Kecewa

231 58 48
                                    

Tigah sahabat itu berjalan di sepanjang koridor sekolah menuju kantin. Siapa lagi mereka kalau bukan Yusuf, Rian, dan Kulkas.

"Eh, Lo yakin gak suka Rara?" tanya Rian tiba-tiba.

"Dia kan cantik otaknya sebanding sama lo," tambah Yusuf.

"Nyaris sempurna."

"Yakin," jawab Raihan singkat.

"Gak mau mikirin lagi?"

"Gak."

"Kalau gue jadi lo bakal gue embat tuh Rara. Cantik tipe semua cowok banget. Gue denger-denger dia jadi primadona kakak kelas kita," jelas Rian menggelengkan kepalanya.

"Gue ga peduli. Kalau mau ambil aja."

Rian dan Yusuf menghentikan langkahnya serentak saling bertukar pandang.

"Panjang umur banget baru diomongin sudah muncul," ucap Rian.

"Sebenarnya gue kasian sama dia."

"Memprihatinkan."

Langkah Raihan terhenti dihalangi gadis gila yang selalu ngaku jadi pacar nya.

"Raihan mau makan? Rara temenin boleh?" tanya Rara tanpa pikir panjang.

"Gak."

"Gimana kabar Raihan? Terus perasaan Raihan ke Rara gimana?"

"Raihan sudah jatuh cinta kan?"

"Kalau belum Rara masih mau nunggu, kok. Rara sabar, kok nunggu Raihan."

"Tapi dia gak mau ditunggu lo!" sahut Hany senior sekaligus fans berat Raihan yang gak terima Rara terus kegatelan sama Raihan.

"Maaf ya. Rara gak mau cari masalah. Itu hak Rara mau nunggu siapa pun."

"Tapi, dengan lo terus nempel ke Raihan sama aja lo cari masalah sama gue."

Rara menghela napasnya, menggenggam erat jemarinya. Sabar.

"Emang kamu siapanya Raihan? Pacar? Bukan kan. Ya, udah jangan urusin hubungan Rara dengan Raihan," jawab Rara memancing emosi Hany.

Tak segan adegan jambak-jambakan rambut pun terjadi. Kantin yang tadinya sepi kini ramai, heboh layaknya menonton pertandingan tinju. Gratis.

****

Belum melewati purnama di sekolah udah masuk ruang BK aja.

Gadis cantik setengah gila itu mengepel seluruh lantai sekolah.

"Ra, apa gak ada cowok lain yang lo suka gitu?" tanya Acha, membantu teman sekelasnya bersama Dita.

"Iya. Gue heran banget sama lo. Mau-maunya ngejar kulkas berhati batu."

Rara hanya menggelengkan kepalanya, "Sedetik aja Rara lihat Raihan udah jatuh cinta. Rasanya tuh bikin deg-degan banget."

"Tapi masalahnya dia itu gak cinta sama lo!" tegas Acha memperingatkan.

"Lebih baik lo sama Niko aja deh," tambah Dita.

Rara menghela napas, "Acha dan Dita," Rara memandang kedua sahabatnya secara bergantian.

"Raihan itu hanya belum suka aja sama Rara. Suatu saat nanti Rara yakin dia akan jatuh cinta dengan Rara."

"Rara akan tetap sabar menunggu Raihan jatuh cinta kepada Rara."

"Tapi, lo itu harusnya sadar bukannya sabar kalau kulkas tak berhati itu terus mengabaikan lo," seru Acha.

Mr.cuek Tingkat LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang