04

64 6 0
                                    

Di rumah, Dikamar Keyra.

"Lo ada masalah apa sih?" tanya tak tahan dengan Key yang sekarang lagi nangis sambil guling guling gak jelas di kasur.

"Gue udah hancurin semuanyaaaaaaa.... hweeeee... Ngapain gue ngomong sok kayak tadiiiiii.. Padahal jelas jelas tuh orang brengsek, tapi kok gue nyesel gini ngomong kayak gitu... sia sia sudah perjuangan gue selama iniiiiii." jawab si Key sambil nangis kayak anak kecil.

"Lebay banget si lo. Masalahnya apasih?" -Kai

Sambil nagis Key mulai ceritain semuanya.

Jadi tadi pas Key lagi ngintip di jendela ruang osis...

Flashback

"Oh Arka?" Ucap Key melihat ternyata Arka juga lagi di ruang osis.

Saat Arka dan Ata keluar mereka gak liat Key karna Key disamping ruangan, Key sebenarnya pengen langsung nemuin Arka, tapi dia ingat kalo dia punya urusan lain. Untungnya Kai langsung gerak cepet, jadinya Key bisa menyusul Arka tanpa harus nunggu 5 detik, yang pentingkan udah dicium agamnya:v.

"Arka!!!" panggil Key. Tapi Arka gak menoleh ia sudah tau siapa si pemilik suara. Dan malah si Ata yang noleh.

Key lari sambil nyengir kearah Arka, dan Ata agak ngeri liatnya:v. "kering tuh gigi lama lama" gumam Ata.

"Hai Arka!" sapa Key yang seenak jidatnya ngedorong Ata ngejauh supaya dia bisa jalannya di tengah. Tapi Arka cuman melirik sekilas abis itu liat kedepan lagi, sedangkan Ata memukul kepala Key pelan, yang tidak ditanggapi Key yang lagi sibuk mandangin Arka.

"Ata ini cemilan" kata Key sambil nyodorin plastik.

"Buat gue?" tanya Ata dengan raut wajah bahagia.

"Bawain ke kelasnya Kai, jangan lupa masukin tasnya. Kai sibuk soalnya." Senyum Ata seketika luntur dengar jawaban Key, tapi diamah nurut aja. Karna kalo nolak urusannya bisa panjang.

"Bilang aja lo mau berdua sama Arka." - Ata

"Udah sana sana. syuh syuh" usir Key sambil ngedorong Ata menjauh. Dan akhirnya dengan hati yang tidak ikhlas Ata menuju kearah kelas Kai yang sesungguhnya sangat berjauhan denga kelasnya.

Karna asyik cuman ngikutin Arka, Key gak sadar kalau tujuan mereka sekarang gak ke kelas tapi ke lab. Dia baru nyadar pas udah di dalam lab.

"Lah inikan bukan kelas? Arka ngapain kesini?" - Tanya Key yang bingung sambil liatin Arka yang sekarang lagi menghadap dia sambil natap dia datar.

Arka tidak menjawab, lalu dengan tiba tiba dia berjalan cepat menuju Key. Key reflek melangkah mundur saat Arka sudah makin dekat. Dan Arka terus maju hingga tangannya mencapai gagang pintu....

BRAK!!!

Suara pintu tertutup terdengar jelas, sekarang Key sudah tidak bisa mundur lantaran tertahan pintu di belakangnya. Key tidak tau harus bereaksi seperti apa, apa dia harus senang atau takut. Karna sekarang Arka tengah berada begitu dekat dengannya, dengan satu tangan masih di gagang pintu dan tangan yang lainnya bertumpu ke bagian pintu di atas kepala Key.

"kamu mau ngapain?" - Ucap Key yang memberanikan diri mendongak untuk menatap mata Arka.

Samar Key bisa liat smirk Arka tapi masih dengan tatapan yang datar. Sedetik kemudian Arka menyerang bibir Key dengan ciuman yang gak ada lembut-lembutnya. Key tau betul ini bukanlah ciuman karna cinta, tapi karna amarah. Key menggelengkan kepalanya kesana kemari demi melepaskan pangutan Arka. Tapi Arka tak menyerah, bahkan sekarang dia sudah berpindah menciumi leher Key.

BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang