Stupid Engagement

part 10

Jaemin merapatkan coat tebalnya. Dia hanya memakai dress super mini di balik coat itu. Johnny yang menyadari Jaemin kedinginan menyalakan penghangat di dalam mobil dan memberikan coatnya ke paha Jaemin.

"Senjata makan tuan?" Johnny menebak dengan tepat sasaran.

"Kupikir ibumu tidak akan menyukai pakaian yang kurang senonoh ini. Tetapi ia bahkan bercerita sangat ingin menggunakan pakaian seperti ini jika umurnya masih 20 tahun. Damn!" Jaemin sibuk menggerutu sambil mengeratkan coat yang diberikan Johnny. Merasa lebih hangat, ia menyandarkan tubuhnya yang terasa lelah.

"Kenapa tidak menghubungiku jika kau bertemu dengan ibuku?" Johnny bergumam pelan. Menjalankan mobil mengitari parkiran mencari jalan keluar.

"Jika aku punya nomormu maka aku akan mengirimkan pesan SOS secepat mungkin"

Johnny baru menyadari mereka memang belum bertukar nomor ponsel masing masing. Ia mengulurkan ponselnya ke arah Jaemin.

"Masukkan nomormu dan simpan nomorku. Kita perlu saling menghubungi untuk rencana gila lainnya atau keadaan SOS"

Jaemin menggangguk paham. Bagaimanapun ia pasti akan membutuhkan Johnny jika hal seperti hari ini terjadi lagi. Ia tidak sanggup jika harus menghabiskan waktu seharian lagi dengan Mrs. Seo walaupun sebenarnya, Mrs. Seo memperlakukan dia dengan baik. Ia hanya merasa asing dengan kegiatan berbelanja-bersama-seorang-ibu karena Jaemin tidak pernah melakukan hal itu lagi sejak kedua orang tuanya meninggal 10 tahun lalu.

"Dimana alamat rumahmu?" Johnny mengemudikan mobilnya keluar dari parkiran basement. Membelah jalanan Manhattan yang diselimuti gelapnya malam.

"Antarkan aku ke kantor saja. Aku ingin mengambil mobilku,"

Johnny hanya mengangguk paham. Tidak ada percakapan lagi di antara dua anak manusia itu. mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.