BENCI?

130 29 16
                                    

Welcome readers ❤️
Doain agar bisa konsisten update yaa❤️

Ramaikan tiap paragraf yaa.
Lope deh alll

HAPPY READING ALL❤️

~salam ceriaa dari Riyan~

🖤🖤🖤
Muah
Muah
Muah
❤️❤️❤️❤️

****

Aku tidak akan nyerah Raihan karena setiap detik cinta ini semakin bertambah, Maira Andani.

* * *

Rara termenung di kamarnya, memegang ponselnya tanpa ia mainkan. Diam saja dia cantik apalagi kalau senyum.

Sepuluh hari lagi usiaku genap delapan belas tahun tapi mama dan papa akankah ingat dengan hari ulang tahunku, batinnya.

Semua orang mengira pasti Rara bukanlah manusia yang mempunyai masalah. Hidupnya terlalu sempurna. Tapi, tidak seperti yang mereka pikir. Gadis cantik itu merasa amat kesepian. Merasa hidupnya tidak pernah dibutuhkan, merasa kehadirannya tidak pernah diharapkan.

Setelah kejadian itu hidup Rara benar-benar berubah. Sejak usia 10 tahun hidupnya dipenuhi rasa benci. Dia hidup penuh kebencian. Tapi, tidak ketika ia kembali bertemu lagi dengan Raihan.

Drttttyyt drrrttt, ponsel Rara bergetar dan membuatnya bangun dari lamunannya.

"Papa?" desis gadis cantik itu. Matanya berbinar menatap ponselnya.

Kenapa dia kembali menghubungiku? Batinya.

Hari ini rasa benci yang sudah terpendam muncul lagi hanya dengan dia menyebut kata 'Papa'

Kebencian itu cukup menyesakkan dadanya. Kenapa dia harus muncul lagi dalam kehidupannya? Rara sudah bahagia tinggal bersama nenek Sari.

"Hallo."

"Hallo, Ra," Suara serak serta berat berwibawa terdengar dari HP gadis cantik itu. Tubuh Rara bergetar, perpaduan antara rasa benci dan sayang pun sedang ricuh. Tak terkendalikan.

Rara memilih diam beberapa detik, mengepal jemarinya agar lebih tegar.

"Papa sangat rindu dengan kamu, kapan kamu kembali ke London?" ujar hangat penuh kerinduan sang ayah untuk anaknya, namun gadis cantik itu hanya tersenyum getir mendengar kata rindu ayahnya.

"Tempat Rara di sini."

"Ayah ingin melihat Rara."

"Untuk menjadi saksi mata papa selingkuh di belakang mama?" sinis Rara matanya mulai berkaca.

"Nggak sayang, kamu jangan berbicara seperti itu. Papa sangat sayang mama kamu, papa nggak pernah selingkuh," jelas papa.

"Rara bukan anak kecil yang mudah Papa bohongi. Tolong jangan muncul lagi di kehidupan Rara!"

Mr.cuek Tingkat LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang