Chapter 20

1.8K 218 54
                                    

~Misi Penyelamatan 7 Elemental Boboiboy~

Lubang hitam itu langsung menyedot apapun didekatnya. Greeda dengan sigap membawamu bersembunyi dibalik batu besar. Kamu juga melihat ketujuh kakakmu yang juga bersembunyi dibalik batu lain.

"Sedotan dari lubang hitam itu lebih kuat dari waktu ayah pertama kali mengujinya!"

Pekik Greeda yang menyadarinya. Sementara itu, Prida terlihat terkejut saat melihat reaksi dari 'mesin waktu' nya tersebut. Waktu itu Prida adalah orang yang terlalu dekat dengan mesin tersebut. Alhasil, lubang hitam tersebut menariknya dan menyedotnya masuk. Greeda terbelalak melihat kakaknya baru saja tersedot kedalam lubang hitam, sama seperti kejadian yang menimpa ayahnya dulu.

"Kak Prida!!"

Greeda ingin menolongnya. Namun dengan cepat kamu menahannya untuk mendatangi mesin itu. Kejadian yang sebelumnya terjadi pada ayahnya kini terulang kembali.

"Kak Prida!!"

Kamu terus menahan pinggangnya. Greeda berusaha melepaskan cengkraman tanganmu, namun kamu tetap menahannya.

"Lepasin!! Kak Prida ada didalam sana! Aku harus mengeluarkannya sebelum terlambat!"

"Greeda, menyerahlah! Memang udah terlambat!"

"Menyerah gimana!? Dulunya, ayahku yang menjadi korban dari mesin itu! Dan sekarang kakakku?! Aku sangat ceroboh! Kau tak mengerti artinya kehilangan harta karun berharga secara beruntun!"

'Harga karun yang berharga, ya?'

*FLASHBACK

Kamu... Teringat pada saat pertama kali ke Pulau Rintis.

"Woah! Jadi kamu adiknya Boboiboy?!" Ying.

"Lucunya! Kamu benar-benar mirip dengan Boboiboy loh!" Yaya.

"Lebih lucu darimu loh, Boboiboy!" Gopal.

"Aku tak peduli! Aku lebih populer darinya di sekolah!" Fang.

"Cantik ya bunganya? Kayak yang lagi pake bunga diatas rambutnya?" Hali.

"Maaf, [Nama]! Kamu cedera karena aku kan? Apa sakit? Sini kak Taufan gendong!" Taufan.

"Hati-hati ya, [Nama]. Takutnya tanganmu terluka terkena pisau." Gempa.

"Hoamm... eh? [Nama], udah pagi ya? Maaf, semalam aku ketiduran lagi abis ngegame. Gimana kalo pagi ini kita ke warnet bareng? Blaze yang traktir!" Blaze.

"Mau kakak nyanyiin lagu sebelum tidur?" Ice.

"Ah, [Nama]!? Kamu tersandung akar pohon, ya? Maaf! Pasti gegara Thorn ngejar [Nama] tadi!" Thorn.

"[Nama], coba lihat sini! Ada bintang Sirius yang terang banget loh cahayanya!" Solar.

"Aku takut tak bisa melihatnya lagi... " Greeda.

*NORMAL

Kamu masih menahan tubuh Greeda yang terus meronta dari cengkramanmu.

"Harta yang paling berhargaku adalah orang yang kusayangi. Mereka yang menyayangiku. Mereka yang tersenyum padaku dengan tulus. Dan, mereka yang pernah membuatku tersenyum. Mereka tak ada satu, dua, dan tiga. Namun mereka adalah orang-orang yang merasa dekat denganku, yang kuanggap keluarga meski diantara dari mereka bukanlah keluargaku. Paham, kan?"

Setelahnya Greeda terdiam. Hanya terdengar suara isak tangis olehnya.

"Harta berharga yang tak pernah kumiliki hanyalah rasa sayang yang ingin kudapatkan dari seorang ibu. Beruntunglah, Greeda. Kakakmu, ayahmu, dan ibumu pasti pernah menunjukan rasa cintanya padamu meski hanya sebentar. Aku juga mendambakan kehangatan keluarga sepertimu, tapi hal itu tak pernah terasa cukup."

Misi Penyelamatan 7 Elemental BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang