9. Perbincangan Gadis-gadis

912 139 42
                                    


Suasana kantin di Fakultas Manajemen dan Bisnis terlihat begitu ramai. Rosé dan Jennie berjalan menuju satu meja yang berada di sebelah kanan. Terlihat di sana Lisa dan Jisoo sudah menunggu kedatangan keduanya.

Lisa yang melihat kedua sahabatnya dari jauh, melambaikan tangannya dan memanggil keduanya. "Jennie ... Rosé ... sini-sini."

Jisoo yang mendengar Lisa yang berteriak memanggil kedua sahabatnya hanya mendengus. "Berisik banget lo, Lis."

Lisa mengabaikan teguran dari Jisoo. Wajahnya tersenyum senang saat orang yang ditunggu telah datang. Seseorang yang berhasil menggemparkan seluruh mahasiswa di kampus, hanya karena kejadian pagi ini.

"Apa, sih, Lisa! Kenapa gue ditarik duduk kayak apaan tahu," gerutu Rosé yang tentunya diabaikan oleh sang pelaku.

"Jadi, bagaimana rasanya punya gebetan seorang mahasiswa kedokteran, Roseanne Park?" tanya Lisa yang membuat Jisoo menghentikan kegiatan makan siangnya.

"Mahasiswa kedokteran? Siapa?" tanya Jisoo.

Lisa menggeleng menanggapi perkataan Jisoo. "Mangkanya kalau datang itu jangan siang-siang. Jadinya, lo ketinggalan gosip hangat satu kampus."

Lisa kembali mengalihkan atensinya kepada Rosé. "Jadi, apa yang Anda sembunyikan dari kami? Dan bagaimana Anda bisa diam-diam melakukan pendekatan dengan Jaemin?"

Jisoo melatakan sendoknya dengan kasar. "Jaemin? Na Jaemin si Mahasiswa Berprestasi di Fakultas Kedokteran yang mendapatkan julukan Pangeran Kedokteran?"

Lisa mengangguk. "Lo aja kaget, kan? Gimana gue pas lihat Rosé turun dari mobil Jaemin? AhI Ini, sih, gila! Lepas dari Eunwoo, dia malah dapat berlian."

Rosé memutar kedua bola matanya malas. Sedangkan Jennie hanya diam menahan tawanya.

"Lo kenapa ketawa, Jen?"

"Reaksi kalian itu berlebihan sekali, Lis. Gue aja biasa aja pas mendengarnya," balas Jennie.

"Emangnya lo pas dengar enggak kaget gitu? Sahabatnya kita bisa dapat seorang Jaemin, Jen. Jaemin incaran para mahasiswi kampus kita yang sama sekali selalu gagal mencuri perhatiannya."

"Sedangkan, dia." Tunjuk Lisa dengan jari telunjuknya. "Enggak ada tanda-tanda, tahunya udah berangkat bareng aja."

Jennie menggeleng. "Jelas gue biasa aja. Orang gue sama Jeno yang jodohin mereka berdua," kata Jennie menyombongkan dirinya.

Lisa memukul meja dan berdiri menatap Jennie. "Kok lo enggak jodohin gue sama Jaemin! Gue juga mau kali, Jen!"

"Gatel lo, Lis," kaya Jisoo cepat.

"Halah! Lo juga mau, kan?" tanya Lisa dan membuat Jisoo tersenyum tanpa dosa.

"Siapa juga yang mau nolak, Lis? Ganteng? Iya. Pintar? Iya. Kaya? Iya. Anak dokter terkenal lagi," kata Jisoo.

Rosé hanya menggeleng dalam diam mendengarkan obrolan Lisa dan Jisoo.

"Lo kapan ngejodohin mereka, Jen? Kok gue sama Lisa sampai enggak tahu?"

"Sebenarnya gue enggak kepikiran buat ngajak Rosé ke Bali. Cuman, Jeno bilang ajak aja biar rencana menjodohkan ini berjalan lancar. Dan kalian lihat sendiri, berhasilkan?"

Jisoo mengangguk. Namun, kemudian dahinya berkerut. "Kok lo enggak sekalian ngajak gue, Lisa, Joshua sama Bambam, sih?!"

"Nah! Iya! Kenapa kita-kita enggak diajak? Kan lumayan bisa ngedate berempat," ujar Lisa.

