Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Johnny duduk dengan paha terbuka lebar, lututnya bersentuhan dengan lutut Jaehyun. Mereka sedang duduk di sofa kecil yang ada di ruang tamu villa. Haechan sudah tertidur di kamarnya.
"Aku tidak bisa percaya liburan kita sudah hampir berakhir," Johnny mengusap rambutnya.
Jaehyun mendengus, "Kita menghabiskannya hanya untuk berjalan-jalan mengelilingi taman."
Itu benar. Mereka mengunjungi setiap taman dan wahana bermain yang ada di daerah situ selama beberapa hari.
Johnny membenarkan posisi duduknya, "Aku tidak akan berjalan lagi untuk beberapa hari. Kakiku lelah."
Jaehyun tersenyum memperhatikan Johnny.
Johnny mengalihkan perhatiannya pada Jaehyun yang tidak membalas perkataannya. Pandangan mata yang lembut dari Jaehyun terarahkan padanya.
"Kenapa?" Tanya Johnny.
"Tidak," Jaehyun berkata dengan cepat dan memutuskan pandangannya dari Johnny, "Hanya... hanya ini sudah sangat lama semenjak terakhir kali aku melihatmu seperti ini," Sangat relax dan nyaman di hadapan Jaehyun, "Hanya itu."
Johnny membasahi bibirnya, "Apa kau menikmati liburan ini?"
Jaehyun menatap Johnny, "Lebih dari yang aku kira."
Johnny terlihat kaget dengan jawaban Jaehyun, Jaehyun tersenyum kecil, "Aku hanya berkata jujur."
Johnny tertawa, "Kau tau, kau sangat baik dalam mengurus Haechan."
"Kau juga."
Jaehyun menyisir rambutnya dengan jari-jarinya. Menghela nafas, "Tapi belakangan ini tidak terasa seperti itu."
"Kenapa?" Johnny bertanya, "Apakah karena dia rewel?"
Jaehyun menggeleng, "Ini..." Jaehyun menunjuk jarak di antara mereka, "Di antara kita, hubungan kita, sangat sulit bagi Haechan. Dia memang tidak mengatakannya, tapi aku tau."
Johnny mengangguk setuju tetapi tidak mengatakan apa-apa. Jaehyun gelisah, dia ingin Johnny untuk mengatakan sesuatu tetapi pria itu terlihat tidak akan mengatakan apa pun. Jaehyun memilih untuk memperhatikan televisi di hadapan mereka. Sampai akhirnya Johnny bersuara.
"You're trying your best," Johnny berkata dari sampingnya, "We both are. That's all that matters."
Lalu keheningan menyelimuti mereka lagi.
Setelah itu, Johnny bangkit berdiri dari sofa, diikuti oleh Jaehyun. Mematikan televisi dan berjalan ke arah tangga untuk naik ke kamar mereka.
Di tengah perjalanan, Johnny berhenti tiba-tiba dan memutar tubuhnya. Jaehyun menabrak Johnny dengan tangannya yang memegang tubuh Johnny guna menjaga keseimbangan tubuhnya.
Saat Jaehyun ingin menjauh, tangan besar Johnny tiba-tiba saja menyentuh kepalanya. Mengusap rahangnya dengan lembut.
Mulut Jaehyun mengering seketika dan dia tidak bisa berhenti menatap Johnny yang mendekatkan wajahnya. Jaehyun mematung, tangan Johnny yang lainnya meraih pinggangnya. Mata gelap Johnny memandang mata dan mulutnya secara bergantian.