"Itu terlihat menjijikan," Mingyu berkomentar. Kepalanya muncul di antara bahu Jaehyun dan melihat ke arah dried squid di tangannya.Ini Minggu pagi, Jaehyun memanfaatkan waktu ini untuk membeli persediaan dapur di rumahnya.
"Ini tidak menjijikan," Jaehyun membalas.
"Itu tidak akan pernah masuk ke dalam mulutku."
Jaehyun melirik Mingyu dari ujung matanya, "You have no taste."
Mereka terus-terusan berdebat tentang selera makan sampai waktu pulang. Bahkan Mingyu juga sempat mempertanyakan selera makan Haechan yang merupakan bocah berusia empat tahun tetapi sudah ketagihan dried squid yang menurutnya makanan orang tua.
Mingyu turun dari mobilnya, "Maaf tidak bisa mengantarmu sampai ke depan pintu, aku ada urusan mendadak."
Jaehyun mengambil semua barang belanjaannya, "Tidak apa, lagi pula barangnya juga tidak berat."
Mereka mengucapkan salam perpisahan dan Jaehyun masuk ke dalam gedung apartemen setelahnya.
Saat di dalam lift, ponselnya berdering. Dengan susah payah Jaehyun meraih ponselnya di kantong belakang celananya.
Ternyata pesan dari Doyoung.
Doyoung
Kau jadi mengajak Mingyu ke pesta pertunanganku dengan Taeyong kan?Iya.
Aku sudah mengajaknya tadi, dan dia mau.Pintu lift terbuka, Jaehyun keluar sambil menghela nafas. Jaehyun sebenarnya sangat menantikan pesta itu, pasti akan banyak wine mahal di sana. Makanan kelas atas pun juga akan banyak tersedia.
Jaehyun juga bisa bertemu dengan teman-temannya yang sudah lama tidak ia jumpai.
Selain itu, ada hal lain yang membuat Jaehyun menantikan acara itu. Jaehyun sudah memutuskan untuk memperkenalkan Mingyu dengan Haechan. Memikirkannya saja sudah membuat bahu Jaehyun terasa enteng.
Jaehyun memperhatikan dua orang yang berjalan dengan lambat di depannya. Mereka terlihat seperti sepasang suami istri yang sudah berusia. Barang bawaan Jaehyun makin terasa berat di tangannya.
"Permisi," Jaehyun memanggil separang suami istri itu, "Bolehkah saya mendahului kalian?"
Lelaki paruh baya itu memutar tubuhnya, kaget karena suara Jaehyun. Dia berdiri tegap di hadapan Jaehyun, badannya tinggi dan matanya menyerupai mata Jaehyun.
Mulut Jaehyun seketika mengering. Tenggorokannya terasa tercekik. Jantungnya seakan berhenti berdetak untuk beberapa detik, lalu berdetak lagi dengan sangat cepat. Jantungnya bagaikan memukul tulang rusuknya dari dalam.
Wanita paruh baya itu juga mengikuti, dia membalikan tubuhnya dan menatap ke arah Jaehyun.
Jaehyun mengenali mereka. Tentu saja dia mengenalinya meski sudah bertahun-tahun lamanya dia tidak melihat wajah mereka atau pun mendengar suara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fools in Love - JOHNJAE
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "Appa?" Suara Haechan memecah keheningan. Jaehyun mengalihkan perhatiannya pada Haechan, "Ya?" "Aku ingin tanya sesuatu," Haechan menjawab. Jaehyun mengangguk pelan, "Tanya saja, appa akan mendengarkan." "Kenapa appa dan daddy tidak bert...