FIL - 7

15.3K 1.9K 68
                                    

Jaehyun menggerakkan jari-jarinya di rambut Haechan, mengangkat bahu kecilnya agar Jaehyun dapat melepaskan mantelnya, dan kemudian memberikan ciuman lembut di pipi Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaehyun menggerakkan jari-jarinya di rambut Haechan, mengangkat bahu kecilnya agar Jaehyun dapat melepaskan mantelnya, dan kemudian memberikan ciuman lembut di pipi Haechan.

Setelah Jaehyun menarik selimut untuk menutupi tubuh Haechan, dan boneka yang dipeluknya, ia dan Johnny keluar dari kamar tidur anak itu dalam keheningan.

Jaehyun mengikuti di belakang Johnny. Mereka jarang berbicara sejak malam itu, ketika mereka berdebat. Karena mereka sangat sadar akan kehadiran putra mereka, dan kebahagiaannya, mereka mencoba yang terbaik untuk terus menjadikan liburan itu menyenangkan.

Tapi sekarang semua itu sudah selesai. Bagaikan ilusi yang hancur. Mereka harus kembali lagi pada realita.

Johnny mengenakan sepatunya di depan pintu. Jaehyun berdiri di hadapannya, tangan memeluk dirinya sendiri, dan mengawasi Johnny.

"Terima kasih telah mengantarkan kami pulang," Katanya, lalu Jaehyun menggigit pipi bagian dalamnya.

Johnny tidak mendongak, tetapi pergerakannya mengikat tali sepatu terhenti. Dia berhenti hanya untuk sesaat, dan kemudian dia mengencangkan tali sepatu lagi. Dia juga sama seperti Jaehyun, tersakiti.

"Tidak masalah," Kata Johnny ketika dia selesai. Dia membuka pintu apartemen, melirik ke arah Jaehyun, "Aku akan segera berbicara denganmu? Penerbangannya minggu depan dan—"

"Aku tau," Sela Jaehyun. Dia tidak bisa menatap mata Johnny, "Aku akan menghubungimu dan kita akan bicara."

Johnny mencengkeram kunci mobilnya. Dia terlihat memiliki banyak hal untuk dikatakan, tetapi dia menahan diri, tetap diam.

Sebaliknya, dia hanya menjilat bibirnya, mengangguk dan berjalan keluar dari pintu. Dia bahkan tidak memberi Jaehyun kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal atau pun selamat malam.

Jaehyun menutup pintu di belakangnya, menyandarkan kepalanya ke permukaan kayu yang dingin.

.
.
.
.
.

Esok harinya, Jaehyun terbangun lebih pagi dari biasanya. Dia melihat Haechan yang tertidur di atas dadanya dengan air liur yang menghiasi sudut bibirnya.

Jaehyun mencubit pipi Haechan karena gemas. Haechan hanya mengerutkan hidungnya dan melanjutkan tidurnya. Jaehyun terkekeh.

Jaehyun menyingkirkan tubuh Haechan dan bangkit berdiri. Dia berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan bagi dirinya dan Haechan.

Hari libur telah berakhir, itu tandanya Jaehyun harus kembali melakukan rutinitasnya.

Jaehyun memilih untuk membuat potato pancake karena itu adalah masakan termudah untuk dimasak di pagi hari. Dan Haechan menyukai makanan itu.

"Appa?"

Suara kebingungan Haechan menyapa indra pendengaran Jaehyun, "Haechan sudah bangun?"

"Where is daddy?"

Fools in Love - JOHNJAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang