Sebenernya...

74 6 26
                                    

Semoga kalian suka dengan cerita ini.

Oh iya sebelumnya aku mau ngasih tau kalian kalo 2 chapter kali ini khusus keluarga Choi ya jadi yang ketemuan Minju sama Taehyun kita kesampingkan dulu.

Soobin menatap Beomgyu yang daritadi masih sesegukan dengan hidung yang memerah dan mata sembab.

"Kamu mau cerita kan sama abang?"

Beomgyu menoleh kepada Soobin dan wajahnya sedikit ragu untuk membuka semuanya saat ini.

"Kalo belum siap ga-"

"Aku mau bang"Soobin tersenyum lalu duduk dihadapan Beomgyu sambil menopang dagunya menggunakan kedua telapak tangannya.

Flashback on

Beomgyu tertawa lepas sambil menyuapi bunda nya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Bunda 3 Choi itu mengidap penyakit kanker otak stadium 4 dan sudah di prediksi dokter bahwa hidupnya hanya tersisa 1 bulan lagi.

Saat itu hanya ada Beomgyu yang menjaga bunda tercintanya itu,Soobin demam jadi dia diam di rumah,sedangkan Yeonjun sedang ada acara di sekolah nya.

Pintu ruangan itu dibuka dengan sangat keras menampakan Somi dengan senyum khas nya,ahh lebih tepatnya smirk.

"Hallo nyonya Choi"Beomgyu yang melihat hal itu pun segera memeluk ibunya,meskipun sebenarnya dia juga takut.

"Mau apa kau kesini?"

"Ohh tenang nyonya,aku hanya berterima kasih karena telah mengijinkan aku untuk menikahi suamimu,sebenarnya ada satu hal yang harus aku katakan...."

"....satu bulan terlalu lama untuk membuatmu meninggalkan dunia ini,mari aku bantu percepat"

Beomgyu mencoba menghalangi,namun tubuh kecilnya didorong sampai tubuh Beomgyu terpental dan kepala nya menabrak dinding ruangan itu.

Penglihatan Beomgyu memburam sampai pada akhirnya dia melihat sekaligus mendengar kematian ibu nya dan siasat licik wanita itu.

"Dengarr..aku hanya ingin harta suamimu"Akhirnya Somi mencabut selang yang membantu nyonya Choi bernafas,membuat nyonya Choi kesulitan bernafas dam akhirnya meninggal.

Tepat di saat itu,penglihatan Beomgyu menghitam dan Beomgyu pingsan dengan darah yang mengucur di keningnya.

Somi menyeringai lalu berlari memanggil dokter yang ada disana,Yeonjun yang baru sampai pun terkejut melihat adiknya dibawa oleh para perawat ke ruang UGD dan mayat bundanya.

"Bu-bunda?"Kaki Yeonjun melemas tidak bisa menahan lagi badannya yang sudah terduduk di lantai rumah sakit.

Ayah keluarga Choi itupun berlari dan memeluk anak sulungnya.

"Dokter bukankah istriku masih bisa bertahan selama satu bulan?"

"Itu benar namun seperti nya ada yang melepaskan bantuan pernafasannya,jadi..."

Pemakaman selesai,kini tinggal seluruh keluarfa Choi berkumpul di ruangan Beomgyu ditambah Somi.

"Somi bagaimana ini bisa terjadi?"

"Aku tadi ingin mengupaskan buah untuk nyonya Choi lalu aku melihat nyonyai Choi mencoba melepaskan selangnya,aku coba menahan itu namun tubuhku didorong,aku terjatuh ke sofa,dan hal yang sama dialami Beomgyu namun sayang Beomgyu jatuh membentur tembok hingga akhirnya dia pingsan,aku mencoba bangkit tapi aku terlambat,nyawa nyonya Choi sudah menghilang dan..hiks..Beomgyu sudah begini"

Cih lancar sekali alasannya.

"Baiklah,ini sudah takdir,terima kasih sudah mencoba menyelamatkan istriku,aku akan menikahimu setelah Beomgyu sembuh"

2 minggu kemudian Beomgyu sudah sepenuhnya sehat,dia ingin sekali menceritakan semua yang dia alami sebenarnya kepada ayah dan kakak-kakak nya namun,Somi mengancam akan membunuh Soobin ataupun Yeonjun jika Beomgyu berani melakukan hal itu.

Ayah Beomgyu dan Somi sudah resmi menikah,sikap Beomgyu kepada Somi sangat tidak ramah,atau lebih tepatnya cuek.

Somi merasa terganggu oleh Beomgyu yang selalu menggagalkam rencana nya untuk merebut perusahaan ayahnya.

Hari ini Beomgyu pulang sekolah lebih awal karena guru nya rapat.
Beomgyu berjalan sendirian melewati jalanan yang rame maupun sepi.

Tiba-tiba....

"Hmmphh"Mulut Beomgyu dibekap oleh seseorang dan tak lama membuat Beomgyu kehilangan kesadarannya.

Beomgyu mengerjapkan matanya,dengan keadaan tangan terikat dengan mulut ditutup rapat oleh solatip,ehmm bukan author lupa namanya maap hehe.

Ah iya lakban.

"Selamat datang anak manis"Beomgyu tau,sangat tau dengan suara itu,ya itu adalah Somi,ibu tirinya.

Tanpa basa basi Somi langsung menampar,menjambak dan memukul sampai tenaga Beomgyu habis.

"Ini akibatnya jika kau so jadi jagoan untuk si tua bangka itu"

Somi melepas tali dan lakban nya lalu menyeret Beomgyu masuk kedalam mobilnya.

"Jalan"perintah Somi,supir itu mengangguk lalu menjalankan mobilnya menuju rumah keluarga Choi.

Tuan Choi terkejut saat melihat anak bungsu nya babak belur dengan darah di hidung dan sudut bibir nya.

"Apa yang terjadi?"

"Lihat anak bungsu mu ini ikut tawuran dengan sekolah lain,aku ingin membawa nya kerumah sakit namun dia menolak"

"Apa??!!"

Plakk...

Tamparan itu membuat tubuh mungil Beomgyu kembali terhuyung ke lantai dengan darah yang semakin mengucur di hidungnya.

Yeonjun dan Soobin melihat kejadian dan langsung berlari menuju adiknya.

"Soobin bawa dia ke kamar"

"Iya bang"Soobin menggendong tubuh Beomgyu dan membawanya ke kamar.

"Ayah kenapa kau menampar Beomgyu"

"Adikmu itu tawuran,kau tidak lihat?"

"Tapi ayah aku yakin Beomgyu tidak akan melakukan itu,dia anak baik,ini pasti salah paham"

"Maksudmu kau menyalahkan bunda?"

"Bukan seperti itu-"

"Lihatlah kali ini anak sulung mu menuduhku"

"Yeonjun!!ayah akan pergi dari rumah ini,urus saja adik-adikmu itu,soal uang?ayah akan kirim setiap minggu,perbaiki sikap kalian,ayah tidak suka"

Yeonjun tidak peduli,bagaimana mungkin dia lebih mempercayai istri barunya daripada anaknya.

Flashback off

Mata Soobin berair dan memeluk erat Beomgyu."Maaf Gyu abang gatau soal itu"

"Tidak apa-apa bang,aku lega abang mempercayai nya"

Yeonjun yang sedari tadi menguping pun ikut memeluk Beomgyu dan Soobin."Maaf ya abang tadi kasar sama aku,maaf juga abang ga bisa jaga kamu waktu itu"

"Gapapa bang,aku udah maafin"

"Tapi kamu juga harus minta maaf sama Hyuka,kamu juga gatau kan cerita dia?"Ucap Soobin membuat Beomgyu menaikkan salah satu alisnya.













Yuhuuuu

Voment pokoknya hehe
Gimana nih?

Invisible✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang