Stupid Engagement

Part 1

Jaemin menghela napasnya kasar. Ini sudah pukul 10 malam dan ia masih berada di balik meja kerjanya. Setumpuk laporan keuangan tahun ini menanti untuk diperiksa dan perkataan kakeknya siang tadi membuat pikirannya bertambah kacau.

Di era abad ke-21 ini masih ada ya orang yang melakukan perjodohan karena hubungan keluarga? Sial kolot sekali pikiran kakeknya. Jaemin pikir ketika menuruti permintaan sang kakek untuk mengambil alih posisi jabatan CEO perusahaan Neo Group tiga tahun lalu, kehidupannya akan tenang-tenang saja tanpa campur tangan kakek. Tapi lihat sekarang. Bahkan di tangan Jaemin sudah ada profil lengkap seorang pria yang akan dijodohkan dengannya.

Demi Tuhan umurnya baru 26 tahun!

Dia sama sekali tidak protes ketika harus memegang jabatan tinggi pada usia muda karena selain kakeknya yang menderita penyakit hepatitis, ia juga merasa mampu untuk mengemban tugas tersebut. Selama 26 tahun hidupnya, Jaemin sangat menyukai kegiatan belajar. Ia tergolong anak jenius yang lahir keluarga Na. Menghabiskan waktu sekolah menengah dengan system percepatan lalu melanjutkan studi sarjana dan pasca sarjana di Kanada hanya dalam waktu 4 tahun.
Menjadi seorang CEO di usianya yang ke-23 bukanlah hal sulit.

Yang sulit adalah menerima perjodohan bodoh ini dengan orang yang tidak dikenal dan terpaut usia 8 tahun lebih tua darinya!

Seo Johnny. 34 tahun. Lahir pada tanggal 5 Februari 1985. Seorang professor yang mengajar matematika di Columbia University. Lulusan Harvard University. Memiliki tinggi badan 184 cm. Berat badan 75 kg. Jaemin merasa seperti membaca sebuah CV dari seseorang yang akan melamar kerja di perusahaannya.

Jaemin menatap lekat foto Seo Johnny yang terpampang jelas di halaman depan CV tersebut (jaemin memutuskan untuk menyebut kertas profil itu sebagai CV). Oke dia lumayan tampan. Dan mungkin terlihat lebih muda mengingat usianya yang sudah kepala-3 tapi Jaemin tetap tidak ingin menerima perjodohan ini!

Jaemin harus membatalkan perjodohan ini demi apapun!