"Awalnya ini memang liburan gue sama Jeno. Cuman, Jeno mau ajak Jaemin. Karena kasihan itu anak cuman belajar, belajar dan belajar. Dan sampai akhirnya rencana pejodohan itu dimulai dan berakhir mengajak Rosé," jelas Jennie.

"Kalian enggak ada yang tahu. Jaemin itu mahasiswa kupu-kupu. Kalau jam kuliah selesai, ya, dia pulang. Ngerjain tugas di rumah dan belajar. Begitu aja rutinitasnya," peper Jennie mengenai Jaemin.

"Kalau Jeno enggak ngajak buat mai atau si Renjun dan Haechan enggak maksa Jaemin untuk keluar rumah. Itu anak cuman diam aja di rumah dengan buku-buku kedokterannya."

Rosé yang mendengar penjelasan Jennie hanya memandang tidak percaya. "Serius, Jen?"

"Lah?! Lo yang gebetannya sendiri kok enggak tahu, Rosé?!" Lisa berkata dengan tidak percaya.

"Gue kenal sama Jaemin belum ada dua minggu kali, Lis. Jadi, mana tahu gue," balas Rosé.

Jisoo menopang dagunya. Memandang Rosé dengan senyum manisnya. "Jadi, bagaimana rasanya menjadi gebetan seorang Na Jaemin?"

Rosé tersenyum. "Biasa aja, Jis," jawab Rosé yang kini sudah ikut menopang dagunya. Bibirnya tersenyum.

"Hanya saja kalian harus tahu. Semua perlakuan Jaemin itu begitu manis. Padahal dia bilang belum pernah sekalipun yang namanya berpacaran."

Lisa menjerit senang saat mendengar cerita Rosè mengenai Jaemin. Bagaimana Jaemin saat di Bali. Saat makan malam dan tentunya bagaimana pertama kali mereka melihat matahari terbenam di Bali. Semua Rosé ceritakan tanpa ada yang terlewat sedikitpun.

"Haduh! Eunwoo lewat!" seru Lisa.

"Bersyukur banget lo pas tahu Eunwoo selingkuh. Bisa dapat pengganti yang jauh lebih baik dari mantan lo itu," lanjut Lisa.

Tanpa disadari oleh keempatnya, Jeno dan Jaemin sudah berjalan mendekat ke arah mereka. Jeno memeluk Jennie dari belakang dan menghadiahi ciuman di kedua pipi sang kekasih.

"Sayang! Kamu ngangetin aku tahu, enggak?!"

"Tapi, kamu suka, kan?"

"Nyamuk guys!" sindir Lisa sudah melihat drama pasangan yang selalu tebar kemesraan di mana pun dan kapanpun mereka berdua.

"Iya, nih," tambah Jisoo yang tetap saja diabaikan oleh pasangan yang tengah berlovey-dovey itu.

Jaemin hanya tersenyum melihat ke arah Rosé. Berjalan mendekat dan menepuk pundaknya.

"Roseanne. Sudah mau pulang?" tanya Jaemin.

"Roseanne?" tanya Jisoo, Jennie dan Lisa. Sedangkan Jeno, dia hanya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Jaemin.

"Jaem. Kenapa lo manggil dengan Roseanne? Bukan Rosé," tanya Jennie.

"Hanya ingin. Kenapa?" tanya balik Jaemin.

Rosé yang mendengar itu hanya tersenyum menahan tawanya. Biarkan saja dirinya dan Jaemin yang tahu alasan kenapa laki-laki itu memanggil dirinya seperti itu.

"Yuk. Aku udah selesai kelas juga," ajak Rosé yang beranjak dan pamitan dengan ketiga temannya dan Jeno. Tentunya membuat ketiga temannya termasuk Jeno melihat ke aranya.

Aku? Sejak kapan?!

Sebelum pergi meninggalkan mereka berempat, Jaemin sempat membungkuk dan memperkenalkan dirinya kepada Lisa dan Jisoo. Bukankah sangat tidak sopan, bila tidak berkenalan dengan teman dari calon pacar? Itu yang berada dipikiran Jaemin.

***

June 22nd, 2020

Aku & Kamu (Jaemin Rosé) - Book 2 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang