Misi Penyelamatan 7 Elemental Boboiboy

Chapter 13

~Misi Penyelamatan 7 Elemental Boboiboy~

⚡

Loli terlihat didepan salah satu ruangan yang berada di lantai atas. Dia bertugas membersihkan ruangan-ruangan lantai atas. Yang Loli lakukan saat ini hanya menyapu lantai bersama pekerja wanita lain.

Saat dirinya sibuk menyapu, matanya tak sengaja melihat sebuah kapal angkasa terbang landas dari luar jendela. Loli bertanya-tanya kapal siapa yang baru saja pergi?

Tiba-tiba sosok lain terlihat keluar dari dalam salah satu ruangan. Loli langsung menoleh. Manik ruby nya bertemu dengan manik sapphire senada dengan rambutnya, dan mengenakan pakaian rapi. Dia terlihat memberi tatapan tajam pada Loli dan berlalu begitu saja. Loli masih mengamati sosoknya yang pergi.

'Dia pemimpinnya, ya? Cirinya tak seperti yang Ice katakan. Artinya, ada orang lain di gedung ini yang bertanggung jawab atas penculikan [Nama]. Apa jangan-jangan orang didalam kapal angkasa yang baru saja pergi tadi?'

Pikir Loli. Loli terlihat mencengkram kuat gagang sapunya.

Tiba-tiba seseorang menghampirinya dan menyentuh bahunya. Spontan Loli menoleh. Ditatapnya salah satu pekerja wanita lah yang baru saja menyentuh bahunya. Dia langsung menurunkan tangannya saat melihat mata ruby Loli yang tampak menatapnya tajam.

"M-maaf! Tapi tuan Prida memanggilmu!"

"Tuan Prida?"

🌸

Didalam kapal angkasa Greeda, kamu hanya dapat menyaksikan Pilotbot dan Petabot mengemudikan kapal mereka. Dikarenakan, Greeda hanya berdiri mengawasi mereka sambil tetap membopongmu ala keranjang buah. Kamu hanya mendengus kesal saking tak nyamannya diangkat seperti itu yang membuat dadamu sesak.

"Turunin, kambing! Aku ga bisa napas nih!"

Kamu meronta-ronta berusaha lepas dari tangannya.

"Kau lupa ya waktu kubilang 'Ngga akan kukasih bernapas'?"

Tanya Greeda bernada ancaman. Kamu hanya terdiam setelah mengingat perkataannya. Jadi ini yang dia maksud, pikirmu.

Greeda melirikmu setelah kamu tak berkutik lagi. Tiba-tiba dia melepaskanmu yang tentu saja membuatmu jatuh tersungkur. Kamu mengaduh kesakitan dan meliriknya. Kamu menatapnya yang tengah menahan tawanya.

"Asal lepas ae, ga ada akhlak!"

Bentakmu.

"Oh, mau kuangkat lagi nih?"

"Ngga, ngga perlu repot-repot. Biar aku angkat kaki sendiri dari tempat ini!"

Kamu langsung bangun dan menatapnya tajam. Dan beberapa saat kemudian, kamu meninggalkan Greeda, pergi melihat cahaya bintang dikamarmu sebelumnya. Greeda hanya melirik punggungmu yang perlahan menjauh.

* * *

Kamu langsung mencampakkan dirimu keatas kasur dan menopang kepalamu menatap kearah luar jendela. Ribuan titik cahaya terpancar dari luar. Karena selain bunga, melihat bintang juga salah satu hal yang kamu sukai.

"Lebih cantik kalo dilihat secara langsung daripada lewat teleskop antariksa, kan?"

Kamu menoleh saat mendengar suara itu. Sosok Greeda berdiri di pintu sambil menyilangkan kedua tangannya kedepan dada dan menyandarkan tubuhnya. Kamu hanya memutar bola matamu dan mengalihkan tatapanmu darinya. Greeda menghampirimu dan duduk di sebelahmu, lalu memutar tubuhnya menatap pemandangan diluar jendela.