Seorang gadis terbaring kaku di tempat tidurnya, ia melihat ke arah jendela kemudian bangkit dan membuka jendela itu agar angin bisa masuk kedalam ruangannya.
Cahaya mentari memasuki ruangan yang ia tempati, sehempas angin menyerbak rambut lurusnya yang sepanjang bahu. Ia melihat keluar dan tersenyum. Ia benar-benar bangga dengan apa yang sudah ia capai selama ini.
"Ini bukan mimpi, ini sungguhan. Kau sudah berhasil y/n," ucapnya menghibur diri.
Ia membalik badannya dan menurunkan kedua kakinya dari tempat tidurnya. Ia berjalan mengambil handuk dan mandi dengan air hangat. Tak lama setelah ia selesai mandi,ia mengganti pakaiannya dan bersiap-siap untuk kuliah.
/tok-tok/
Mendengar itu ia berlari kearah pintu dan memutar kenop. Tampak seorang perempuan berambut panjang sepunggung, dengan tinggi 157 cm dan baju kasual berwarna merah hitam yang di padukan dengan jeans dan handbag putih bertulis queen.Wanita tersebut bernama Park Saera. Ia yang selalu menemani y/n semasa ia masih
SMA"Haaiii y/n udh lama ya kita enggak ketemu! Padahal kos lo gak jauh-jauh banget dari kos gw. Kemaren gw udh chat lo di kakao. Kok g dibales sih?" Tanyanya pada y/n.
"Eh maaf, kamu chat nya jam 11 malem. Aku udh bilang kan klo aku tidur paling lama jam 10," jawab y/n pada sahabatnya itu.
"Yaudahlah gw yg salah deh maap. Yuk ke kampus bareng, btw lo kelas pertama dapet kelas apaan y/n?" Tanya nya lagi sembari y/n mengunci pintu kos nya. Ia mencoba mengingat ingat kelas pertamanya.
"Oh kelas ekonomi ra," jawabnya dan berjalan menuju ke arah halte bus yang tak jauh dari kos nya. Mereka kemudian masuk kedalam bus,men-tap kartu bus mereka dan duduk di kursi urutan ke 4 dari depan.
"Itu kelas yang isinya murid teladan semua bukan sih? Katanya sih rata² murid di kelas itu pada stress pas ujian. Soal quiznya kadang di luar nalar. Lu jangan sampe stress ya y/n," jelasnya khawatir pada y/n.
"Iya enggak bakal kok. Tenang aja," kata y/n menenangkan Sahabatnya itu. 20 menit berlalu dan mereka sampai di tujuan mereka. Mereka berpisah di depan café dekat kampus.
Y/n mulai berjalan santai menuju papan pengumuman seraya bersenandung kecil. Y/n mengecek namanya di papan tersebut dan mendapatkan namanya di kelas ekonomi 1, di lantai 3, gedung kampus A "Sip, berarti di lantai 3 ya," gumamnya.
"Ekonomi 1, lantai 3, gedung A," gumam seseorang di sebelah y/n. Y/n yang mendengar itu langsung menoleh kearah pemilik suara tersebut. Seorang pria dengan kantung mata dan rambut yang di cat kuning keemasan, memakai hoodie hitam dengan masker putih tengah bediri tegak menghadap ke arah papan pengumuman.
Merasa ada yang menatapnya pria itu memutar kepalanya ke kanan
Matanya menangkap sosok gadis manis yang tingginya berbeda jauh dengannya,berambut hitam legam dan memakai baju merah dengan jeans tengah menatapnya sekilas.Y/n berusaha meyakinkan diri untuk bertanya kepada pria tersebut. "Ehm, permisi. Kamu juga masuk ke kelas ekonomi 1 ya? Yang ada di gedung A," tanyanya pada pria tersebut. "Ya," balas nya singkat. Y/n tak terima dengan balasan yang pendek tersebut,ia pun bertanya lagi pada pria itu. " Mau jalan bareng kesana?" ajaknya pada pria itu.
Pria itu terdiam untuk sesaat sambil menatap dalam mata y/n. Jantung y/n mulai berpacu lebih cepat dari biasanya. Ia tak pernah bertatapan sedalam ini dengan pria yang ia tak kenal sebelumnya. "Huft-- Yasudah ayo," balasnya pada y/n dan mulai jalan ke arah gedung A diekori oleh y/n.
Y/n berusaha keras untuk berjalan dengan santai dan menyelaraskan kecepatan kakinya dengan pria itu, tetapi gagal dan ia harus berlari kecil agar langkahnya sama dengan pria itu.
"Kecil banget langkahnya. Gw harus nunggu berapa menit buat lo bisa ngejar langkah gw?" Ucap pria itu sembari memutar sedikit badannya kearah y/n yang tertinggal beberapa langkah darinya. "Udah tau badan gede. Seharusnya kamu yang nyesuain langkahnya sama aku!" Teriak y/n dengan wajah sedikit memerah. Pria itu terdiam dan menatap wajah y/n, seketika y/n salting dan memalingkan wajahnya.
"Kamu? Emang masih jaman apa? aku kamu, kayak bocil aja," ucapnya lagi yang membuat y/n menjadi marah.
"Ih! Tau nama aku aja enggak! Ka-"
"Tau kok. Nama lo," potong pria itu. Ia membalikkan badan sepenuhnya menghadap ke arah y/n.
"Nama lo y/n kan?" Lanjutnya lagi yang membuat y/n kaget. "Kok..." gumam y/n
"AHH berisik. Udah telat ini. Pagi² udah drama aja," kata pria itu. Ia berjalan ke arah y/n dan menarik tangan kanannya ke arah gedung A.
Y/n masih binggung dan penasaran dengan pria itu. Kenapa ia bisa tau namanya? Apa karena ia di sebelahnya dan melihat namanya saat di depan papan pengumuman?
Satu demi satu pertanyaan mulai muncul di kepalanya. Sampai seseorang berkata,
"Hei, y/n kita udah sampai di kelas..."
Dan kisah pun berlanjut,,
KAMU SEDANG MEMBACA
My double sided boyfriend(ReaderXOh SangwooXJiwoon)
Fiksi PenggemarY/n seorang mahasiswa perkuliahan di korea yang tengah menempuh hidup barunya setelah di buang oleh orang tuanya sedari kecil. Ia menemukan sesosok pria yang ia kira sosok yang bisa membantunya mengubah hidupnya.. tetapi di balik senyum pria itu...