19. The Day.

1 0 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu, akhirnya tibalah hari yang ditunggu - tunggu semua keluarga besar Syila dan Bintang.

Akad nikah berlangsung di kediaman Syila pukul 10.00 dan resepsi akan dilaksanakan pukul 19.00 di salah satu hotel ternama di daerah Jakarta.

Sekarang semua orang sudah berkumpul di kediaman kedua orang tua Syila.

Bintang, saksi, penghulu dan ayah Syila sudah duduk di tempat yang disiapkan untuk acara ijab qobul. Hati Bintang sudah dag dig dug, gugup sekali rasanya. 

Syila tengah berada di kamarnya menunggu Bintang slesai mengucapkan ijab qobul. Syila menunggu di kamar bersama ketiga sahabatnya dan mamanya yang setia mendampinginya.

Sejak tadi ketiga sahabatnya Lisa, Rena, dan Tasya tengah menggodanya dan Syila hanya menatap tanpa memperdulikannya, karna sekarang ia super duper gugup.

"Ma, makasih ya selama ini mama sudah mau menjaga dan merawat Syila. Maaf kalau syila bandel, manja, susah dikasih tahu, dan banyak salah sama mama. Syila sayang sama mama, nanti kalau syila sudah ikut Mas Bintang mama cepet - cepet minta Mas Putra buat nikah ya biar dapat cucu mama sama ayah gak kesepian hehee. Syila sayang mama, ayah, dan mas putra" ucap Syila sambil menggenggam tangan mamanya dan menitihkan air mata.

"Sama - sama sayang, mama juga sayang sama syila. Pokoknya nanti kalau sudah jadi istri harus mematuhi semua ucapan suami jika itu untuk kebaikan ya sayang. Jangan suka emosian kalau mengatasi masalah, jangan suka kode - kodean ya dibicarakan aja apa pun itu, saling percaya dan terbuka sama pasangan" ucap ratih mama syila dengan senyum hangat dan mata yang mulai berkaca - kaca.

"siap ma, dan buat kalian bertiga. cepet nyusulllllllllll" ucap syila

"nunggu jodoh" jawab tasya

"belum dilamar" jawab rena

"santai ae gua mah" jawab lisa

Mereka tertawa bersama, ya kemarin ketiga sahabatnya menginap dirumah syila atas permintaannya karena setelah ini ia akan ikut merantau sang suami.

Hingga suara yang familiar bagi syila mengintrupsi semua orang menatap layar yang ada di kamar rias syila.

***

"Saya terima nikah dan kawinnya Syila Faezya Atmaja binti Tama Atmaja dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"Bagaimana saksi?"

"sah!"

"SAH!!" seru semuanya

"Alhamdulillah" 

Syila keluar dengan digandeng oleh sang mama dan dibelakangnya diikuti oleh ketiga sahabatnya. Syila ternsenyum menatap Bintang yang tampak sangat berkali - kali lebih tampan dan Bintang pun sebaliknya menatap Syila dengan pandangan kagum.

"Mama serahkan putri mama, tolong dijaga dan dibahagiakan ya nak" ucap ratih 

"InsyaAllah ma, Bintang pasti jaga"

Setelah itu doa dan mereka melanjutkan dengan menandatangani buku nikah serta sesi foto - foto.

Acara akad nikah di hadiri keluarga dekat dan sahabat saja karna nanti setelah isya baru akan dilaksanakan resepsi di salah satu gedung. 

Setelah semua bersalaman dan mengucapkan selamat satu persatu pulang untuk mempersiapkan kehadirannya nanti malam di resepsi dua sejoli yang tengah tersenyum bahagia sekarang.

***

Sekarang Syila dan Bintang tengah berada di kamar Syila untuk istirahat, kamar syila tidak dihias dengan bunga - bungan dan sejenisnya hanya di rapikan dan dibersihkan saja.

Mereka slesai membersihkan diri dan sekarang tengah duduk di ranjang milik syila dengan saling menatap satu sama lain.

"Alhamdulillah sah ya sayang, halal nih sekarang" goda Bintang

"Alhamdulillah mas, tapi jangan godain syila terus dong malu ini syilanya"

"orang mas dari tadi cuma duduk lo"

"tau ihhhhh"

"Syil, mas boleh buka jilbab syila tidak?"

syila menunduk dan tersenyum malu serta semburat merah sudah keluar dipipinya.

"silahkan mas"

Perlahan bintang membuka jilba syila dan yang pertama kali ia lihat adalah rambut hitam tebal diatas bahu dan sedikit bergelombang.

"cantik istri mas" ucap Bintang diiringi dengan senyum khasnya yang memabukkan.

Perlahan bintang mencium kening, pipi, hidung, dagu, dan terakhir bibir syila. Hanya kecupan ringan karna Bintang masih menghargai Syila.

Syila yang sudah tidak bisa menahan malunya lalu memeluk Bintang dan dibalas pelukan erat juga olehnya.

"Aku cinta kamu karna Allah syil" bisik Bintang 

"Syila juga cinta mas Bintang karna Allah" jawab syila lirih

"tidur yuk, nanti sebelum ashar bangun siap - siap ke tempat resepsinya" 

"alarm mas tar kebablasan hihi"

"iya nih alarm, soalnya tidurnya sekarang udah ada temennya jadi nyaman tar bablas ahhaha"

"ihhhh godain aja terus"

"udah ah yuk bobo yang"

"yang?????????"

"iya sayang hihi"

Mereka tertawa berasamaan entah apa yang mereka tertawakan yang terpenting sekarang mereka sudah merebahakan badan di kasur sambil berpelukan mesra.

 ***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang