Keesokan paginya
"Eugh",
"Udah pagi ya?",
"Tapi gue males bangun",
"Lanjut tidur aja deh",putus Khaira.
'toktoktok'
"Siapa?",
"Bunda",
"Bangun dek,sarapan dulu",
"Adek ga sarapan Bun",
"Yaudah,tapi turun ya. Di bawah ada temen kamu",
"Temen siapa? Ira ga punya temen tuh",
"Hush ga bole gitu,udah sekarang bangun cuci muka sama sikat gigi",
"Bunda tunggu di bawah,jangan lanjut tidur!",
"Hemm",ucap Khaira sembari berjalan ke arah kamar mandi.
Setelah cuci muka dan menyikat gigi nya Khaira pun segera turun dengan cara meluncur di kayu pembatas. Kakak dan keluarganya hanya mampu geleng" kepala melihat sifat Khaira.
"Pagi semua,siapa sih yg Dateng?",ucap Khaira.
"Pagi juga,ini Ghibran tadi Dateng katanya mau ngajak keluar",ucap sang ayah.
"Ghibran?",beo Khaira sembari melihat meja makan dengan teliti.
Setelah menyadari keberadaan Ghibran,Khaira menyadari sesuatu.
"Astaghfirullah kerudung gue, yaallahh maaf kan hamba",ucap Khaira sembari berlalu kembali ke arah kamar.
Setelah itu Khaira kembali dengan keadaan sudah memakai kerudung.
"Maafin adek gue yang malu-maluin ya bro",ucap Keano.
"Iya gapapa santay aja bang",balas Ghibran sembari tersenyum.
"Udah sekarang kita sarapan dulu",ucap bunda.
"Loh roti gandum punya Ira mana?",
"Mana bunda tau Dek",jawab sang bunda.
"Sekarang Ira tanya,siapa yang makan Roti punya Ira?",ucap Khaira pada semua orang yang ada di meja makan
Semua diam tidak ada yang mengaku,sampai akhirnya.
"Yauda Ira gausah sarapan bun",ucap Khaira
"Eh jangan dong,kamu kan punya magh",ucap sang bunda.
"Biarin deh bun",ucap Khaira sembari berdiri dari kursi.
"Eh jangan dek"
"Iyaiya gue yang makan,sorry gue khilaf",ucap Keano.
"Khilaf khilaf,makan tu khilaf!",ucap Khaira sembari cemberut. Ia pun berlari ke atas.
Sedangkan Keano mendapat pelototan mata dari sang bunda.
"Aduh maaf ya nak Ghibran, sarapannya jadi ga tenang",ucap sang Bunda.
"Iya gapapa Tante,saya susul Khaira dulu. Permisi",ucap Ghibran sembari naik ke lantai atas.
'toktoktok'
'toktoktok'
"Berisik!",
'toktoktok'
'Tak'
"Lo! Ngapain Lo ke kamar gue",ucap Khaira Jutek. Namun hanya di balas senyuman oleh Ghibran.
"Dih gajelas!",
"Ngapain sih Lo ke kamar gue,kalo ga penting pergi aja deh!",
"Gue lagi ga mood berantem sama Lo!",
"Keluar yuk",ajak Ghibran tiba-tiba.
"Kemana?",
"Ke taman",
"Taman mana?",
"Kepo Lo,udah ikut aja",
"Yaudah bentar gue mandi",
"Oke gue tunggu di bawah",
Beberapa menit kemudian
"Anak bunda cantik banget,mau kemana?",tanya sang bunda.
"Mau keluar sama Ghibran",ucap Khaira.
"Iya Tante om saya ijin bawa Khaira keluar",ucap Ghibran.
"Iya tapi Hati-hati ya",ucap ayah Khaira.
"Pasti om",jawab Ghibran.
"Udah sana berangkat Lo pada,sekalian aja Gausa bawa balik adek gue"ucap Keano santay.
"ABANG!",teriak Khaira sembari melempar Keano dengan sepatu.
"Ga kenak ble,mampus kan nyemplung kolam ikan",ejek Keano.
"Bodo amat,yang penting bukan sepatu gue",ucap Khaira sembari berjalan keluar rumah.
"Lah terus sepatu sapa?",teriak Keano.
"Sepatu Lo lah!",ucap Khaira.
"Adek laknat Lo ya!",balas Keano dengan berteriak.
Namun tak di hiraukan oleh Khaira dan terus melanjutkan langkah nya menuju motor Ghibran.
"Nih",ucap Ghibran sembari memberi kan helm pada Khaira.
"Makasi",ucap Khaira sembari memakai helm. Setelah memakai helm Khaira segera naik ke atas motor Ghibran.
Nih yang mau tau Ghibran:)
Background nya abaikan oke
Ganteng gak?
Gimana?
Jadi untuk visual ny Khaira aku ganti ya.
Gimana cocok gak?
Cantik gak?Segini dulu oke
Just for fun
Sorry kalo ada typo
Jangan lupa vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA BIRU TOSKA
Teen FictionKita hanyalah ilusi,bayangan,waktu atau apapun itu yang ada namun tak bisa kita genggam.karna memang kita tidak di takdirkan bersama. Tapi tak apa jika tidak hari ini maka hari esok. Jika tidak di sini maka di kehidupan selanjutnya. Jangan lupa vote...