SEVENTEEN

6.3K 209 16
                                    

Main Cast :
All NCT Member
WayV
Lee Haechan as Girl
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran!
Happy reading and hope u like it

Taukan caranya menghargai?































Jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam.
Para member baru pulang dari kegiatan mereka.

Para hyung line segera naik ke lantai atas dan maknae line dilantai bawah.

"Hyung! Haechan tidak ada dikamarnya dan semua barang-barangnya kosong!" teriak Mark saat keluar dari kamar Haechan.

Sontak mereka panik dan berhamburan mengecek ke kamar Haechan. Mereka ternganga saat melihat keadaan kamar yang rapi dan bersih.

"Ada apa ini? Pergi kemana dia malam-malam begini?" Jaehyun terduduk lemas dan menunduk.

"Jae tenanglah, Haechan pasti baik-baik saja!" Taeyong mengusap pundak Jaehyun dan memeluknya.

"Apa Haechan mengetahui semuanya? Siapa yang memberi tau dia?" ucap Johnny bingung.

Mark hanya terdiam. Ia ingin menangis tapi tak bisa mengeluarkan airmata.

"Yuta, panggil member yang lain untuk kesini!" perintah Johnny.

Yuta langsung bergegas turun dan segera memberi tau yang lain , mereka tak kalah terkejut, saat itu juga mereka langsung berlarian ke lantai atas.

Semuanya lemas.

Mereka segera berdiskusi untuk mencari keberadaan Haechan, mereka sangat khawatir.

"Apa kalian tidak ingat pada Yerim dan Gyul?" tiba-tiba Jeno mengingat kedua teman Haechan.

"Ya aku ingat! Ahhh apa mereka yang memberi tau semuanya?" ucap Lucas.

"Sebaiknya kita hampiri mereka sekarang. Aku juga yakin mereka mengetahui keberadaan Haechan" tukas Jaehyun. Ia benar-benar khawatir apalagi mengingat cuaca dingin begini, sangat tidak baik untuk bayi.

"Apa tidak besok saja hyung? Kan kita juga sudah tau kalau Haechan sedang bersama Gyul dan Yerim. Mereka pasti aman. Aku sangat yakin mereka bersama sekarang karna hanya mereka yang Haechan punya" ucap Renjun.

"Kenapa kau bisa begitu yakin?" sergah Jaehyun.

"Hyung percayalah! Haechan tak mungkin pergi sendiri tanpa bantuan mereka" ujar Renjun meyakinkan.

Semuanya mengangguk setuju dengan ucapan Renjun.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menghampiri Haechan besok siang saja sehabis latihan. Karna mereka yakin Haechan sudah aman dan juga tidak baik mengganggu orang hampir tengah malam begini.

........

Keesokan harinya, member datang lebih awal untuk menemui Yerim dan Gyul di ruang latihan.

"Yerim-ssi, ekhhmmm maaf, apakah kalian mengetahui keberadaan Haechan dan bayinya? Mereka pergi dari dorm tanpa memberi tau kami" ucap Taeyong dan yang lain menatap mereka tak sabar.

"Apa? Bukannya Haechan bilang sunbaenim sudah memberi izin?" Yerim menoleh kearah Gyul.

Member menatap bingung. Memberi izin? Kapan?

"Ya, semalam kami memang mengantarnya ke kontrakan Haechan yang dulu karna ia bilang ia sudah dapat izin dari kalian untuk pindah sementara waktu. Dan maaf, sebenarnya kami juga yang memberi tau Haechan masalah yang sedang hangat itu" Yerim membungkuk sopan, merasa bersalah pada semua member.

"Tapi kami sama sekali tidak mengizinkannya Yerim-ssi? Atau lebih tepatnya kami sama sekali tidak mengetahui rencana kepergiannya" ucap Taeyong.

Yerim dan Gyul melotot. "Jadi Haechan berbohong pada kami?".

"Ya begitulah. Tapi yasudahlah, setidaknya kami lega dia baik-baik saja. Sekarang mereka ada dimana?" tanya Taeyong (lagi)

"Mereka ada di kontrakan lamanya. Dan kami juga ingin kesana setelah ini untuk membantunya" ucap Gyul.

"Kalau begitu sebaiknya kita pergi bersama nanti" ujar Johnny.

"Baik sunbaenim" Gyul dan Yerim menjawab kompak.

Mereka menyelesaikan latihan dengan suasana hati yang tidak tenang.

Akhirnya setelah beberapa jam, mereka selesai dan segera pergi ke alamat Haechan termasuk Gyul dan Yerim.

"Loh kenapa kontrakannya sepi sekali?" ucap Gyul saat turun dari mobil.

"Mungkin mereka sedang tidur. Sebaiknya kita masuk saja" ucap Jaehyun dan mereka semua masuk kedalam tetapi, mereka sama sekali tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Haechan dan bayinya.

"Kemana mereka?" Jaehyun mengacak rambutnya merasa frustasi.

"Kalian bilang kalian mengantarnya kesini? Jangan membohongi kami Yerim-ssi" Johnny menatap Tajam kearah Yerim.

"Tidak sunbae, kami benar-benar mengantarnya kesini malam tadi. Iya kan Gyul?" ucap Yerim dan Gyul mengangguk.

"Hyung! Sepertinya ini surat dari Haechan yang ditinggal diatas ranjangnya" ucap Yangyang saat keluar dari kamar. Mereka dengan cepat menghampiri Yangyang dan membaca pesan Haechan yang ia tulis di kertas binder kecil.

'Aku pergi!
Maafkan aku melakukan ini.
Terima kasih banyak kalian sudah banyak membantuku dan membuat kalian repot. Sekarang kalian boleh beralasan kalau berita itu adalah bohong karna aku sudah pergi dan mereka tidak akan menemukan bukti apapun dan kalian akan selamat. Sekali lagi maafkan aku'

Lee Haechan.

Mark meremat kertas itu dan menatap kosong didepannya.

"Kenapa dia bisa berpikir sebodoh ini? Kenapa?" Air mata Mark mengalir begitu saja.

"Jadi, Haechan juga membohongi kita?" ucap Gyul menatap Yerim dan Yerim segera memeluk Gyul, menangis tersedu-sedu.

Mereka semua terdiam dan masih tidak percaya akan hal ini.
Haechan pergi! Haechan dan kedua bayinya telah meninggalkan mereka semua entah kemana!

Sementara di lain tempat...

"Baiklah Nona, anda diterima tinggal di kontrakan ini dengan biaya perbulan yang sudah kita bicarakan tadi" ucap sang pemilik kontrakan. "Siapa nama Nona?" sambungnya.

"Ahhh Lee Donghyuck".
























































END -_-














Kalau mau nanti aku bikin Cerita part kedua nya tapi gak tau kapan wkwkwkwk
Kalau mau sih hahaha

Terima kasih yang sudah mau baca, vote dan komentar huhuhuhu
Walau kebanyakan sider sih tapi yaudahlah, dosa tanggung sendiri awokawokawok

Byeeeeeeee~

BABY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang