-SANG ARJUNA-
===================
TOKYO SHITAMACHI. Sebuah kota tua bagaimana masyarakat mengenal wilayah Yanaka dan Nezu. Wilayah ini terletak di bagian utara kota Tokyo. Kawasan yang masih kental akan nuanda tradisional di tengah kehidupan modern yang semakin menggeser tatanan tradisional itu secara perlahan-lahan.
Di dalam cuaca yang begitu dingin, aku dihangatkan oleh secangkir kopi dari salah satu kedai paling bersejarah di Yanaka bernama Kayaba Coffee. Bangunan yang konon dibangun pada tahun 1916 itu asalnya adalah rumah warga dan baru dibuat kedai kopi pada tahun 1938. Paling tidak itulah sebait cerita yang kudapatkan dari seorang berkebangsaan Vietnam yang katanya merupakan seorang sejarawan dan cukup sering berkunjung ke Jepang.
Meski sesaat, anehnya aku merasa senang bisa melakukan obrolan pagi ini dengannya. Kalau saja ia tak memiliki pekerjaan, mungkin aku sudah menghabiskan berliter-liter kopi panas untuk mengisi hariku yang tidak jelas itu. Sayangnya ia harus pergi setelah kita berbincang tak lebih dari 20 menit. Rasanya dari semenjak aku tiba di negara ini aku hanya diliputi frustasi akibat tak bisa menemukan orang yang bisa berbahasa Inggris. Dan orang Vietnam yang menemaniku ngopi barusan seperti obat yang telah membuka kebisuanku.
Sekarang waktu baru saja menunjukkan jam delapan pagi. Muak rasanya kalau aku harus kembali memikirkan soal Belva. Seolah aku tak lagi peduli dengannya, hari Jumat ini aku sudah menyusun beberapa tempat wisata yang akan kudatangi. Paling tidak, aku berangkat ke sini gak terlalu sia-sia. Meski hati kecilku sejujurnya masih ingin menemukan Belva, lebih dari itu ada penyesalan dalam diri ini kenapa juga aku harus berada sejauh ini dari rumah hanya demi mengejar orang yang bahkan tak pernah jelas sedari dulu. Dan semua itu akibat kebodohanku. Maka, liburan adalah jawaban untuk membayar sikap bodoh itu.
Tempat pertama yang kudatangi adalah pusat kota Tokyo. Selain karena aksesnya lebih mudah, aku juga baru sadar jika ini hari Jumat. Sementara aku belum begitu paham cara menggunakan moda transportasi umum untuk jarak jauh dalam mencari tempat ibadah. Maka Tokyo dirasa cukup untuk kujelajahi sampai tiba di jam salat Jumat nanti.
Berhubung masih pagi, dan toko-toko yang menjual barang dan pakaian juga belum banyak yang buka, padahal aku ingin sekali membeli satu atau dua pasang sepatu untuk Hesa. Maka aku memilih untuk mencicipi berbagai kuliner yang sudah mejeng sedari pagi di hampir setiap sudut jalan. Tentu aku harus lebih cerdas memilih makanan mana yang harus aku konsumsi.
Tanpa terasa, kakiku sudah mulai pegal. Di tanganku sudah adandua pasang sepatu keluaran Adidas yang akan kuberikan pada Hesa satu, dan satunya lagi jelas untukku. Aku juga membeli satu jaket merk ternama khas Jepang yang sama sekali gak terpikir untukku untuk membelinya. Jadilah kedatanganku ke Jepang ini benar-benar untuk belanja. Untung saja Hesa meminjamiku uang cukup besar sehingga ditambah dengan uang tabunganku, aku bisa sedikit lebih leluasa berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSIT
Romance[COMPLETED!!!] - Pernahkah jatuh cinta pada seseorang yang sudah berkeluarga? - Pernahkah menjalani hubungan jarak jauh? - Pernahkah mencintai secara diam-diam? Atau... Pernahkah kamu menyukai seorang wanita tetapi dalam waktu bersamaan kamu juga me...