
"Hi," Sapa Jaehyun pada Johnny, tetapi suaranya tenggelam karena teriakan penuh antusias dari Haechan. Anaknya itu berlari dengan semangat dan menabrakkan dirinya pada paha Johnny.
"What are you doing here, daddy?" Dia bertanya, terengah-engah karena berlari dan berteriak. Wajahnya ia benamkan pada paha Johnny.
Johnny mengangkat Haechan ke dalam gendongannya, memberikan setiap bagian wajahnya kecupan.
"Did you miss me?" Johnny bertanya di sela-sela kecupannya, "Daddy sangat merindukanmu, Haechannie."
Johnny melepaskan sepatunya dengan berhati-hati agar Haechan tidak jatuh dari pelukannya. Lalu masuk dan duduk di salah satu sofa dengan Haechan di pangkuannya.
Haechan tidak mau melepaskan pelukannya pada Johnny. Tangannya meremas kain baju Johnny dengan sangat kuat. Pipinya menempel pada dada Johnny.
"Daddy datang lebih awal, Why?" Dia bertanya.
Johnny tertawa, terkejut juga karena Jaehyun ternyata tidak memberitaukan ke Haechan tentang rencana mereka.
"Daddy ingin bertemu dengan Haechan," Johnny berkata setelah beberapa saat, "Daddy ingin memberi kejutan bagi Haechan. Do Haechan like surprise?"