FLIGHT 45

592 53 25
                                    

-HUJAN DARI KAWAN-

=========================


KAWASAN lingkar mega Kuningan malam ini lebih ramai dari malam sebelumnya gara-gara akan digelar press conference di salah satu café yang terletak di Oakwood. Entah konferensi apa aku juga gak begitu tahu. Sementara itu, aku yang sejak lima belas menit lalu menunggu kedatangan Bastian mulai resah mengingat malam ini Nadia memintaku untuk pulang cepat. Meski aku sudah menceritakan pada Nadia terkait kehadiran Bastian, tapi tetap saja gak enak jika harus membuatnya menunggu terlalu lama. Bastian memang sempat mengabariku jika ia akan datang ke kantor tidak seperti yang Dimas bilang untuk langsung ke apartemen. Tapi sekarang panggilan teleponku gak diangkatnya juga.


Baru saja aku hendak menghubunginya untuk yang ke lima kali, sebuah pesan masuk. Dari dia rupanya. Ia memberitahuku jika ia baru saja tiba di samping kantor.

Dengan cepat aku melangkah mengikuti arahan pesan yang ia kirim.

'Motor hitam, jaket hitam, helm full face, bawa koper diikat di belakang' gumamku sembari berjalan.

Dan ketemu!

Sudah dipastikan jika orang yang kulihat adalah Bastian karena sesuai dengan ciri-ciri yang ia berikan.

"Hallo Bas!" Sapaku tanpa mengulurkan tangan.

Ia membuka helm-nya. Sesosok wajah yang baru kulihat langsung memberikan senyum tipis malu-malu. Bibir tipisnya tersenyum membuat wajah yang nyaris mirip dengan ayahnya itu memberikan sosok ramah di hadapanku.

"Malam kak... emm... maaf telat. Tadi—"

"Gua Gelar" aku menjulurkan tanganku pada akhirnya.

"Bastian" ia membalas jabatan tanganku dengan cepat.

"Sebenarnya gua bilang ke Dimas agar lu langsung ke apartemen bukan ke sini. Tapi gak apa-apalah. Terlanjur"

"Maaf kak" balasnya lagi.

"Karena gua bawa mobil, jadi lu ikutin di belakang gua aja. Atau lu kalau mau duluan, duluan aja" kataku.

"Oh gitu? Kata kak Dimas kakak pake kendaraan umum"

"Oh jadi lu ke sini itu biar gua bareng sama lu pake motor? Gua mau duduk di mana? Ada koper kayaknya di belakang lu" aku menunjuk ke arah berlakang Bastian dengan gerakan kepalaku.

"Emmm gue bisa pegang kopernya kak. Jadi kakak yang bawa motor."

"Ya udah gak usah kan gua bawa mobil. Lu tunggu di sini, gua ambil mobil dulu"

Aku pun segera pergi menuju basement.

Gak lama setelah itu aku segera meninggalkan kantor diikuti oleh Bastian dari arah belakang.

Tiba di apartemen, tanpa ada percakapan lebih banyak dengan dia aku segera mengajaknya menuju kediamanku.

"Di tempat gua ada pacar gua, tapi gua udah jelasin ke dia soal lu" kataku sembari menunggu pintu lift terbuka.

Ia hanya mengangguk mengerti.

"Malam honey..." sapaku pada Nadia saat ia membukakan pintu.

Lalu kucium keningnya. Ia segera membukakan jaket yang kukenakan. "Gimana kerjaan hari ini?"

"Gak terlalu sibuk. Karena ini hari Minggu" balasku membuka jam tangan. "Oh iya, aku punya kabar bagus"

TRANSITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang