Perkenalan

225 57 22
                                    

Aku paham bahwa kita memang ditakdirkan untuk saling memunggungi;
Kamu adalah malam, aku adalah pagi.
Kamu adalah rembulan, aku adalah mentari.
Kamu dengan dinginmu, aku dengan hangatku.
Kamu dengan heningmu, aku dengan bisingku.

Kita adalah metafora dari dua sisi koin, saling bertolak belakang tapi tak bisa dipisahkan.

Benar. Seperti itulah semesta menggoreskan takdir kita, saling memunggungi. Tapi apa kau tau? Pagi, mentari, dingin, dan hening harus ada agar kau mengerti bahwa malam, rembulan, hangat, dan bising nyata adanya.

-

FortisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang