Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun sedang berada di airport, menunggu kedatangan Haechan dan Johnny.
Keadaan airport sekarang sangat ramai. Membuat Jaehyun pusing melihat orang-orang berlalu-lalang tanpa henti.
Sampai akhirnya Jaehyun melihat Johnny. Pria tinggi itu muncul dari tengah kerumunan banyak orang. Berjalan dengan santai sambil mendorong trolley yang berisi dengan koper mereka.
Haechan berjalan di samping Johnny. Kaki kecilnya berjalan dengan cepat, berusaha mengimbangi langkah kaki jenjang Johnny. Kedua tangannya menutup telinganya dan alisnya mengkerut. Haechan tidak suka kebisingan.
Haechan masih belum melihat kehadiran Jaehyun, tetapi Johnny sudah. Johnny memberinya senyum hangat dan Jaehyun membalasnya dengan senyum yang tidak kalah hangatnya.
Johnny menghentikan trolley-nya dan menurunkan tubuhnya untuk berbisik ke telinga Haechan. Jaehyun dapat melihat Johnny berbisik sambil menunjuk ke arahnya. Kepala Haechan mengikuti ke mana jari Johnny menunjuk, dan saat Haechan melihatnya, wajahnya langsung tersenyum dengan cerah. Tangannya ia angkat untuk melambai ke arah appa-nya.
Dia langsung berlari ke arah Jaehyun, tas kecil di punggungnya bergerak naik turun seiring dengan langkah kakinya. Melewati orang-orang yang menghalangi langkahnya dengan agak kesulitan.
Karena khawatir, Jaehyun berjalan cepat menghampiri Haechan, takut kalau Haechan jatuh.
Saat Jaehyun sampai tepat di hadapan Haechan, dia berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Haechan dan memeluknya.
Matanya tertutup, memeluk Haechan dengan sangat erat, menghirup aromanya dengan dalam. Rindunya yang terpendam menguap begitu saja. Jaehyun menghembuskan nafas, "I missed you."
Haechan tertawa. Tangan kecilnya meremas jaket Jaehyun, "I missed you too, appa."
Jaehyun menarik tubuhnya menjauh, mengelus rambut Haechan yang berantakan karena terkena angin saat berlarian. Hati Jaehyun terasa diremas. Haechan terlihat sedikit lebih tinggi dan chubby dari terakhir kali dia melihatnya.
Pipi Haechan terlihat sedikit merah, kulitnya juga terlihat lebih tan, mungkin karena terlalu banyak berjemur di pantai. Dia terlihat sehat, bahagia, dan sangat imut.
Tanpa Jaehyun sadari, Johnny sudah berdiri di samping mereka. Trolley yang tadi ia bawa sudah tidak ada, hanya koper kecil Haechan, tas keperluan milik Haechan dan koper besarnya.
Saat Jaehyun berinisiatif untuk membawakan koper Haechan, Johnny menolaknya. Bersikukuh agar dia saja yang membawa semua barangnya.
Jaehyun menurutinya. Dia berakhir menggandeng Haechan, menggenggam tangannya erat sampai mereka mencapai mobil.
Haechan terlihat sangat senang karena bisa melihat appa-nya lagi. Dia tersenyum dengan sangat lebar saat Jaehyun mengunci kursi balitanya. Tidak melepaskan pandangan matanya dari Jaehyun sedikit pun.
