FLIGHT 42

674 62 43
                                    

-A DILEMMA-

=========================

"AKU mohon Gelar, beri aku kesempatan. Aku berani bersumpah kalau pernikahan itu gak ada. Semua hanya akal-akalan Kazumi saja supaya hubungan kita benar-benar berakhir" Belva masih berlutut di hadapanku. Sementara aku masih dalam fase bingung setengah mati. Bagaimana bisa ia muncul di hadapanku disaat aku mau bertunangan dengan Nadia?

"Entahlah Bel. Jujur, aku masih sayang sama kamu. Tapi sudah ada Nadia di hidupku sekarang. Andai waktu bisa diputar, aku juga ingin kita seperti dulu. Kita mulai semuanya dari awal"

Ia meraih kedua tanganku. Lalu keningnya ia tempelkan di kedua lututku yang sedang dalam posisi duduk di sofa. "Ge... tinggalkan Nadia dan kita mulai dari awal. Please..."

"Nadia? Siapa Nadia?" ucap seseorang dari arah belakang. Aku dan Belva Reflek melihat ke arah sumber suara.

"Angga? Ngapain kamu di sini?" tanyaku melihat sosoknya yang muncul secara tiba-tiba.

"Gak penting kenapa aku di sini. Siapa orang ini Ge.?" Tanya dia menunjuk pada Belva.

Belva pun berdiri. "Gue Belva. Pacarnya Gelar" ujarnya dengan nada sinis.

"Belva, kenapa kamu ngomong kayak gitu?" kataku segera.

"Memangnya kenapa? Kamu gak suka?"

"Masalahnya kita kan—"

"Jadi kamu sudah punya pacar? Bukankah kamu bilang hanya ada aku di hati kamu?" potong Angga cepat.

"Dia ngomong gitu sama kamu?" tanya seseorang meraih pundak Angga hingga ia berbalik.

Aku sontak berdiri. "Alex?"

"Lagi apa kamu di sini? Kamu kenal Gelar juga?" Angga balik bertanya pada Alex.

"Ya, aku rasa aku lebih dulu kenal dia sebelum kamu. Harusnya dia ke kostanku waktu itu. Tapi dia bahkan gak menghubungiku. Ternyata kamu lebih dulu mengisi hatinya. Padahal aku lebih dulu menyukai dia" papar Alex pada Angga.

"Kalian ini siapa? Dan kalian ngomong apa barusan?" tanya seseorang lagi-lagi dari arah belakang. Kami berempat menengok.

"Nadia?" kataku terkejut. Kenapa juga dia harus datang disaat tiga orang laki-laki ini ada di hadapanku?

"Jadi ini Nadia yang kamu maksud? Dia pacarmu sekarang?" tanya Belva.

"What? Kamu dari dulu suka sama aku Ge. Kenapa kamu gak pernah bilang kalau kamu sudah punya pacar" timpa Angga.

"Hey! Jangan sembarangan kalau ngomong. Dia pacarku dan yang dia cintai hanya aku" bantah Nadia.

Belva juga gak mau kalah, ia menghadang ucapan Angga dan Nadia. "Apa kalian bilang? Jangan terlalu kepedean jadi orang. Tanya Gelar, siapa yang lebih dia cintai. Karena jauh sebelum kalian hadir, kami sudah lebih dulu saling mencintai"

"Lebih dulu kamu bilang? Hey orang asing, Gelar sudah menyukaiku sejak SMA! Kamu yang seharusnya jangan kepedean jadi orang!"

"CUKUP!" bentakku. "Kalian ini mempermasalahkan apa sih?"

"KAMU!!!" tegas mereka serempak.

"Udah, kamu ikut aku Gelar. Aku tahu kamu suka sama aku sejak dulu!" Angga menarik tanganku.

Tapi Belva juga buru-buru meraih tanganku yang satunya lagi. "Gak! Dia milik gue, dia lebih cinta sama gue!"

"Gelar lebih suka sama aku. Dia harus pergi sama aku" timpa Alex.

TRANSITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang