Apa penyebabnya?

119 28 31
                                    

Hi
Hello
All

Salam hangat dari Riyan

Muah
Muah
Muah

HAPPY READING YAA🖤❤️

Pada akhirnya hanya luka yang aku dapat karena terlalu dalam mencintaimu. Maira Andani.

***

"SELAMAT PAGI RAIHANN."

"BANGUN DONG RAIHANN."

"TIDUR AJA GANTENGNYA NAUZUBILLAH," ujar Rara sedang membangunkan Raihan di kamar.

Cowok itu membuka matanya, terkejolat kaget dengan kehadiran Rara yang senyum merekah menyambutnya.

"Ngapain lo di sini?" tanya Raihan.

"Ya jelas bangunin kamu dong, Rai. Mau nebeng. Takut kamu tinggal lagi," jelas Rara.

Raihan menghela napas, berdeham pelan melirik jam yang ada di meja samping. Setengah 6. Gila!

"Lo sekarang udah berani ya masuk kamar cowok."

"Kalau nggak diizinin TanteMama calon mertua juga nggak bakal berani, Rai."

"Lain kali jangan diulangi. Bahaya," jelas Raihan.

"Okeyyy. Kalau di kamar Raihan sih nggak papa. Kan ga bakal mungkin Raihan ngapa-ngapain aku."

Raihan tak menggubris Rara. Dia langsung turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi.

Rapih banget, batin Rara terkagum-kagum. Mata gadis itu menyusuri seluruh sudut ruang yang luas ini. 

Ruang kamar ini berisi semua kebutuhan Raihan. Kulkas kecil di pojok ruang, perpus yang luasnya hampir sama dengan ruang kelas, sampai PS jika teman-teman Raihan main ke rumahnya. It's completed.

Suara pintu terbuka, cewek itu langsung memutar badannya ke sumber suara berasal.

ASTAGHFIRULLAH, YA ALLAH. INDAH BANGET PEMANDANGAN ITU.

Mata Rara melotot, berusaha susah payah meneguk ludahnya. Pemandangan ini sangat indah. Rara dengan jelas melihat tubuh kekar Raihan. Putih, berotot, nyaris sempurna. Selain rajin belajar cowok itu juga suka olahraga, terlihat jelas dari bentuk tubuhnya yang hanya tertutup setengah badan oleh handuk putihnya.

Hmm, Rara berdeham entah kenapa tiba-tiba dia kikuk bingung harus ngapain sementara itu Raihan dengan santainya berjalan ke arahnya. SEMAKIN DEKAT DENGAN RARA.

Ya Allah. Allah huakbar. Bismillahirrahmanirrahim, KUATKAN RARA YA ALLAH, batin gadis itu yang sejak tadi hanya bisa diam di tempatnya.

Tenang Rara, tenang. Kapan lagi kamu bisa lihat dia telanjang dada.

Saking gugupnya, Rara hanya bisa mengigit bibirnya, menggenggam erat jemari-jemarinya. Tubuhnya gemetar, lemas tiba-tiba. Rara melangkah mundur, semakin mundur sampai tubuhnya terpojok di sudut ruang.

JANGAN TANYA GIMANA KONDISI JANTUNG RARA SAAT INI. SANGAT MENGKHAWATIRKAN!

Raihan berdiri di depan Rara dengan jarak yang tak wajar. SANGAT DEKAT!

"Rai ... Em." Entah apa yang terjadi cewek itu bisa kehilangan 1000 topik. Tak tau harus berkata apa. Dia sama sekali tak berdaya.

Sementara itu dengan santainya Raihan terus mendekatkan wajahnya. Tersisa jarak 3 cm antara keduanya. Deru napasnya dapat Rara rasakan, sedikit aja Rara bergerak ke depan mereka akan berciuman.

Mr.cuek Tingkat LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang