Keesokan harinya
07.30Seorang perempuan tengah berlari sekuat tenaga menuju ke pintu gerbang. Namun naas saat ia sampai gerbang Tersebut baru saja di tutup oleh pak Yudi.
"Yah yah... ko di tutup",
"Buka dong pak",
"Maaf mbak e ga bisa saya takut di marai bapak e",ucap satpam tersebut.
"Mmm oke deh tapi bapak ga boleh bilang-bilang ya kalo saya telat",
"Waduh ga janji saya mbak e",
"Yaelah pak,bapak cmn diem aja anggep aja saya ga pernah telat,oke pak?",tanya Nisa.
"Yauda deh,tapi kalo dimarain saya ga ikut-ikut Lo mbak",
"Iya pak,makasi bapak. Bye pak",ucap Nisa meninggalkan pos satpam dan berjalan ke samping sekolah.
Sesampainya di sana Nisa langsung melempar tas nya ke sebrang dinding dan mulai memanjat.
"Untung gue pake celana panjang",
"Ga ada pak Hadi kan?",ucap Nisa sembari menoleh kan kepalanya ke kanan dan kiri.
Ia pun segera berjalan menuju ke kelas nya. Di tengah jalan ia melihat seseorang sedang berkelahi.
Dengan sigap ia langsung melerai keduanya.
"Heh udah udah stop,Lo berdua ngapain sih!",
"Kayak bocah aja!! Masalah tu selesein kepala dingin!",
"Gausa pake otot! Lo berdua ngotak gak si!",Ucap Nisa tegas.
Sedangkan kedua lelaki itu langsung diam dan menatap tajam ke arahnya.
"Apalo berdua liat-liat mau gue colok?!",tanya Nisa namun tak dihiraukan oleh kedua lelaki itu.
Sampai akhirnya salah satu dari mereka berjalan mendekat dan menarik tangan Nisa menuju Gudang.
Nisa yang sudah khawatir pun berusaha melepaskan cengkraman tangan lelaki itu namun nihil. Kekuatan nya sangat cetek jika dibandingkan dengan lelaki di depan nya. Sesampainya di gudang.
"Maksud Lo apa"tanya sang lelaki datar.
"Ga ada",
"Gausa sok pahlawan bisa?"
"Siapa Lo? Guru?",
"Oh Lo nantangin gue",ucap nya dingin dengan smirk yang membuat bulu kuduk Nisa berdiri.
"Kalo iya kenapa",ucap Nisa sok berani.
"Gue suka gaya Lo,nanti malem jam 10 stadion lama",ucap nya dingin sembari meninggalkan Nisa.
Singkat cerita
Kelas
Syukurlah saat Nisa datang guru yg mengajar sedang rapat dadakan. Jadi ia terbebas dari hukuman. Ia pun segera duduk di kursi nya.
"Nah ni dia di cariin juga! Darimana Lo?",tanya Lia.
"Dari gudang",
"Kok bisa Lo bolos?! Ko ga ajak-ajak sih!",kesal Khaira.
"Bolos jidat Lo!",
"Terus kok bisa Lo di gudang?",
"Tadi gue ga sengaja liat org berantem,yaudah gue lerai eh salah satunya malah nyeret gue ke gudang",
"Tapi Lo gapapa kan?",tanya Disa
"Gapapa udh santay aja,ada tugas gak?",
"Ga ada,tapi ga bole rame",
"Hem... Lia temenin gue ya ke kantin"ucap Nisa sembari mengedipkan matanya memberi kode.
Lia yang paham pun meng iyakan ajakan Nisa.
Kantin
"Kenapa ngajak ke sini?",
"Lo nanti malem temenin gue ya..."
"Kemana?"
"Balapan",
"HA?! gila Lo ya! Kita udh kel-Mphhh",
"Stttt...",ucap Nisa sembari membekap mulut Lia.
"Iya gue tau ntar lagi lulus...",
"Tapi gue ditantangin,mana bisa nolak",
"Bisa lah! Ketimbang nolak doang!",
"Lo jahat banget sih! Plis... Temenin gue ya",
"Yayaya......",
"CK iyaiya nyusahin Lo!",
"Yeay! Sayang Lia",acap Nisa sembari memeluk Lia.
"Heem... Jam berapa?",
"Jam 10 stadion lama",
"Hemm terus motor Lo gimana?",
"Ga gimana-gimana lah!",
"Motor gue yg biasa buat balap Masi aman kok",
"Oh yauda kalo gitu,btw siapa sih yg nantangin Lo?",
"Gatau,dia ga sebut nama",
"Ya bego! Masa Lo ga liat bet nama nya",
"Bentar gue inget-inget",
"AHH nama nya Arkan",
"Serius Lo?!",tanya Lia shock.
"Iya Napa sih?",
"Dia itu pembalap ahli bego!",
"Terus?",tanya Nisa biasa saja.
Melihat tampang Nisa yang sangat santay Lia pun memukul kepala Nisa.
"Lo mau mati ya?! Dia tu pembalap ahli Nis ahli!",
"Ya terus kenapa sih! Gue juga ahli kali,Lo kok jadi nyepelein gini sih!",
"Gue ga nyepelein,udah lah kita liat nanti aja!",final Lia.
Yeay segini dulu ya...
Just for fun
Jangan lupa vote and komen....
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA BIRU TOSKA
Teen FictionKita hanyalah ilusi,bayangan,waktu atau apapun itu yang ada namun tak bisa kita genggam.karna memang kita tidak di takdirkan bersama. Tapi tak apa jika tidak hari ini maka hari esok. Jika tidak di sini maka di kehidupan selanjutnya. Jangan lupa vote...